Muqadimah:

Assalamu'alaikum wr.wb."Amal Ma'ruf nahi Mungkar" adalah Tujuan awal Saya membuat Blog ini.. Tanpa bermaksut Menggurui, ataupun merasa lebih suci.. Saya hanya Berharap banyak Pembaca yg mengambil manfaat dari Blog ini, sehingga menjadi ilmu dan Amal bagi Pembaca dan Jariah Ilmu buat saya. Tapi maaf karena saya bukan Ustad ataupun Kyai, dan karena dangkal nya ilmu Saya, postingan di Blog ini banyak saya ambil Dari Sumber yang lain, yang tentu Ilmu nya Lebih kopenten daripada saya. sekali lagi Semoga bermanfaat. Wassalam... Arief Apriyanto

JADWAL WAKTU SHALAT
PADANG :


Jumat, 11 Maret 2016

Al-Quran Sudah Berbicara tentang Kain Kosmis..


Oleh: Abduldaem Al-Kaheel

“Dan demi langit yang mempunyai jalan-jalan.”
SELAMA ribuan tahun banyak orang menganggap bahwa alam semesta ini adalah statis, dan mereka berpikir bahwa bumi ini adalah pusat alam semesta, berputar mengelilingi dan mengitari matahari, planet-planet dan bintang-bintang.
Dan pada awal abad kedua puluh ditemukan bahwa kebanyakan bintang yang terlihat dengan mata telanjang adalah hanya sebagian kecil dari galaksi “The Milky Way”, dan galaksi ini berisi lebih dari seratus ribu juta bintang, dan matahari adalah salah satu bintang dari galaksi. Namun, galaksi kita bukan satu-satunya yang ada di alam semesta ini, setelah itu para ilmuwan sadar bahwa alam semesta ini penuh dengan galaksi dan bintang-bintang.
Para ilmuwan telah mempelajari alam semesta ini dan berbagai hal yang teradapat di dalamnya seperti bintang-bintang, galaksi dan kosmis berdebu, dan mereka yakin bahwa makhluk ini tersebar dan tidak ada satu aturan pun yang mendistribusikannya. Namun ternyata kemudian ditemukan bahwa ada sistem kontrol yang ketat terhadap distribusi materi yang ada di alam semesta ini.
Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada ruang kosong di alam semesta ini, namun ia merupakan bangunan yang kokoh terdiri dari berbagai benda yang secara mayoritas berasal dari materi yang gelap dan energi gelap yang tidak tampak jelas. Adapun materi visual yang dapat terlihat dengan kasat mata di alam semesta ini jumlahnya hanya 4 persen saja.
Karena itulah, sejak beberapa tahun yang lalu minat para ilmuwan dalam mempelajari distribusi materi alam semesta mulai tampak, mereka memulainya dengan mengajukan pertanyaan: Apa bentuk alam semesta ini, terutama jika kita melihatnya dari luar angkasa? Atau dengan kata lain: Bagaimana mendistribusikan galaksi dan bintang-bintang di alam semesta yang luas ini?
Tentunya untuk memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut membutuhkan pembuatan komputer super canggih dan besar, bisa jadi beratnya lebih dari seratus ribu kilogram, dan proses yang dilakukan oleh komputer harus memiliki kecepatan satu detik, yang tentunya membutuhkan penghitungan digital biasa selama 10 juta tahun untuk menyelesaikannya. Yang mana komputer tersebut akan membuat sebuah gambar mikrokosmos yang ada pada alam semesta ini.
Setelah selesai memasukkan penyimpanan lebih dari sepuluh ribu juta informasi, termasuk informasi mengenai perluasan alam semesta, dan perilaku bintang-bintang dan galaksi, benda gelap, gas dan debu, serta informasi lainnya yang jumlahnya lebih dari 20 juta galaksi! Perangkat ini akan melakukan proses komputer terbesar yang dirancang untuk memetakan mikrokosmos alam semesta, namun, sekalipun berada dalam kecepatan tertinggi penggunaan perangkat ini tetap hanya dapat bekerja dalam pengolahan data selama 28 hari saja.
Ketika para ilmuwan menyaksikan gambar ini, maka mereka langsung menyadari bahwa galaksi-galaksi ini tidak terdistribusi secara acak, namun berbaris pada benang yang tipis dan panjang, dan benang ini terikat dengan kuat, seakan membentuk seperti permadani alam semesta yang hebat! Sebagaimana mereka juga menyadari bahwa setiap helai kain ini telah menjadi plot galaksi dalam bentuk yang kuat. Oleh karena itu, para ilmuwan menyebutnya dengan istilah baru “kain kosmik”.
Dalam gambar tersebut tampak dengan jelas benang alam semesta dan mewakili titik poin yang jelas di berbagai tempat berkumpulnya planet dan galaksi, yang juga seakan seperti kain kosmis.
Dan yang lebih mengejutkan lagi adalah bahwa Al-Quran sangat jelas telah memberikan petunjuk dan sempurna akan jaringan yang kuat dan yang dikelilingi oleh arbiter benang yang tersusun begitu rapi, Allah SWT berfirman:
“Dan demi langit yang mempunyai jalan-jalan” {Yang dimaksud adalah orbit bintang-bintang dan planet-planet). Bahwa kata Al-Hubuk mengungkapkan kerapian dan ketelitian akan hakikat benang alam semesta. Dan inilah yang telah ditegaskan oleh para ulama tafsir dan ahli bahasa.
* Imam Al-Qurthubi berkata pada kitab tafsirnya tentang kata (al-hubuk): «Apakah Anda tidak melihat para penenun pada saat menenun tenunan lalu baik dalam tenunannya, maka dikatakan kepadanya pemilik tenunan baju, tenunan yang sangat bagus atau ahli dalam tenunannya”.
* Adapun Imam Zamakhsyari dalam menafsirkan kata (al-hubuk) berkata: «Jika seorang penjahit bagus dalam tenunan dan jahitannya maka mereka akan berkata: betapa indahnya jahitan/tenunan tersebut”.
* Para ulama bahasa juga memperkuat akan makna ini dengan berkata: «al-hubuk adalah kekuatan dan ketepatan, dan baik dalam melakukan dampak pengerjaan pada baju”.
Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa para ahli tafsir dan ahli bahasa menunjukkan sejak berabad-abad yang lampau akan tenunan, kekuatan, dan ketetapan, dan demikianlah yang ditemukan oleh para ilmuwan saat ini dengan perangkat yang modern dan terus berkembang pada abad ke dua puluh satu. Subhanallah!
Ada hal lain yang menarik perhatian, para astronom mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya ditemukan di dalamnya kain kosmis, Profesor “Carlos Swiss” salah satu penemu tenunan berkata:
“Mungkin penemuan ini adalah hal terbesar yang telah kita lakukan dalam komputasi Fisika, bahwa kita dan untuk pertama kalinya memiliki replika alam semesta, yang terlihat cukup nyata seperti bumi yang sebenarnya”.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa konsep kosmik kain tidak diketahui selama turunnya Al-Quran. Ini berarti bahwa Al-Quran sudah mendahului penemuan para ilmuwan yang merujuk pada struktur kain kosmis. Dan menjadikan kemukjizatan ini sebagai bukti yang jelas bagi setiap orang yang memiliki keraguan terhadap Al-Qur’an, dan menjadi sarana yang lembut untuk menambah keimanan kepada Allah yang Maha Esa sesuai dengan firman Allah:
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar,” (Fushilat:53) []
——————–

www.kaheel7.com/id

Senin, 07 Maret 2016

Misteri Tujuh Lapis Langit


“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu,” (QS. Al-Baqarah: 29)
“Lalu diciptaknNya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya…” (QS. Fussilat:12)
INI BERHUBUNGAN dengan perjalanan agung Rasullulah. Sebuah perjalanan spiritual lintas langit yang menakjubkan, dari bumi menembus tujuh lapis langit. Ya, apalagi kalu bukan peristiwa Isra’ dan miraj.
Lalu bagaimana persepsi anda tentang langit? Seberapa besar, seberapa jauh? Dimana letaknya? Berapa lama untuk mengarunginya? Nah, hikmah yang mesti kita ambil dari peristiwa isra miraj yang mengarungi tujuh langit adalah agar pemahaman kita lebih baik akan makna “Allah Maha Besar.” Langit adalah benda penuh misteri. Namun setidaknya, kita dapat menangkap sedikit informasi tentang langit sebagaimana yang tersebut oleh penciptanya dalam kitab suci.
Tentang Langit
Setidaknya ada dua buah versi pemahaman manusia tentang langit.
1. Langit Sughro (Langit Kecil)
2. Langit Kubro (Langit Besar)
Langit Sughro
Langit sughro adalah langit kecil, yaitu atmosfer yang menyelubungi bumi. Inilah pemahaman tentang langit versi pertama. Pemahaman ini berdasar pada ayat-ayat Al-Quran sbb:
“Dialah yang menurunkan air hujan dari langit,” (QS. Al-An’am:99).
“Demi langit, dzat yang mengembalikan,” (QS. At-Thariq: 11).
“dan langit sebagai atap…” (QS. Al-Baqarah: 22).
“yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis,” (QS. Al-Mulk: 3)
Keempat informasi tentang langit dalam ayat-ayat di atas, sama dengan ciri-ciri atmosfer bumi kita, yaitu:
1. Atmosfer terdiri atas 7 lapis yaitu: Troposfer, Stratosfer, Ozonosfer, Mesosfer, Termosfer, Ionosfer dan Eksosfer
2. Hujan turun dari awan yang membawa uap air. Ayat yang mengatakan “menurunkan air hujan dari langit”, menjelaskan bahwa posisi awan berada di langit, yaitu troposfer (lapisan atmosfer yang pertama)
3. Atmosfer juga berfungsi sebagai atap pelindung dari benda-benda asing seperti batu meteor yang jatuh ke bumi. Benda asing yang menuju bumi akan terbakar karena gaya gesek berkecepatan tinggi dengan atmosfer. Selain itu, atomosfer juga melindungi dari sinar UV yang berbahaya bagi manusia. Itulah fungsi atmosfer sebagai atap, persis seperti yang tertuang dalam ayat yang mengatakan bahwa langit sebagai atap
4. Atmosfer juga berfungsi sebagi dzat yang mengembalikan (QS. At-Thariq: 11). Ionosfer adalah lapisan atmosfer yang berfungsi untuk memantulkan gelombang radio. Gelombang pemancar radio dari bumi naik ke atas, dan oleh Ionosfer dikembalikan lagi ke bumi. Itulah mengapa kita dapat mendengarkan siaran radio dari belahan bumi lain seperti BBC London dsb. Hujan, juga pada dasarnya merupakan proses pengembalian air ke bumi. Uap air dari bumi naik ke atmosfer, lalu dikembalikan lagi ke bumi. Jelasnya, atmosfer berfungsi sebagai lapisan yang “mengembalikan” sebagaimana dalam ayat “Demi langit, dzat yang mengembalikan”.
Langit Kubro
Selain pemahaman tentang langit yang diartikan sebagai atmosfer bumi, langit adalah alam semesta yang lebih luas dari sekedar atmosfer. Hal ini tertuang dalam ayat sbb:
“Dan Kami hiasai langit yang dekat dengan bintang-bintang,” (QS. Al-Mulk)
“Demi langit yang mengandung bintang-bintang” (QS. Al-Buruj)
Bintang terletak di luar atmosfer bumi. Matahari adalah bintang yang paling dekat dengan bumi, dan jauh lebih besar dari bumi. Bintang-bintang di alam semesta membentuk kelompok bintang yang disebut dengan Galaksi. Galaksi kita bernama Bima Sakti yang memuat sekitar 100 milyard bintang-bintang. Bentuknya seperti cakram dengan diameter 80.000 tahun perjalanan cahaya. Kecepatan cahaya adalah 300.000 km/detik. Jadi, 80.000 tahun cahaya = 80.000 x 365 x 24 x 60 x 60 x 300.000 km, Subhanallah…
Lebih mengagumkan lagi, ternyata galaksi juga jumlahnya luar biasa banyak. Sekitar 100 milliar galaksi akan membentuk cluster galaksi. Bayangkan, betapa besarnya cluster galaksi ini! Anda bisa hitung berapa banyak bintang-bintang yang ada di sebuah cluster galaksi? Subhanallah… Inilah bukti kebesaran Allah.
Cluster galaksi pun banyak jumlahnya. Nah, bintang-bintang yang tak terhitung banyaknya itulah yang menempati langit (QS. Al-Buruj). Subhanallah, betapa luasnya langit…
Tentang Tujuh Langit
Sang Maha Pencipta secara tegas menginformasikan bahwa langit berjumlah tujuh. Untuk pemahaman langit versi pertama (Langit sughro), yang mendefinisikan langit adalah atmosfer, maka jelas bahwa yang dimaksud tujuh langit adalah lapisan-lapisan atmosfer yang berjumlah tujuh buah itu. Bagaimana dengan tujuh langit kubro? Inilah yang masih menjadi misteri besar bagi manusia. Ada beberapa pemahaman tentang ini. Ada yang memahami bahwa langit kubro ini juga secara fisik berlapis-lapis, sebagaimana langit sughro.
Ada juga yang memahaminya bukan sebagai lapisan fisik, tapi lapisan dimensi sebagaimana terdapat dalam buku Terpesona di Sidratil Muntaha, karya Agus Mustofa. Jika langit kubro pertama yang kita tempati berdimensi 3, maka langit ke-2, 3, 4 dst adalah alam berdimensi 4, 5, 6 dst. Pemahaman versi ini mengatakan bahwa manusia hidup di langit dimensi 3, jin hidup di alam langit dimensi 4, arwah orang awam hidup di alam langit dimensi 5, arwah para aulia, syuhada, malaikat, dan para nabi hidup di alam langit dimensi yang lebih tinggi tergantung kedudukannya. Waktu peristiwa isra miraj, nabi bertemu dengan beberapa nabi di berbagai lapisan langit. Nabi Muhammad bertemu Nabi Ibrahim di langit ke tujuh, bertemu Nabi Musa di langit ke enam. Juga bertemu dengan nabi Adam, Nabi Yusuf di lapisan langit-langit lainnya. (Agus Mustafa, Terpesona di Sidratil Muntaha).
Penghuni langit berdimensi lebih rendah tidak dapat melihat penghuni langit berdimensi lebih tinggi. Tapi penghuni langit berdimensi lebih tinggi dapat melihat penghuni langit yang berdimensi lebih rendah. Itulah sebabnya:
– Manusia tidak dapat melihat jin tapi jin dapat melihat manusia
– Kita tida bisa mendengar rintihan arwah yang sedang disiksa, tapi arwah dapat mendengar bunyi alas kaki para pengantar jenazahnya
Bagaimanapun, tentang tujuh langit adalah misteri. Hanya Sang Khalik yang tahu pasti. Wallahu alam bishowab.

Kamis, 03 Maret 2016

Akhir Dari Fitnah Dajjal.

Bagaimanapun dahsyatnya fitnah Dajjal nanti di dunia ini, namun Allah tidak menciptakannya untuk menjadi makhluk yang hidup abadi. Allah telah mentaqdirkan jadwal dan cara kematian Dajjal.
Dan sebelum Dajjal mati terbunuh, Allah telah memilih hamba-hamba Nya yang mempunyai keistimewaan iman dan keteguhan tauhid sehingga mereka berani melawan dan memerangi fitnah Dajjal. Inilah yang disebut thaifah manshurah (kelompok yang selalu menang).

Ilustrasi Perang Akhir Zaman.

Rasulullah SAW bersabda: "Akan senantiasa ada sekelompok dari umatku yang berperang di atas kebenaran. Mereka menang terhadap siapa saja yang menentang mereka, sampai yang terakhir dari mereka memerangi Al-Masih Ad-Dajjal." (HR Abu Dawud – Shahih)
Bukan sembarang muslim yang bisa bergabung ke dalam kelompok tersebut. Sebab kelompok itu terdiri dari muslim-mu’min - muwahhid yang telah berhasil lulus menghadapi berbagai ujian fitnah sebelum keluarnya fitnah Dajjal. Sehingga merekalah yang pantas berhadapan dengan fitnah paling dahsyat tersebut saat Dajjal akhirnya keluar. Thaifah manshurah inilah yang bakal memperoleh kehormatan mendampingi Nabi Isa bin Maryam berperang bahu-mambahu melawan Dajjal dan kaum yahudi yang menjadi pasukan inti pendukung Dajjal.
Nabi Muhammad SAW memang mengeluarkan larangan bagi kaum muslimin pada umumnya untuk mendekati Dajjal ketika fitnah paling dahsyat itu sudah keluar di tengah umat manusia. Namun bagi hamba-hamba Allah tertentu yang dipilih menjadi bagian dari thoifah manshurah, maka mereka justru akan maju untuk melawan dan memerangi Dajjal beserta pasukannya. Termasuk di antara yang mungkin akan memperoleh pengecualian dari larangan tersebut adalah Bani Tamim yang Nabi sebut memiliki sifat khusus dalam kaitan menghadapi fitnah Dajjal. Wallahu a’lam.
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata: Saya akan senantiasa mencintai Bani Tamim, karena tiga hal yang pernah saya dengar dari Rasulullah tentang mereka: Pertama, saya pernah mendengar Rasulullah bersabda: 'Mereka (Bani Tamim) adalah umatku yang paling gigih melawan Dajjal.' Kedua, ada seorang tawanan perempuan dari Bani Tamim di rumah Aisyah. Kemudian Rasulullah bersabda: 'Hai Aisyah, bebaskanlah ia! Karena ia adalah keturunan Ismail.' Ketiga, Rasulullah pernah bersabda ketika ada zakat dari Bani Tamim: 'Ini adalah zakat kaum kami.' (HR Bukhari – Shahih)
Dan sangat boleh jadi bahwa seorang lelaki mu’min -yang Dajjal perintahkan untuk digergaji dari ujung kepala sehingga berpisah antara kedua kakinya- termasuk bagian dari hamba Allah yang khusus dipilih Allah untuk secara aktif mendatangi Dajjal dalam rangka membuka mata manusia bahwa Dajjal sebenarnya tidaklah sedahsyat yang mereka kira. Pantaslah bila mu’min tersebut akhirnya dipuji Nabi Muhammad dengan sabdanya:
"Ini (mu’min) adalah manusia yang paling mulia (mati) syahidnya di sisi (Allah) Rabb seluruh alam semesta." (HR Muslim –Shahih)
Al-Masih Dajjal -laknatullahu ‘alaihi- merupakan makhluk Allah yang sangat buruk dan akan mati dibunuh oleh makhluk Allah yang sangat mulia yaitu Al-Masih ‘Isa ‘alaihis-salam.
Rasullah bersabda:
“Ketika Allah mengutus Al-Masih bin Maryam, maka dia (Isa) turun di dekat menara putih di wilayah sebelah timur Damaskus dengan mengenakan dua kain yang dicelup za'faran (warna kuning), dia (‘Isa) meletakkan kedua telapak tangannya pada sayap-sayap dua malaikat. Ketika dia (‘Isa) menundukkan kepalanya, maka kepalanya menetaskan air. Ketika dia (‘Isa) mengangkat kepalanya tercucurlah air bagaikan mutiara yang jernih. Tidak halal bagi seorang kafirpun yang mencium aromanya (‘Isa) kecuali si kafir itu pasti mati. Dan aroma nafasnya (‘Isa) dapat tercium sejauh pandangan matanya. ‘Isa bin Maryam mengejar Dajjal hingga dia (‘Isa) berhasil menangkapnya (Dajjal) di pintu Ludd, lalu dia (‘Isa) membunuhnya (Dajjal). Selanjutnya Isa bin Maryam mendatangi suatu kaum yang dilindungi Allah dari Dajjal. Kemudian dia (‘Isa) mengusap wajah-wajah mereka dan menceritakan kepada mereka tingkatan-tingkatan mereka di surga.” (HR Muslim –Shahih)
Dalam hadits yang lain Nabi Muhammad menceritakan bahwa sepertiga pasukan Imam Mahdi yang tersisa dari pasukan Islam yang berperang di dalam al-malhamah (perang besar) melawan pasukan Ruum (Romawi) akan membebaskan kota Konstantinopel (Istambul). Dan ketika pasukan itu sedang mengumpulkan ghanimah (harta rampasan perang) tiba-tiba terdengar berita (kabar bohong) bahwa fitnah Dajjal telah menimbulkan kekacauan di tengah keluarga-keluarga mujahidin itu. Maka merekapun bergegas mengkonsolidasi diri untuk pulang ke basis pertahanan sekaligus negeri asal mereka yaitu Syam. Dan sesudah mereka tiba di Syam, barulah Dajjal keluar. Selanjutnya ikutilah kelengkapan ceritanya di dalam hadits berikut:
“… Dan sepertiga lagi (dari pasukan Imam Mahdi) Allah memberikan kemenangan kepada mereka. Mereka tidak akan ditimpa sebuah fitnah untuk selamanya, lalu selanjutnya mereka menaklukkan kostantinopel. Dan ketika mereka (pasukan Imam Mahdi) sedang membagi-bagi harta rampasan perang dan tengah menggantungkan pedang-pedang mereka pada pohon zaitun, tiba-tiba syetan meneriaki mereka 'Sesungguhnya Al-Masih (Dajjal) telah muncul di tengah-tengah keluarga kalian, ' merekapun berhamburan keluar, dan ternyata itu hanyalah kebohongan belaka. Ketika mereka (pasukan Al-Mahdi) mendatangi Syam, barulah dia (Dajjal) muncul. Dan ketika mereka (pasukan Al-Mahdi) sedang mempersiapkan peperangan dan sedang merapihkan barisan, tiba-tiba datanglah waktu shalat, dan turunlah Nabi ‘Isa bin Maryam
mengimami mereka. Dan apabila musuh Allah (Dajjal) melihatnya (‘Isa bin Maryam), niscaya ia akan meleleh sebagaimana garam yang mencair di dalam air, meskipun seandainya saja dia (‘Isa bin Maryam) membiarkannya nantinya dia (Dajjal) juga akan meleleh lalu binasa, akan tetapi Allah menginginkan dia (‘Isa bin Maryam) membunuhnya (Dajjal) dengan tangannya (‘Isa bin Maryam) lalu (‘Isa bin Maryam) memperlihatkan kepada mereka darahnya (Dajjal) yang berada di ujung tombaknya (‘Isa bin Maryam)."(HR Muslim –Shahih)
“Berkatalah seseorang di antara kaum muslimin yang dikepung oleh pasukan Dajjal: ‘Apa yang kalian tunggu dari thaghut (Dajjal) ini? Hendaknya kalian membunuhnya (Dajjal) sehingga kalian bertemu Allah (mati syahid) atau Allah memberikan kemenangan kepada kalian?’ Kemudian mereka bersepakat untuk membunuh Dajjal di waktu pagi dan bersama mereka ada ‘Isa bin Maryam. Dia (‘Isa bin Maryam) dapat membunuh Dajjal dan menghabisi balatentaranya, sampai-sampai pohon, batu dan tanah berkata: ‘Hai orang beriman, ini ada orang yahudi di sisiku, bunuhlah dia!’” (HR Al-Hakim – Shahih)
‘Isa bin Maryam membunuh Dajjal. Sementara itu pasukan Islam dipimpin Imam Mahdi memerangi pasukan inti pendukung Dajjal, yaitu 70.000 kaum yahudi. Perang itu benar-benar merepresentasikan perang antara pasukan kebenaran (pasukan Islam pimpinan Imam Mahdi beserta Isa bin Maryam) melawan pasukan kebatilan (pasukan yahudi pimpinan Dajjal) sehingga pohon, batu dan tanahpun ikut berfihak kepada pasukan Islam memberitahu persembunyian tentara yahudi yang ada di sisinya dan di belakangnya, kecuali pohon Gharqad yang Nabi sebut sebagai pohon kaum yahudi.


Dari Abu Hurairah, Rasulullah Bersabda:
Kiamat tidak akan terjadi hingga kaum muslimin memerangi kaum yahudi. Maka kaum muslimin membunuh mereka hingga orang yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon. Batu atau pohon berkata, ‘Hai Muslim, hai hamba Allah, ini ada orang yahudi di belakangku. Kemarilah, bunuhlah dia,’ kecuali pohon gharqad, karena sungguh dia adalah pohon yahudi'." (HR Muslim – Shahih)

Wallahu a’lam bish-shawwaab.

Ini Ciri-ciri Dajjal Dan Imam Mahdi.

Akhir-akhir ini banyak kaum muslimin yang tidak peduli dengan fitnah yang akan datang di akhir zaman. Dajjal dan Imam Mahdi hanya menjadi fenomena yang dianggap hanya sekedar mitos. Bahkan yang lebih parah banyak yang menganggap Dajjal dan Imam Mahdi itu tidak ada. Sehingga banyak sekali dari manusia yang melupakannya dan tidak pernah peduli untuk membicarakannya.
Ketika pengabaian ini terjadi di kalangan orang yang tidak paham ilmu syar'i saja sudah menjadi masalah yang serius. Namun kemyataannya bahkan lebih jauh dari itu. Karena kita sering melihat akhir-akhir ini para pemberi peringatan seperti para ustadz, da'i, muballigh, penceramah dan kebanyakan ulama' sudah tidak lagi peduli untuk memperingatkan umat islam akan bahaya fitnah akhir zaman.
Padahal bilamana perkara ini sudah tampak, maka Nabi shollallahu 'alaih wa sallam justru mengatakan bahwa pada saat seperti itulah Dajjal akan muncul.
"Dajjal tidak akan muncul sehingga manusia melupakannya dan para Imam meninggalkan untuk mengingatnya di atas mimbar-mimbar." (HR Ahmad)
Sabda Nabi Muhammad shollallahu 'alaih wa sallam diatas sudah sangat jelas, bahwa pada saat mayoritas manusia melupakan perkara Dajjal dan para Imam tidak lagi memperingatkan umat akan bahaya puncak fitnah Dajjal, maka ketika itulah justru Dajjal akan keluar.
Artinya, sudah saatnya kita waspada mengantisipasi kemunculan Dajjal yang bila-bila masa dewasa ini akan keluar...!
Dalam sebuah hadits riwayat Imam Ahmad, Nabi Muhammad SAW menjelaskan tentang ciri khas Dajjal kepada umatnya yang belum pernah dijelaskan oleh para Nabi sebelumnya kepada umatnya masing-masing. Beliau shollallahu 'alaih wa sallam menegaskan bahwa Dajjal itu bermata dua namun salah satunya cacat alias buta sehingga yang berfungsi hanyalah satu mata saja.


Ilustrasi Dajjal

"Dan sesungguhnya Dajjal itu bermata satu; sebelah matanya tidak nampak. Di antara kedua matanya tertulis "kafir" yg terbaca oleh setiap mu'min yg mengerti baca-tulis ataupun tidak." (HR Ahmad)
Kapan sosok Dajjal akan muncul?
Sebenarnya Dajjal sudah ada sejak jaman Nabi Muhammad SAW. Hal ini diterangkan dalam sebuah hadits shohih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Fatimah binti Qais.
Ada seorang pengembara Nashrani yang terdampar di suatu pantai. Ia turun dari kapalnya dan kemudian bertemu binatang aneh. Binantang itu mengantarkannya ke sebuah biara. Di biara tersebut ada seorang pria terpasung. Dia bertanya, “Apakah Sungai Tiberia sudah mengering? Apakah muncul seorang lelaki yang bernama Muhammad yang disebut sebagai nabi akhir zaman? Apakah lelaki itu sudah diusir oleh penduduk di negerinya sendiri? ”
Pengembara Nashrani itu penasaran. Dia kemudian menelusuri jazirah Arab untuk mencari lelaki yang dimaksud. Dia kemudian bertemu Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam. Dia bertanya pada beliau, “Siapa orang yang dipasung itu?” Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam menyatakan bahwa lelaki itu adalah Dajjal. Namun Dajjal tidak akan muncul sebelum Imam Mahdi keluar.
Kapan Imam Mahdi keluar?
Menurut Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam, salah satu tanda Imam Mahdi akan muncul adalah meninggalnya atau terbunuhnya seorang khalifah. Namun sekarang sudah tidak ada sistem kekhalifahan. Menurut saya, khalifah yang dimaksud adalah seorang pemimpin negeri Muslim yang sangat nyata.
Amin Muhammad Jamaluddin, seorang penulis asal Mesir yang menulis buku “Umur Umat Islam”, menafsirkannya sebagai pemimpin Kerajaan Arab Saudi. Kalau memang benar seperti itu, berarti sudah sangat dekat.
Menurut hadits tersebut, kelak Imam Mahdi akan muncul lalu di-baiat oleh sekelompok pemuda di Ka’bah. Penguasa semenanjung Arab akan langsung mengirim pasukan untuk menangkap para pemuda itu. Tetapi tim itu akan dibenamkan ke bumi oleh Allah, kecuali dua orang saja.
Dua orang tersebut sengaja diselamatkan agar mereka bisa menceritakan pada publik bahwa teman-teman mereka telah tenggelam ke Bumi. Begitu kabar ini tersiar, semua Mukmin yang paham tentang munculnya Al-Mahdi akan sadar bahwa Imam Mahdi telah muncul. Mereka akan berbondong-bondong untuk ber-baiat.
Bagaimana bila dihubungkan dengan umur umat Islam?
Menurut Amin Muhammad Jamaluddin, ketika dia menafsirkan beberapa hadits mengenai umur umat Yahudi, Kristen, dan Islam, diisyaratkan bahwa umur umat Islam adalah 1500 tahun. Sekarang sudah 1424 Hijriah [tulisan ini dibuat pada 2003], jadi tinggal 76 tahun lagi. Itu belum dipotong waktu perjuangan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam ketika di Mekkah, yang memakan waktu 13 tahun. Jadi umur ummat Islam tinggal sekitar 63 tahun. (Berarti sekarang tinggal sekitar 54 tahun)
Masa kekhalifahan di akhir zaman menurut hadits akan berlangsung selama 40 tahun. maka huru-hara besar itu akan terjadi dalam kurun waktu kurang dari 23 tahun ke depan ini (sekarang berarti kurang dari 14 tahun ke depan). Kemunculan khilafah akan didahului oleh terjadinya huru-hara dan kaum Muslim akan di bawah komando Imam Mahdi.
Kemunculan Imam Mahdi juga akan ditandai dengan munculnya komet. Menurut yang saya tahu dari para astronom, komet akan muncul pada 2022. Jadi kalau saat itu Imam Mahdi muncul, maka perhitungan itu menjadi sangat mungkin. Atau bisa jadi kemunculan Imam Mahdi justru akan lebih cepat dari itu.
Apa ciri-ciri khusus Imam Mahdi?
Menurut Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam, namanya seperti nama Rasulullah shallallaahu’ alaihi wasallam dan nama ayahnya pun sama dengan nama ayah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam. Bicaranya kurang lancar, sehingga kalau bicara harus menepuk pahanya dulu. Apakah itu berarti dia gagap? Wallahu’alam.
Berapa usia Imam Mahdi ketika muncul?
Usia Imam Mahdi adalah seusia ketika Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam pertama kali berperang. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam pertama kali berperang di Perang Badar di usia 55 tahun.
Apakah itu berarti sebenarnya Imam Mahdi sudah ada?
Ya, sudah ada, tapi oleh Allah belum dimunculkan. Sekarang kita tidak tahu Imam Mahdi itu siapa. Dan hal itu bukan hal aneh, karena memang ia akan muncul mendadak.
Bukankah sudah ada beberapa orang yang mengaku sebagai Imam Mahdi?
Tidak bisa. Imam Mahdi di-baiat oleh 313 pemuda di Ka’bah. Jumlah itu sama dengan jumlah pasukan saat Perang Badar. Baiatnya terbuka meski sebenarnya Imam Mahdi enggan dijadikan pemimpin. Bila ada yang mengaku-ngaku Imam Mahdi, maka itu adalah omong kosong.
Apakah kelak Imam Mahdi akan memimpin kekhalifahan Islam?
Ya. Sebelum itu ia akan memimpin beberapa peperangan untuk meruntuhkan The New World Order ini. Perang meruntuhkan maalikan jabariyan ini dimaksudkan untuk mewujudkan The Next World Order .
Perang apa saja itu?
Ada 4 perang besar. Pertama, perang melawan penguasa semenanjung Arab. Kaum Muslim menang. Kedua adalah perang melawan penguasa dzalim Persia, Muslim juga menang. Perang selanjutnya adalah melawan Ruum atau Eropa, dan menang juga. Ke empat adalah perang melawan Dajjal dan 70.000 tentara Yahudi.

Wallahu A'lam..

Apa Maksud Shalat Itu Tiang Agama?


“Shalat itu adalah tiang agama (Islam), maka barangsiapa mendirikannya maka sungguh ia telah mendirikan agama (Islam) itu dan barangsiapa merobohkannya maka sungguh ia telah merobohkan agama (Islam) itu,” (Baihaqi).
SEBUAH bangunan, setelah adanya pondasi yang merupakan asas sebuah bangunan berdiri, kebutuhan pokok setelah pondasi adalah tiang penyangga, penyokong, soko guru, yang akan menguatkan bangunan tersebut. Apabila sebuah bangunan memiliki 5 buah pilar penyangga, maka jika salah satu dari tiang tersebut roboh maka kekuatan atau kekokohan bangunan tersebut akan berkurang. Demikian seterusnya kekokohan suatu bangunan akan terus berkurang seiring dengan hilangnya pilar-pilar penyangganya satu persatu.
Demikian pula Islam, yang ibaratnya adalah sebuah bangunan dengan syahadat sebagai pondasinya, dakwah dan jihad sebagai atap pelindungnya, dan shalat yang merupakan cerminan syariat Islam sebagai pilar penyangganya. Bila kaum muslimin rajin mendirikan shalat yang 5 waktu secara berjamaah di masjid maka berarti mereka telah mengokohkan pilar-pilar Islam.
Sebaliknya, apabila kaum muslimin malas, ogah-ogahan mendirikan shalat fardhu yang 5 waktu secara berjamaah di masjid, maka berarti mereka telah melemahkan Islam itu sendiri dengan ‘merobohkan’ pilar-pilarnya. Mungkin ini salah satu maksud Islam itu terhalang oleh orang Islam sendiri, Allohu a’lam. Bila kita pandang dalam lingkup yang lebih kecil, dalam diri seseorang bisa kita lihat parameter “kekuatan” Islamnya.
Apakah ia rajin mendirikan shalat fardhu yang 5 waktu secara berjamaah di masjid, menambahi dengan mendirikan shalat sunnah, atau sebaliknya ia mengerjakan shalat fardhu 5 waktu namun tidak berjamaah dan hanya shalat sendirian di rumah, atau bahkan ia jarang melaksanakan shalat fardhu yang 5 waktu, atau bahkan yang paling parah ia tidak mengerjakannya sama sekali. Na’udzuu billahi min dzalik.
Bahkan secara tegas dalam sebuah hadist Rasulullah disebutkan bahwa pembeda antara seorang mukmin dan kafir adalah seorang tersebut meninggalkan shalat atau tidak, yang bisa kita maknai bahwa agama Islam telah roboh dari diri seseorang tersebut bisa seorang tersebut meninggalkan shalat, terlepas dari perbedaan pendapat tentang kafir tidaknya orang tersebut.
Oleh karena itu, ulama’ bersepakat bahwa hukuman seseorang yang meninggalkan shalat selama hidupnya adalah dipenggal. Sungguh amatlah berat hukuman ini tentunya sebanding dengan beratnya pelanggaran yang dilakukan seseorang tersebut.
Penyebutan shalat sebagai tiang Islam adalah tepat, dalam Al Quran kita akan menemukan kata-kata yang digunakan adalah aqaama – yuqiimu (mendirikan).
Pemilihan kata tersebut adalah untuk menegaskan bahwa shalat memang benar-benar sebagai pilar penyokong Islam yang dalam pelaksanaannya dihukumi wajib, 5 kali dalam sehari semalam, dan dilaksanakan secara bersama-sama (berjamaah) di tempat yang tertentu yaitu masjid. Kita masih ingat kisah isra’ mi’raj Nabi Muhammad SAW yang mendapatkan perintah shalat secara langsung dari Allah Azza wa Jalla yang pada awalnya dibebankan 50 kali dalam sehari semalam.
Tentunya ada maksud dari Allah Yang Maha Mengetahui mengenai jumlah shalat yang awalnya 50 waktu menjadi hanya 5 waktu dalam sehari semalam dalam waktu yang tertentu. Firman Allah Azza wa Jalla: “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar, dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain), dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan,” (Al ‘Ankabuut: 45).
Maka shalat yang merupakan salah satu komponen utama dalam bangunan Islam, hendaknya kita kuatkan, kokohkan, agar bangunan Islam yang kita bernaung di dalamnya tidak mudah roboh dan dirobohkan. Mari kita tingkatkan kebaikan-kebaikan dalam shalat kita dengan melaksanakannya secara khusyu’, berjamaah di masjid bagi laki-laki, dan tepat waktu.

Apa Itu Islam?

SEUMUR hidup, kita mungkin sudah memeluk agama Islam. Tapi ketika kita ditanya tentang apa itu Islam, mungkin kita juga agak sulit mendefinisikannya. Jawabannya mungkin, Islam ya Islam, agama yang kita anut.
Islam adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Dengan lebih dari satu seperempat miliar orang pengikut di seluruh dunia menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia setelah agama Kristen. Islam memiliki arti “penyerahan”, atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Allāh).
Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti “seorang yang tunduk kepada Allah”, atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.
Aspek kebahasaan
Islam berasal dari kata Arab Aslama-Yuslimu-Islaman yang secara kebahasaan berarti ‘Menyelamatkan’ misal teks ‘Assalamu Alaikum’ yang berarti Semoga Keselamatan menyertai kalian semuanya. Islam/Islaman adalah Masdar/Kata benda sebagai bahasa penunjuk dari Fi’il/Kata kerja yaitu ‘Aslama’ =Telah Selamat (Past Tense) dan ‘Yuslimu’ =Menyelamatkan (Past Continous Tense).
Kata triliteral semitik ‘S-L-M’ menurunkan beberapa istilah terpenting dalam pemahaman mengenai keislaman, yaitu Islam dan Muslim. Kesemuanya berakar dari kata Salam yang berarti kedamaian. Kata Islam lebih spesifik lagi didapat dari bahasa Arab Aslama, yang bermakna “untuk menerima, menyerah atau tunduk” dan dalam pengertian yang lebih jauh kepada Tuhan.
Aspek kemanusiaan
Dengan demikian, Islam berarti penerimaan dari dan penyerahan diri kepada Tuhan, dan penganutnya harus menunjukkan ini dengan menyembah-Nya, menuruti perintah-Nya, dan menghindari politheisme. Perkataan ini memberikan beberapa maksud dari al-Qur’an. Dalam beberapa ayat, kualitas Islam sebagai kepercayaan ditegaskan: “Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam…”.
Ayat lain menghubungkan Islām dan dīn (lazimnya diterjemahkan sebagai “agama”): “…Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” Namun masih ada yang lain yang menggambarkan Islam itu sebagai perbuatan kembali kepada Tuhan-lebih dari hanya penyataan pengesahan keimanan.
Kepercayaan
Kepercayaan dasar Islam dapat ditemukan pada dua kalimah shahādatāin (“dua kalimat persaksian”), yaitu “asyhadu an-laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadan rasuulullaah” – yang berarti “Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad saw adalah utusan Allah”. Esensinya adalah prinsip keesaan Tuhan dan pengakuan terhadap kenabian Muhammad. Adapun bila seseorang meyakini dan kemudian mengucapkan dua kalimat persaksian ini, ia dapat dianggap telah menjadi seorang muslim dalam status sebagai mualaf (orang yang baru masuk Islam dari kepercayaan lamanya).
Kaum Muslim percaya bahwa Allah mengutus Muhammad sebagai Nabi terakhir setelah diutusnya Nabi Isa 6 abad sebelumnya. Agama Islam mempercayai bahwa al-Qur’an dan Sunnah (setiap perkataan dan perbuatan Muhammad) sebagai sumber hukum dan peraturan hidup yang fundamental. Mereka tidak menganggap Muhammad sebagai pengasas agama baru, melainkan sebagai penerus dan pembaharu kepercayaan monoteistik yang diturunkan kepada Ibrahim, Musa, Isa, dan nabi oleh Tuhan yang sama. Islam menegaskan bahwa agama Yahudi dan Kristen belakangan setelah kepergian para nabinya telah membelokkan wahyu yang Tuhan berikan kepada nabi-nabi ini dengan mengubah teks dalam kitab suci, memperkenalkan intepretasi palsu, ataupun kedua-duanya.
Umat Islam juga meyakini al-Qur’an yang disampaikan oleh Allah kepada Muhammad. melalui perantara Malaikat Jibril adalah sempurna dan tidak ada keraguan di dalamnya (Al-Baqarah [2]:2). Di dalam al-Qur’an Allah juga telah berjanji akan menjaga keotentikan al-Qur’an hingga akhir zaman.
Adapun sebagaimana dinyatakan dalam al-Qur’an, umat Islam juga diwajibkan untuk beriman dan meyakini kebenaran kitab suci dan firman-Nya yang diturunkan sebelum al-Qur’an (Zabur, Taurat, Injil dan suhuf para nabi-nabi yang lain) melalui nabi dan rasul terdahulu sebelum Muhammad.Uma t Islam juga percaya bahwa selain al-Qur’an, seluruh firman Allah terdahulu telah mengalami perubahan oleh manusia. Mengacu pada kalimat di atas, maka umat Islam meyakini bahwa al-Qur’an adalah satu-satunya kitab Allah yang benar-benar asli dan sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya.
Umat Islam meyakini bahwa agama yang dianut oleh seluruh nabi dan rasul utusan Allah sejak masa Adam adalah satu agama yang sama dengan (tauhid|satu Tuhan yang sama), dengan demikian tentu saja Ibrahim juga menganut ketauhidan secara hanif (murni) yang menjadikannya seorang muslim. Pandangan ini meletakkan Islam bersama agama Yahudi dan Kristen dalam rumpun agama yang mempercayai Nabi Ibrahim as. Di dalam al-Qur’an, penganut Yahudi dan Kristen sering direferensikan sebagai Ahli Kitab atau orang-orang yang diberi kitab.

Shalat Tarawih di Masa Abu Bakar dan Umar.


SHALAT tarawih adalah bagian dari shalat sunnah Al-Mu’akkadadah (shalat sunnah yang sangat disunnahkan). Sedangkan raka’at shalat tarawih adalah 20 rakaat tanpa witir, sebagaimana yang telah dikerjakan Umar dan mayoritas sahabat lainnya yang sudah disepakati oleh umatnya.
Bahkan ini sudah menjadi ijma’ sahabat dan semua ulama’ madzhab, Syafi’i, Hanafi, Hanbali dan mayoritas Madzhab Maliki. Karena dalam Madzhab Malikyi ini masih ada khilaf, seperti hadist yang diriwayatkan dari Imam Malik bin Anas ra, Imam darul Hijroh Madinah yang berpendapat bahwa shalat tararawih itu lebih dari 20 rakaat sampai 36 rakaat. Adapun hadist Malik bin Anas adalah sebagaimana berikut: Beliau berkata; “Saya dapati orang-orang melakukan ibadah malam di bulan Ramadhan ‘yakni shalat tarawih’ dengan tiga puluh sembilan raka’at yang tiga adalah shalat Witir.”
Imam Malik sendiri memilih 8 rakaat namun secara mayoritas Malikiyyah sesuai dengan pendapat mayoritas Syafi’iyyah, Hanabilah dan Hanafiyyah yang telah sepakat bahwa shalat tarawih adalah 20 raka’at, hal ini merupakan pendapat yang lebih kuat dan sempurna ijma’nya.
Shalat Tarawih Pada Masa Sahabat Abu Bakar
Umat Islam melaksanakan shalat tarawih sendiri-sendiri atau berkelompok sekitar 3, 4, dan atau 6 orang.
Pada masa Abu Bakar, shalat tarawih dengan satu imam di masjid belum ada, sehingga pada masa tersebut rakaat shalat tarawihpun belum ada ketetapan yang secara jelas, karena para shahabat ada yang melaksanakan shalat 8 rakaat kemudian menyempurnakan di rumahnya seperti pada keterangan di awal.
Shalat Tarawih Pada Masa Umar
Setelah Umar mengetahui umat Islam shalat tarawih sendiri-sendiri, barulah muncul dalam pikirannya untuk mengumpulkan para sahabat untuk melaksanakan shalat tarawih di dalam masjid dengan satu imam, sebagaimana keterangan di bawah ini:
“Dari Abi Hurairah ra, beliau berkata: “Rasulullah SAW keluar di bulan Ramadhan, beliau melihat banyak manusia yang melakukan shalat tarawih di sudut masjid, beliau bertanya, ‘Siapa mereka?’, kemudian dijawab: ‘Mereka adalah orang-orang yang tidak mempunyai al-Qur’an (tidak bisa menghafal atau tidak hafal al-Qur’an), dan sahabat Ubay bin Ka’ab shalat mengimami mereka’. Lalu Nabi berkata: ‘Benar mereka itu, dan sebaik-baiknya perbuatan adalah yang mereka lakukan’,” (HR: Abu Dawud).
Kemudian Umar berinisiatif mengumpulkan para sahabat shalat tarawih dalam satu Masjid dengan satu imam. Sebagaimana keterangan:
“Dari ‘Abdirrohman bin ‘Abdil Qori’ beliau berkata; ‘Aku keluar bersama Umar bin Khatthab ra ke Masjid pada bulan Ramadhan. (Didapati dalam masjid tersebut) orang yang shalat tarawih berbeda-beda. Ada yang shalat sendiri-sendiri dan ada juga yang shalat berjama’ah. Lalu Umar berkata: ‘Aku punya pendapat andai kata mereka aku kumpulkan dalam jama’ah satu imam, niscaya itu lebih bagus.’ Lalu beliau mengumpulkan mereka dengan seorang imam, yakni Ubay bin Ka’ab. Kemudian satu malam berikutnya, kami datang lagi ke masjid. Orang-orang sudah melaksanakan shalat tarawih dengan berjama’ah di belakang satu imam. Umar berkata: ‘Sebaik-baiknya bid’ah adalah ini (shalat tarawih dengan berjama’ah)’,” (HR: Bukhari).
Dari sini sudah sangat jelas bahwa pertama kali orang yang mengumpulkan para sahabat untuk melaksanakan tarawih dengan cara berjama’ah adalah Umar, sedangkan jama’ah shalat tarawih pada waktu itu dilakukan dengan 20 rakaat. Sebagaimana keterangan:
Dari Yazid bin Ruman telah berkata: “Manusia senantiasa melaksanakan shalat (tarawih) pada masa Umar ra di bulan Ramadhan sebanyak 23 rakaat,” (HR. Malik).
Yang dimaksud 23 rakaat adalah, melaksanakan shalat tarawih 20 rakaat dan witir. Dengan bukti hadist yang diriwayatkan Sa’ib bin Yazid:
“Dari Saaib bin Yazid berkata: “Para sahabat melaksanakan shalat (tarawih) pada masa Umar ra di bulan Ramadhan sebanyak 20 rakaat,” (HR. Al-Baihaqi).
Apakah Umar salah karena telah melakukan apa yang tidak dilakukan oleh Rasulullah?
“Sesungguhnya Allah telah menjadikan kebenaran melalui lisan dan hati Umar,” (HR. Turmudzi). “Dari Hudzaifah ra ia berkata, Rasulullah SAW telah bersabda; ‘Ikutilah dua orang setelahku, yakni Abu Bakar dan Umar,” (HR. Turmudzi).

15 Fakta tentang Nabi Muhammad SAW.


BETAPA lengkapnya sosok putra Abdullah. Ia menjadi paripurna bukan semata karena ia seorang Nabi akhir zaman, namun juga karena ia begitu manusiawi, kadang seperti malaikat amalannya, namun kesehariannya tak jarang seperti kita juga.
Coba kita selami fakta-fakta soal Nabi Muhammad SAW, Nabi kita semua.
1. Nabi SAW tidak melepaskan tangannya saat berjabat sebelum mitranya melepaskan terlebih dahulu.
2. Nabi SAW tidak pernah mengulurkan kaki di hadapan sahabat-sahabatnya.
3. Nabi SAW menoleh dengan seluruh badannya, menunjuk dengan seluruh jarinya.
4. Nabi SAW kalau berbicara sesekali menggigit bibir tanda berpikir, menepuk telapak kiri dengan jari telunjuk.
5. Cetusan yang paling buruk dalam percakapan Nabi SAW; “Apa yang terjadi pada orang itu? Semoga dahinya berlumur lumpur.”
6. Harta Nabi SAW yang paling mewah adalah sepasang alas kaki berwarna kuning, hadiah dari Negus, penguasa Abissinia.
7. Nabi SAW tinggal di pondok kecil beratap jerami yang kamar-kamarnya dipisahkan oleh batang-batang pohon yang direkat dengan lumpur bercampur kapur.
8. Nabi SAW sendiri yang menyalakan api, mengepel lantai, memerah susu dan menjahit alas kakinya yang putus.
9. Santapan Nabi SAW yang paling mewah, meski jarang dinikmatinya, adalah madu, susu dan lengan kambing.
10. Nabi SAW gagah berani, namun memiliki senyum yang sangat memikat dan malu mempermalukan orang.
11. Nabi SAW menghimpun dalam dirinya 4 tipe manusia secara sempurna, pekerja, pemikir, pengabdi Allah dan seniman.
12. Nabi SAW selalu memilih yang termudah, selama halal, bila berhadapan dengan pilihan.
13. Senyumnya menyejukkan, dilukiskan sebagai butir salju di oase.
14. Beliau tidak pernah sakit gigi. Beliau bersiwak tak kurang 10 kali sehari.
15. Warna kulit beliau putih kemerah-merahan.

Senin, 29 Februari 2016

Aku Bersyukur Ibuku Meninggal..


Ia berjalan ke arah kerumunan makam ibunya dikuburkan dengan langkah yang penuh kepercayaan diri tanpa sedikitpun terlihat air mata di membekas pipinya. Orang-orang yang hadir di acara tersebut menyalaminya dan mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya wanita tercinta yang telah membesarkannya.
Hampir tak ada sedikitpun rasa kesedihan di wajahnya. Dan senyumnya yang ramah itu menimbulkan tanda tanya di benak para pelayat, termasuk saudari satu-satunya.
Dia berdiri di tepi kuburan menatap liang lahat seolah-olah ingin mengukur luasnya. Lalu masuk kedalam, membantu pemakaman ibunya meski tanah basah mengotori jas yang dikenakannya. Sesekali dia tersenyum menatap wajah ibunya yang kaku dan tak bisa lagi membuka matanya. Dan sekali lagi, tidak adanya kesedihan diwajahnya menimbulkan pertanyaan, ‘Ada apa antara dia dan ibunya?’.
Orang-orang telah pergi meninggalkannya yang masih berdiri di tepi kuburan sang ibu. Saudarinya pun telah dimintanya untuk pergi duluan mengurus suami dan anak-anaknya. Sementara dia tetap berdiri disana, sendirian, namun sekali lagi, tanpa sedikitpun kesedihan. Sesekali dia tersenyum seakan ibu melihatnya dari dalam.
“Boleh saya bertanya, nak?” Sapaan pak ustadz dari belakang mengagetkannya.
Dia menoleh kebelakang dan mengangguk kecil sambil tersenyum.
Pak ustadz lalu berdiri disebelah kanannya, “Saya hanya ingin meluruskan rasa penasaran warga padamu, ada apa antara kamu dan ibumu?”
“Maksudnya pak?”
“Yaaah, kami tidak melihat sedikitpun rasa sedih di wajahmu.”
Sekali lagi dia tersenyum dan menatap pusara sang ibu, “Ayahku meninggal saat aku masih remaja, dan dia ayah yang sangat baik meski bekerja pas-pasan. Dia melindungi kami dari apapun yang merusak lahir dan batin kami. Tapi aku adalah anak pembangkang.”
“Di hari terakhir ayahku, aku bertengkar hebat dengannya dan bahkan meyumpahinya hanya karena dia tak membelikan aku handphone yang kuinginkan. Aku takkan lupa saat ayahku selesai dikuburkan, pak ustadz. Ibuku menangis setiap harinya, tubuhnya melemah dan mengurus. Namun dia tak berhenti berkeliling menjajakan bakwan keseluruh kampung meski beberapa bakwan yang terjual itu terasa asin bercampur dengan air matanya.”
“Aku melihatnya setiap saat pak, dan aku tidak bisa berhenti menyalahkan diriku yang telah membawa kekecewaan di wajah ayahku saat dia meninggal. Sejak itu, aku meyakinkan diriku bahwa suatu hari nanti ibuku akan mengalami hal yang sama. Dia akan meninggal, dia akan meninggal, dan dia akan meninggal. Dan itu hanya masalah waktu.”
“Pikiran itu terus menghantuiku dan memaksaku harus melakukan sesuatu. Aku tak bisa lagi melakukan kesalahan yang sama seperti pada ayahku. Aku mengubah semua tentang hidupku, baik duniaku maupun agamaku, karena setiap harinya aku berpikir mungkin besok adalah hari terakhir ibuku. Hingga aku berada di posisi seperti ini, pak ustadz.”
*.Aku bersyukur, ibuku meninggal ketika aku tidak lagi membebani hidupnya.
*.Aku bersyukur, ibuku meninggal setelah aku memberinya cucu yang sehat dan berbakti.
*.Aku bersyukur, ibuku meninggal saat masa tuanya hanya tinggal memikirkan ibadah.
*.Aku bersyukur, ibuku meninggal saat aku sudah bisa menghajikannya memakai uang dari keringatku.
*.Aku bersyukur, ibuku meninggal dengan menepuk dada setiap kali dia bercerita tentangku dan saudariku.
*.Aku bersyukur, ibuku meninggal di rumahnya dan bukan di kontrakannya.
*.Aku bersyukur, ibuku meninggal sekarang ini, pak ustadz.
*.Aku bersyukur, ibuku meninggal penuh kebahagiaan karena aku dan saudariku selalu menghubunginya setiap hari menanyakan kabarnya dan menceritakan kabar kami.
Dia mulai meneteskan air mata, dan mulai mengalir deras, meski bibirnya terus menerus mengukirkan senyum yang menyejukkan.
“Dan aku bersyukur, pak ustadz. Aku bersyukur, ibuku meninggal tanpa membawa kekecewaan ke alam sana dan yakin bahwa aku dan saudariku akan terus memberinya kebanggaan. Penyesalanku sekarang, aku harus bersabar untuk melihat senyumnya dan mendengar tawanya lagi.”

Kalahnya Seorang Ahli Ibadah Dalam Perkelahian Melawan Setan


Dikisahkan dalam kitab Ihyaaul Uluum bahwa ada Abid dari kalangan Bani Israil yang senantiasa sibuk dengan beribadah. Suatu ketika datang serombongan manusia kepadanya yang mengadukan bahwa di daerah tempat mereka tinggal ada suatu kaum yang menyembah pohon. Kaum itu begitu mengagung-agungkan pohon tersebut hingga memberikan segala macam persembahan di bawah pohon.
Mendengar hal itu, si Abid begitu marah. Ia mengambil sebilah kapak hendak menebang pohon yang dijadikan sesembahan tersebut. Di tengah perjalanan, dia bertemu dengan seorang kakek tua (perwujudan dari setan golongan jin) yang berkata,“Mau kemana engkau?”.
“Aku hendak menebang pohon yang dijadikan Tuhan dan disembah oleh para manusia itu”. Jawab si Abid.
“Mengapa engkau lakukan itu? Engkau tinggalkan ibadahmu untuk suatu perbuatan yang sia-sia, bukankah lebih baik engkau lanjutkan ibadahmu?”.Bujuk si orang tua.
“Ini juga ibadah”Jawab si Abid.
Lalu orang tua itu berkata,“Tidak, Aku tidak akan membiarkan engkau menebang pohon itu!”
Maka terjadilah perkelahian fisik antara si Abid dan orang tua yang merupakan perwujudan setan itu. Si Abid berhasil mengalahkan si orang tua, menjatuhkannya, kemudian menduduki dadanya. Setan menyadari kelemahan dan kekalahannya, lalu ia pun melancarkan bujukannya,“Dengarkanlah kata-kataku”.Si Abid pun melepaskannya
“Bukankah Tuhanmu tidak memerintahkanmu untuk menebang pohon itu? Pohon itu tidak mengganggu ibadahmu dan engkau pun tidak akan menyembahnya. Sebelumnya, Tuhan telah mengutus para Nabi, jika Dia mau maka Dia pun akan mengutus para Nabi-Nya untuk menebang pohon itu”.
Si Abid menjawab,“Aku harus menebang pohon itu. Sesukamulah, apa yang akan engkau lakukan kepadaku”.
Maka terjadilah perkelahian untuk kedua kalinya. Dan untuk kedua kalinya pula si Abid menang melawan setan berwujud orang tua itu dan kembali menduduki dadanya. Kemudian syetan kembali melancarkan bujukannya,“Dengarkanlah! Aku akan menyampaikan kata-kata terakhir yang akan menguntungkanmu.”
“Silahkan”. Kata si Abid.
Setan berkata kepadanya,“Bukankah engkau orang miskin? Dan tidak pernah bisa beribadah dengan menggunakan hartamu? Jika engkau membiarkan pohon itu, niscaya aku akan memberikan tiga dinar uang mas setiap hari. Engkau akan mendapatkannya dari bawah bantalmu setiap hari. Dengan demikian segala keperluanmu dapat terpenuhi, engkau dapat menunaikan hak keluargamu, dapat menolong fakir miskin dan engkau dapat mempergunakannya untuk mengerjakan amal baik yang menguntungkan. Apabila engkau tetap akan menebang pohon itu, engkau hanya akan mendapatkan satu pahala, kemudian para penyembah pohon itu tentunya akan mencari pohon yang lain pula.”
Ternyata bujukan setan itu berhasil menawan hati dan pikiran si Abid yang akhirnya menerima tawarannya. Maka sesuai dengan perjanjian, si Abid mendapatkan uang sebanyak tiga dinar pada dua pagi berturut-turut. Akan tetapi pada hari berikutnya, uang itu tidak didapatinya lagi. Si Abid sangat kesal, lalu mengambil kapak dan berjalan menuju pohon tadi. Orang tua (jelmaan setan) itu pun kembali menghalangi si Abid.
“Hendak kemana kau?”Kata setan
“Aku hendak menebang pohon itu.”Jawab si Abid
“Kini engkau tidak akan berdaya menebang pohon itu.”Setan itu berkata dengan entengnya.
Setelah itu keduanya pun berkelahi dan kali ini si Abid lah yang kalah oleh setan. Ia terjatuh dan setan menduduki dadanya. Si Abid pun terkejut dan bertanya mengapa ia bisa kalah padahal dahulu ialah yang mengalahkan orang tua jelmaan setan tersebut.
Setan kemudian berkata,“ Dahulu engkau mengalahkan aku karena engkau berjuang semata-mata karena Allah, tetapi sekarang aku dapat mengalahkanmu karena engkau berjuang demi uang.”
Si abid pun bersedih bukan kepalang dan memohon ampun kepada Allah.
Hikmah dari kisah tersebut menjelaskan bahwa sesungguhnya amalan yang ikhlas karena Allah Ta’ala akan memiliki kekuatan yang lebih besar meski hanya satu amalan saja. Sementara amalan yang hanya bertumpu kepada materi semata akan lemah walaupun dengan dengan harta itu ia bisa melakukan bermacam-macam kebaikan.
Semoga kita semua bisa beribadah ikhlas karena Allah Ta’ala dan tidak menganggap remeh suatu amalan shaleh.

Wallahu A’lam

Perang Akhir Zaman Akan Menggunakan Senjata Tradisional..?


HANCURNYA bangsa Yahudi merupakan salah satu dari tanda-tanda datangnya hari kiamat. Hal ini bermula dengan sebuah peperangan besar yang melibatkan banyak bangsa di dunia termasuk bangsa Israel. Sebelum terjadi peperangan ini, terdapat beberapa peristiwa lain yang membawa kepada terjadinya peperangan ini menurut kronologi hadis akhir zaman hasil kajian ilmuan Islam.
Pertempuran dahsyat ini dikenal sebagai Armageddon, di mana lokasi utama perang ini adalah di lembah Megiddo atau Mageddon, Palestina. Mungkin ada yang menganggap Perang Armageddon hanyalah sebuah film rekaan Hollywood belaka. Kenyataannya, Hollywood yang disokong oleh Yahudi memang ingin menyamarkan fakta tentang Armageddon ini melalui propaganda film. Padahal di kalangan para ahli kitab mereka telah mengkaji tentang peperangan ini dan senantiasa bersiap sedia untuk menghadapinya.
Disebutkan dalam Kitab Zakharia (89/13), bahawa sebahagian besar bangsa Yahudi akan mati dalam perang Armageddon dan dua pertiga dari mereka akan musnah. Sedangkan dalam kitab Zagiyal (12/39) disebutkan :”Akan berlangsung tujuh bulan sehingga rumah Israel berhasil mengubur mereka (orang-orang mereka yang terbunuh) sebelum membersihkan bumi”.
Sebutan Armageddon sebenarnya tidak terdapat dalam Hadis manapun. Hanya disebut dalam kajian-kajian Kristen dan Ahli Kitab. Menurut bahasa Ibrani, Ar bermaksud gunung atau bukit. Mageddo pula adalah nama sebuah lembah di Palestina. Sebuah tempat yang cukup strategis dari segi peperangan. Perang ini juga dikatakan sebagai perang terakhir dengan menggunakan seluruh kekuatan pelbagai peralatan senjata moden yang canggih. Mungkin perang itu adalah Perang Dunia ketiga yang disebut-sebut sebagai Perang Nuklir.
Banyak yang mengatakan bahwa dalam Perang Dunia Ketiga, bom nuklir akan digunakan. Ada diceritakan juga dalam kitabBahrul Mazi. Perang Dunia Ketiga yang diramal akan berlaku dalam tempo yang singkat. Tetapi, kemusnahannya amat dahsyat. Sehingga dikatakan dunia selepas itu akan kembali menjadi seperti Zaman Pertengahan di mana bala tentara hanya akan menunggang kuda serta bersenjatakan pedang seperti perang zaman dahulu.
“Jika Perang Dunia Ketiga adalah berjuang dengan senjata nuklir, yang keempat akan diperjuangkan dengan busur dan anak panah.” – Louis Lord Mountbatten
“Saya tidak tahu dengan apa senjata Perang Dunia Ketiga akan diperjuangkan, tetapi Perang Dunia Keempat akan diperjuangkan dengan kayu dan batu.” – Albert Einstein
Apakah Einstein dan Mountbatten hanya kebetulan mengatakan ini? Konon, ini disebabkan teknologi semua tidak boleh digunakan lagi pada masa itu karena EMP (electromagnetic pulse) senjata nuklir itu sendiri terjadi ketika Perang Dunia Ketiga. Jadi, kekuatan bala tentara ketika Perang Dunia Keempat nanti adalah seimbang dan tidak berat sebelah karena semuanya menggunakan peralatan perang yang sama.
Malah, ada sebahagian hadis yang menekankan akhir zaman nanti akan berlakunya perang menggunakan pedang dan Dajjal akan disembelih dengan pedang. Hadis Nabi juga ada menyebut, Yahudi Zionis akan bersembunyi di balik-balik batu dan kayu dan hanya selamat di belakang pohon Yahudi yaitu pohon Gharqad, yang banyak di tanam sekarang di Israel.
“Tidak akan berlaku kiamat sehinggalah seluruh umat Islam berperang dengan seluruh Yahudi. Umat Islam akan membunuh mereka sehinggakan apabila mereka bersembunyi di sebalik batu dan pohon, tiba-tiba pokok-pohon dan batu-batu itu bersuara menjerit memanggil umat Islam agar datanglah kamu ke sini dan bunuhlah orang-orang Yahudi itu, kecuali pohon ‘Gharqad’, kerana ia adalah pohon Yahudi”.

(Hadith Sahih riwayat Al-Bukhari dan Muslim). [szlihin]

Dari Iran Muncul Dajjal?


DAJJAL adalah fitnah (cobaan, kesesatan, huru hara, dan kekufuran) terbesar yang akan muncul di akhir zaman.
Tiada seorang nabi pun yang diutus ke muka bumi kecuali telah mengingatkan manusia akan fitnah Dajjal.
Dari Anas bin Malik t berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Tiadalah Allah mengutus seorang nabi pun kecuali pasti para nabi itu telah mengingatkan umatnya akan orang yang buta sebelah lagi pendusta, ingatlah sesungguhnya Dajjal itu buta sebelah dan sesungguhnya Rabb kalian tidaklah buta sebelah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin—rahimahullaah—mengatakan, “Fitnah yang paling besar di muka bumi sejak Allah ciptakan Adam adalah fitnah Dajjal. Karena itu, tidak ada seorang nabi pun sejak nabi Nuh sampai Muhammad kecuali mereka sudah mengingatkan kaumnya akan bahaya Dajjal, sebagai peringatan darinya.” (Al-Majmu’ Ats-Tsamiin II/175).
Di antara kiat yang diajarkan Rasulullah r kepada umatnya agar terhindar dari fitnah Dajjal yang begitu dahsyat adalah memohon perlindungan kepada Allah I ketika shalat, pada saat tasyahud akhir, sebelum salam dengan doa: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksaan kubur, siksa neraka Jahanam, fitnah kehidupan dan setelah mati, serta dari kejahatan fitnah al-Maasih ad-Dajjal.” (HR.Muslim).
Dari Mana Dajjal Akan Muncul?
Mari kita simak beberapa hadits berikut:
Dari Fatimah binti Qais—radhiyallahu ‘anha—bahwa beliau pernah mendengar Nabi shallallahu bersabda: “Tidaklah dia (Dajjal) di laut Syam, atau laut Yaman.Tidak! Tetapi dari arah timur. Dia dari arah timur, dia dari arah timur.” Dan beliau berisyarat dengan tangannya ke arah timur.” (HR. Muslim no. 2942).
Dari Abu Bakr ash-Shidiq t, bahwa Rasulullah r pernah bersabda: “Dajjal keluar dari daerah timur, namanya Khurasan.” (HR. Timidzi 2237 dan dishahihkan al-Albani dalam Shahih Jami’ ash-Shaghir).
Khurasan
Satu wilayah yang luas di sebelah timur Jazirah Arab. Saat ini, yang termasuk wilayah Khurasan: Nishapur (Iran), Herat (Afganistan), Merv (Turkmenistan), dan berbagai negeri di Selatan sungai Jihun (sungai Amu Darya). (Mu’jam al-Buldan, 2:350).
Dari Anas bin Malik t, Rasulullah r bersabda: “Dajjal akan keluar dari daerah Yahudiyah Asbahan. Dia bersama 70 ribu orang Yahudi.” (HR. Ahmad).
Asbahan
Sering juga disebut Asfahan. Termasuk wilayah Iran, 340 km di selatan Teheran.
Bukhtanshar menyerang Baitul Maqdis dan menjadikan penduduknya sebagai tawanan, bersama orang Yahudi, kemudian mereka ditempatkan di Asfahan. Akhirnya wilayah tersebut dinamakan kampung Yahudiyah. Ibu kota Asfahan saat ini adalah Yahudiyah (Mu’jam al-Buldan, 1:208).
Hanya saja, fenomena kehadiran Dajjal mulai semarak di kalangan umat manusia, setelah dia berada di daerah antara Irak dan Syam (kawasan 4 negara: Suriah, Palestina, Libanon, dan Yordania).
Dari Nawwas bin Sam’an t, bahwa Rasulullah bersabda: “Dajjal keluar di daerah antara Syam dan Iraq. Kemudian dia membuat kerusakan di sebelah kanan dan kirinya. Wahai hamba Allah! Kuatkan iman kalian!” (HR. Muslim 2937 dan Ibn Majah 4075).

Al-Hafidz Ibnu Katsir mengatakan: “Pertama mulai munculnya Dajjal di Asbahan, tepatnya di dataran bebatuan, yang dinamakan kampung Yahudiyah. Dajjal dibela oleh 10 ribu orang yahudi dari penduduk Ashbahan.” (An-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim, Hal. 59).
Asfahan ataukah Khurasan?
Jika Anda perhatikan peta negara Iran, Khurasan dan Asfahan berhimpit di bagian timur laut wilayah Iran. Kita tidak tahu pasti awal kali Dajjal muncul di titik yang mana. Yang jelas, di dua daerah, pertama kali Dajjal muncul dan mendapatkan banyak pengikut.
Dan benarlah apa yang disabdakan Nabi r. Catatan dari Frances Harrison dari BBC News, yang dilansir pada September 2006, bahwa di Teheran ada sekitar 25 ribu Yahudi di negeri Iran.
Meskipun lagaknya melawan Zionis, tapi Iran menjadi tempat yang aman bagi Yahudi. Pemimpin komunitas Yahudi Iran, Mr. Hammami mengaku bahwa Khameini membedakan antara Yahudi dan Zionis, dan dia mendukung kami. Bahkan Presiden Iran saat ini, Ahmadi Nejad yang banyak dielu-elukan oleh masyarakat muslim adalah keturunan Yahudi.
Dari sinilah Anda bisa mendapatkan jawaban, mengapa Dajjal muncul di Iran. Lebih dari itu, ada kejadian aneh bin ajaib lainnya, di saat Iran koar-koar anti Yahudi, pernahkah Anda mendengar ada warga Palestina diizinkan mengungsi ke Iran?
Kembali ke topik keluarnya Dajjal, sebagian orang berkata Dajjal akan keluar dari Segitiga Bermuda. Yang benar, Dajjal keluar bukan di Segitiga Bermuda. Itulah yang kita yakini. Itulah akidah kaum muslimin. Dajjal muncul di Asfahan bagian dari negeri Iran, yang saat ini menjadi negeri Syiah.Wallahu A’lam.

[Sumber: Buletin Dakwah AL-FIKRAH STIBA Makassar

Di Akhir Zaman, Hindari Pekerjaan-Pekerjaan Ini..

DARI Abu Hurairah ra dari NabiShallallahu ‘Alaihi wa Sallam,beliau bersabda: “Benar-benar akan datang kepada manusia suatu masa, pada saat itu orang tidak lagi mempedulikan dari mana ia mendapatkan harta kekayaan, apakah dari jalan yang halal ataukah jalan yang haram. “1)
Musibah, bencana alam, keserakahan manusia, gaya hidup hedonis yang tamak dan rakus, semuanya merupakan pemicu munculnya ketidakseimbangan, baik pada alam maupun secara sosial. Dari sudut pandang sunnatullah, semua itu merupakan bentuk ujian yang Allah berikan kepada setiap manusia. Namun, dari sudut pandang human’s behaviour (perilaku manusia), maka semua musibah itu adalah akibat tingkah laku mereka.
Semua bencana itu akan berimbas pada problem kemanusiaan. Ekonomi merosot, persediaan pangan terancam, lahan pekerjaan menjadi sempit, sementara kebutuhan manusia terus berjalan dan cenderung melonjak, baik karena faktor pertambahan penduduk maupun berubah gaya hidup manusia yang cenderung materialistik.
Dalam kondisi seperti itu, sering kali manusia menjadi gelap mata manakala kebutuhan mereka tidak terpenuhi. Perut yang lapar dan tuntuan hidup orang-orang yang ditanggungnya (anak dan istri), mau tidak mau akan memaksa mereka untuk menempuh jalan yang mungkin saja berujung pada sikap menghalalkan segala cara; yang terpenting perut bisa diganjal, anak dan istri tidak lagi menangis kelaparan dan kebutuhannya terpenuhi.
Inilah kondisi di mana hari ini kita hidup. Faktor kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin tidak dipungkiri menjadi pemicu lahirnya keinginan manusia untuk mencari keadilan dengan cara-cara haram.
Orang-orang kaya yang hobi pamer kekayaan dan sering menjual gaya hidupnya kepada orang-orang miskin, ‘telah menambah dorongan mereka untuk melakukan apapun asal mereka bisa menikmati seperti yang selama ini mereka tonton. Maka, betapa tepatnya kondisi saat ini dengan apa yang dinubuwatkan oleh RasulullahShallallahu ‘Alaihi wa Sallamdalam riwayat di atas.
Rezki Allah itu sangat luas
Pameo klasik yang mengatakan bahwa ‘mencari yang haram saja sulit, apalagi yang halal’ jelas merupakan sebuah alasan yang klise dan absurd, meski realitanya demikian. Sesungguhnya mata pencaharian itu sangat banyak ragamnya. Selama ia merupakan sesuatu yang halal, baik, dan tidak melanggar ketentuan syariat, maka ia adalah pekerjaan yang diberkahi.
Seorang muslim boleh melakukannya. Apabila pekerjaan tersebut berupa sebuah kemaksiatan, kemungkaran, kezaliman, kecurangan, penipuan, atau pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan umum syariat, maka ia adalah pekerjaan yang haram, meskipun menghasilkan harta kekayaan dalam jumlah yang banyak. Seorang muslim wajib menjauhi dan meninggalkannya.
Hindari pekerjaan-pekerjaan ini:
RasulullahShallallahu‘Alaihi wa Sallamtelah memperingatkan umatnya untuk mewaspadai pekerjaan-pekerjaan yang haram ini. BeliauShallallahu ‘Alaihi wa Sallammenyebutkan salah satu tanda rusaknya akhlak umat manusia dengan ketidakpedulian mereka terhadap cara mencari harta kekayaan. Di antara mata pencaharian yang dilarang adalah:
a. Pekerjaan yang berupa kesyirikan dan sihir, seperti perdukunan, paranormal, ‘orang pintar’, peramal nasib, dan hal-hal yang sejenis dan semakna dengannya.
b. Pekerjaan yang berupa sarana-sarana menuju kesyirikan, seperti menjadi juru kunci makam, membuat patung, melukis gambar makhluk yang bernyawa, dan hal-hal yang sejenis dan semakna dengannya.
c. Memperjual belikan hal-hal yang diharamkan oleh syariat, seperti bangkai, babi, darah, anjing, patung, lukisan makhluk yang bernyawa, minuman keras, narkotika, dan lain sebagainya.
Dari Abu Mas’ud al-Anshari ra bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melarang harta dari harga penjualan anjing, upah wanita pezinaan, dan upah seorang dukun. 2)
Dari Abu Juhaifah ra ia berkata: “Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah melarang harta hasil penjualan darah, penjualan anjing, upah budak perempuan yang dipekerjakan untuk berzina (upah mucikari). Beliau melaknat perempuan yang membuat tato, perempuan yang meminta ditato, orang yang memakan harta riba, orang yang memberikan riba, dan orang yang membuat patung.”3)
Dari Jabir bin Abdillah ra bahwasanya ia telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda di Mekah pada tahun penaklukkan Mekah: “Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya telah mengharamkan penjualan khamer, bangkai, babi, dan patung.” Maka ada seseorang bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat Anda tentang menjual lemak bangkai, karena ia bisa digunakan untuk mengecat perahu, meminyaki kulit, dan orang-orang biasa mempergunakannya untuk minyak lampu penerangan?” Maka beliau menjawab: “Tidak boleh menjualnya, ia tetap haram.”
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam lantas bersabda: “Semoga Allah memerangi kaum Yahudi. Ketika Allah mengharamkan atas mereka lemak bangkai, mereka mencairkannya lalu menjualnya dan memakan harganya.”4)
Dari ‘Aisyah radiyalaahu ‘anhuma ia berkata: “Ketika diturunkan ayat-ayat di akhir-akhir surat Al-Baqarah tentang riba (ayat 275 dst) , Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam keluar ke masjid dan membacakannya kepada masyarakat. Beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kemudian mengharamkan perdagangan khamer, minuman keras.5)
d. Memakan harta riba.
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan tinggalkanlah riba yang masih ada pada diri kalian, jika kalian benar-benar beriman. Jika kalian tidak mau melakukannya, maka terimalah pengumuuman perang dari Allah dan Rasul-Nya. ” (QS Al-Baqarah [2] :278-279).
e. Menimbun bahan-bahan perdagangan di saat harganya murah dan dibutuhkan oleh masyarakat dengan tujuan meraih keuntungan yang berlipat ganda pada saat harganya melambung tinggi. Dari Ma’ mar bin Abdullah al-Anshari ra dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau bersabda:
“Barang siapa menimbun, ia telah berbuat salah.” Dalam lafal yang lain: Tidak ada orang yang melakukan penimbunan selain orang yang berbuat salah. “6)
Dari Umar bin Khathab ra , ia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Barangsiapa menimbun bahan makanan yang dibutuhkan oleh kaum muslimin, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menimpakan penyakit lepra dan kebangkrutan kepadanya. “7)
f. Perjudian.
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya khamer (minuman keras), perjudian, berkurban untuk berhala-berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan, maka jauhilah oleh kalian perbuatan-perbuatan tersebut agar kalian mendapatkan keberuntungan.
Sesungguhnya setan bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kalian lantaran meminum khamr dan melakukan perjudian dan menghalang-halangi {melalaikan} kalian dari dzikir kepada Allah dan dari shalat. Maka mengapa kalian tidak mau berhenti? (QS Al-Maidah [5]: 90-91).
g. Memakan harta anak yatim secara dzalim.
Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara dzalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). (QS An-Nisa’ [4): 10).
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian saling memakan harta sesama kalian dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kalian. (QS An-Nisa’ [4]: 29).
i. Mencuri, mencopet, menjambret, dan merampok.
Pencuri laki-laki dan pencuri perempuan, maka potonglah (pergelangan) tangan-tangan mereka sebagai hukuman dari Allah atas kejahatan mereka. (QS Al-Maidah [5]: 38).
j. Mengurangi timbangan dan takaran.
Kecelakaan bagi orang-orang yang melakukan kecurangan dalam timbangan, yaitu kalau menakar milik orang lain untuk dirinya, ia meminta disempurnakan. Namun, apabila mereka menakar barang dagangan mereka untuk orang lain, ia merugikan orang lain (dengan mengurangi takaran). (QS Al-Muthaffifin: 1-3).
k. Korupsi dan penipuan terhadap rakyat.
Dari Ma’qil bin Yasar ra ia berkata: Saya mendengar Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah bersabda: “Tidak ada seorang hamba pun yang diberi amanat oleh Allah untuk menjadi pemimpin sebuah masyarakat lalu ia tidak memimpin mereka dengan ketulusan (kejujuran), kecuali ia tidak akan mendapatkan bau surga.” Dalam lafal Muslim: “… kecuali Allah mengharamkan surga atasnya. “8)
l. Menunda-nunda pembayaran gaji buruh dan karyawan atau mengurangi hak-hak mereka.
Dari Abu Hurairah ra dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau bersabda: “Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman ‘Ada tiga golongan yang Aku menjadi musuh mereka; orang yang memberikan sumpah setia dengan menyebut nama-Ku lalu ia mengkhianati, orang yang menjual orang merdeka lalu ia memakan hasil penjualannya, dan orang yang mempekerjakan seorang buruh lalu si buruh menuntaskan pekerjaannya sementara ia tidak mau membayarkan upahnya.”9)
_________
1. HR. Bukhari : Kitab al-buyu’ bab man lam yubali min haitsu kasaba al-mal no. 2059 bab qauluhu ta’ala Ali Imran : 130 no. 2083, An-Nasa’i dan Ahmad. ‘
2. HR. Bukhari : Kitab al-buyu’ bab tsaman al-kalb no. 2237,.
3. HR. Bukhari : Kitab al-buyu’ bab mukil al-riba no. 2086, bab tsaman al-kalb no. 2238.
4. HR. Bukhari : Kitab al-buyu’ bab bai’i al-maitah wa al-ashnam no. 2236″ 90 HR. Bukhari : Kitab al-shalat bab tahrim tijarat al-khamr fi al-masjid no. 459.
5. HR. Muslim: Kitab al-musaqat bab tahrim alihtikar fi al-aqwat no. 1605,.
6. HR. Ibnu Majah : Kitab al-tijarah bab al-hukrah wa al-jalb no. 2155. AI-Hafizh Ibnu Hajar berkata: sanadnya hasan.
7. HR. Bukhari : Kitab al-ahkam bab man ustur’iya ra’iyah falam yanshah lahum no. 7150 Muslim: Kitab al-imarah bab fadhilat al-imam al-‘adil wa ‘uqubat al-jaair no. 1831. ‘ .
8. HR. Bukhari: Kitab al-buyu’ bab itsm man ba’a hurran no. 2227.
(Sumber: Akhir Zaman: Abdur Rahman Al-Wasithi, Dari: 100 Hadits Tentang Nubuat Akhir Zaman, Az-Zahra Mediatama, Hal. 102-108)

Tidak Percaya Akhirat..? Ini Akibatnya..

MANUSIA mengira dengan menikmati kenikmatan hidupnya di dunia, mereka menganggap bahwa mereka akan hidup selamanya. Padahal keyakinan tersebut meniadakan akhirat tempat yang sesungguhnya akan mereka tempati.
Rutinitas manusia sehari-hari yang bersifat duniawi pun seringkali membuat banyak orang yang lupa kalau dia akan mati. Al-Qur’an pun sebagai pedoman kita dapat dijadikan petunjuk hidup kita, sebagaimana dijelaskan mengenai peringatan kematian bagi setiap manusia yang bernyawa:
“Dan mereka berkata: “Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa”, dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja,” (QS. Al-Jatsiah: 24).
Sebagai Muslim, kita harus ingat pada akan kematian karena cepat atau lambat, kita akan sampai pada kematian, dan mati itu sendiri bukanlah akhir dari segalanya, tapi justru kematian itu adalah awal dari kehidupan yang panjang, yaitu kehidupan akhirat yang merupakan pertanggung jawaban dan hasil dari kehidupan dunia yang fana ini.
Meyakini pada kehidupan akhirat menjadi sumber pengingat seorang manusia dalam menggapai mati husnul khotimah. Namun bagaimana dengan seseorang yang akan mengakibatkan seseorang jauh dari keyakinan kehidupan akhirat?
Manusia yang tidak meyakini kehidupan akhirat akan mengakibatkan dirinya kepada jurang yang menyengsarakan dirinya di akhirat kelak. Akibat yang pertama manusia akan merasa bebas dengan aturan bahkan prinsip bebas yang akan dijalaninya, sehingga bisa menjadi faktor timbulnya kerusakan moral dan akhlak masyarakat.
Akibat yang kedua pandangan yang akan dituju pada imblannya hanya bersifat duniawi, akibatnya segala sesuatu, baik atau tidak, bermanfaat atau mudharat selalu dilihatnya dari kaca mata duniawi, dari hal-hal yang sifatnya materi, sehingga sangat berkembang pemikiran dan prilaku yang menunjukkan sikap materialis.
Begitu pentingnya keimanan kepada adanya hari akhirat atau kehidupan sesudah kematian di dunia ini, maka setiap Muslim harus berusaha untuk selalu ingat kepada kematian. Salah satu alternatif kita bisa melakukannya dengan ta’ziah kepada orang yang mati, mengurus jenazah, ziarah kubur, menjenguk orang sakit, membaca riwayat hidup orang-orang yang bercita-cita tinggi untuk mati di jalan Allah dan melaksanakan berbagai peribadatan di dalam islam merupakan di antara cara-cara untuk ingat akan mati.
Pada kesimpulannya kematian pada seseorang merupakan nasihat pada kita bahwa cepat atau lambat kita pun akan mati seperti dia (orang yang meninggal).
Sumber:Menuju Umat Terbaik/Karya: As’ad Najmuddin

Neraka Jahannam...? Seperti Ini Gambarannya..!

SIAPA di antara kita yang mau memasuki tempat yang satu ini? Tentu, orang jahat sekali pun tidak menginginkan tinggal di neraka, apalagi memasuki neraka jahannam. Padahal, orang-orang yang masuk ke dalamnya adalah orang-orang terpilih lho. Ya, merekalah yang tidak taat kepada perintah Allah dan Rasul-Nya, yang termasuk ke dalam kategori orang terpilih itu. Sebenarnya, seperti apa ya neraka jahannam itu?
Jahanam (Bahasa Arab: Jahannam) adalah neraka tempat penyiksaan yang memiliki tujuh pintu dan setiap pintu (tingkat), telah ditetapkan untuk golongan tertentu dari para makhluk-Nya. Gerbang jahannam dipimpin oleh Malaikat Malik dan memiliki malaikat penyiksa yang berjumlah sebanyak sembilan belas malaikat yang disebut Zabaniyah.
Jahannam berasal dari (bahasa Arab: Jahannam) berakar dari huruf J-H-M, memiliki banyak arti. Salah satunya adalah:
– Secara harfiah berarti memiliki penampilan jahat atau berwajah murung.
– Kegelapan dan jahannam digunakan untuk bagian dari malam.
– Awan yang tidak berair.
Jika kesemua arti tersebut dijadikan satu, maka menjadi jahannam adalah tempat yang teramat menyeramkan dan gelap. Karena jahannam memiliki penampakan yang dapat melemahkan nyali dan tidak memiliki air atau kering kerontang.
Ketika Allah berfirman dalam Al-Quran tentang Atheis, “fahasbahu jahannam,” yang berarti, “Ketika jahannam cukup untuk mereka inilah tempat yang pantas untuk mereka, sebuah tempat yang tidak berair, menakutkan, siksaan yang suram yang hancurkan ego mereka.”
Neraka jahannam salah satu neraka yang penuh dengan berbagai macam siksa. Celakalah, orang akhirnya masuk ke dalamnya. Apalagi apabila berada di dalamnya selama-lamanya.
Firman Allah SWT, “Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat,” (QS. Ghafir: 46).
Dari Ibnu Umar RA bahawasanya Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya apabila salah seorang di antara kalian mati, maka akan ditampakkan kepadanya calon tempat tinggalnya pada waktu pagi dan sore. Bila dia termasuk calon penghuni surga, maka ditampakkan kepadanya surga. Bila dia termasuk calon penghuni neraka, maka ditampakkan kepadanya neraka, dikatakan kepadanya, ‘Ini calon tempat tinggalmu, hingga Allah SWT membangkitkanmu pada hari kiamat,” (HR. Muttafaqun ‘alaih).

Sumber:

1001 Siksa Alam Kubur/Karya: Ust. Asan Sani ar Rafif/Penerbit: Kunci Iman

Tanda-Tanda KiamatIrak Diboikot dan Diperangi, Arab Dialiri Sungai dan Dipenuhi Kebun

TANDA-tanda kiamat sudah begitu banyak disebutkan oleh Rasulullah saw berdasarkan petunjuk dari Allah swt. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, semua tanda-tanda kiamat ini sudah terjadi di depan kita.
Berikut ini adalah tanda-tanda lain yang sudah bisa kita saksikan secara nyata.
1. Umat Islam menjadi pengikut tradisi Yahudi dan Nasrani.Telah berkata Rasulullah : “Sungguh kamu akan mengikuti jalan hidup orang orang sebelum kamu,sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta (tanpa berbeda sedikitpun) sehingga walaupun mereka masuk ke lubang biawak, maka kamu akan masuk juga” Sahabat bertanya : wahai rasulullah, apakah kaum yang akan kami ikuti tersebut adalah kaum Yahudi dan Nasrani ?, maka Nabi menjawab : Siapa Lagi (kalau bukan mereka)?”
Kalau kita urut-urut, sekarang ini umat Islam sudah menjadi pengikut Barat. Mulai dari peringatan tahun baru, valentine day, peringatan ulang tahun, pengagum demokrasi, HAM, hukum positif dan sebagainya.
2. Irak diboikot (makanan tidak dibolehkan masuk Irak).Rasulullah bersabda : “Hampir saja tidak boleh dibawa makanan ke negeri Irak secupak (qafizh) makanan atau sebuah dirham. Kami (para sahabat, red.) bertanya: “Orang orang ajam (non-Arab)-kah yang melakukan ini?’ Kemudian beliau berkata : ‘hampir saja tidak dibawa makanan atau sebuah dinar kepada penduduk Syam (Palestina, Syiria , Libanon, Yordan dan sekitarnya).’ Kemudian sahabat bertanya “Siapa yang melakukan itu, ya Rasulullah?’ ‘Orang orang RUM (Romawi : Amerika-Eropa).’”
Sebenarnya ini adalah tanda yang paling menakjubkan, karena sampai sekarang Irak telah diboikot oleh Amerika semenjak Perang Teluk dan Syam telah menderita kekurangan makanan. Palestina dijajah Israel Yahudi.
3. Turki akan memerangi Irak.Rasulullah bersabda : “Sekelompok manusia dari umatku akan turun di suatu dataran rendah yang mereka namakan dengan Bashrah pada tepi suatu sungai yang bernama Dajlah. Dan apabila telah datang akhir zaman, datanglah Bani Qanthura (mereka adalah orang-orang Turki) yang bermuka lebar dan bermata kecil, sehingga mereka turun pada tepi sungai itu, maka terpecahlah penduduknya menjadi 3 kelompok, yang satu sibuk mengikuti ekor-ekor sapi mereka (sibuk mengurusi harta benda) dan mereka akan hancur, dan satu kelompok dari mereka akan memerhatikan diri mereka sendiri dan mereka itu telah kafir, dan satu kelompok dari mereka akan menjadikan anak cucu mereka di belakang mereka kemudian mereka berperang, itulah para syuhada,” (hadits hasan diriwayatkan Ahmad dan Abu Dawud (4138).
Pada bulan Mei 1997, orang-orang Turki telah mulai memancing-mancing permusuhan dengan Irak dan mereka membangkitkan masalah-masalah yang di sekitar sungai Eufrat. Turki ketika itu membuat kesepakatan dengan Israel dan Amerika dan melakukan latihan militer bersama dengan tujuan penyerangan Irak, Iran dan Suriah. Waktu itu Turki menyerang bagian Irak utara dengan alasan menghajar suku Kurdi.
4. Bumi Arab akan kembali menjadi kebun kebun dan sungai-sungai.Bersabda Rasulullah : “Tidak akan terjadi hari kiamat hingga harta akan banyak melimpah dan sehingga bumi Arab kembali menjadi kebun kebun dan sungai-sungai,” (Ahmad dan Muslim).
Kita menyaksikan sekarang bahwa negeri Arab saat ini telah menjadi kebun dan banyak sungai. Di Tha’if bahkan telah turun butiran es, dan pada satu musim haji suhunya mencapai kira-kira 5 derajat celcius.
5. Peperangan dengan Yahudi.“Tidak terjadi kiamat hingga orang-orang berperang dengan Yahudi, dan orang Yahudi bersembunyi di bawah batu dan pohon, lalu batu dan pohon itu berkata kepada orang-orang islam: “Di sini ada Yahudi, maka bunuhlah ia!’,” (Fathul Bari’, Al Manaqib, Al Hafiz Ibnu Hajar).

Sesungguhnya Engkau Hanyalah Dunia


Suatu saat Abdullah bin Rawahah tiba-tiba saja menangis, melihat keadaan itu istrinya ikut menangis, iapun bertanya kepada istrinya, “Mengapa engkau ikut menangis?”
“Apa yang menyebabkan engkau menangis, itulah yang membuatku ikut menangis.” Kata istrinya.
Mendengar jawaban itu, Abdullah berkata, “Ketika aku ingat, bahwa aku akan menyeberangi neraka melalui shirat, aku tidak tahu apakah aku akan selamat atau akan celaka?”
Ketika Rasulullah SAW mempersiapkan pasukan ke Mu’tah, Beliau berpesan bahwa pimpinan pasukan adalah Zaid bin Haritsah, jika ia gugur penggantinya adalah Ja’far bin Abu Thalib, dan jika Ja’far gugur penggantinya adalah Abdullah bin Rawahah.
Saat itu hari jum’at, saat pasukan telah berangkat, Ibnu Rawahah tidak ikut serta karena ingin shalat jum’at dahulu bersama Rasulullah SAW, baru setelah itu ia akan menyusul. Usai shalat jum’at, ketika Nabi SAW melihat Ibnu Rawahah, Beliau bertanya, “Apa yang menghalangimu untuk berangkat pagi-pagi bersama sahabat-sahabatmu?”
Ibnu Rawahah menjelaskan kalau masih ingin shalat jum’at bersama Beliau, tetapi justru Nabi SAW mencela sikapnya itu. Beliau bersabda, “Jika engkau mampu bersedekah dengan semua yang ada di muka bumi, tentu engkau tidak akan mencapai pahala yang mereka peroleh sejak pagi ini!”
Mendengar teguran Nabi SAW tersebut, Ibnu Rawahah segera memacu tunggangannya menyusul induk pasukan yang telah berangkat, dan langsung bergabung dengan mereka.
Ketika pasukan muslim telah berkemah di Maan, mereka memperoleh berita bahwa Hiraqla (Hiraklius) juga telah berkemah di Maab, di wilayah Balqa, dengan seratus ribu pasukannya, ditambah dengan seratus ribu pasukan dari para sekutunya. Sementara pasukan muslim hanya sekitar tiga ribu orang.
Beberapa sahabat mengusulkan untuk mengirimkan surat kepada Nabi SAW tentang jumlah musuh yang harus mereka hadapi, sehingga beliau akan menambah jumlah pasukan, atau beliau akan memberi perintah lain.
Mendengar usulan tersebut, Abdullah bin Rawahah berkata, “Wahai sahabat-sahabatku, Demi Allah, sesungguhnya apa yang kalian tidak suka, itulah yang sebenarnya kita cari, yakni kesyahidan. Kita memerangi musuh tidak karena jumlah dan kekuatan mereka, tetapi karena agama ini yang dengannya Allah telah memuliakan kita. Sesungguhnya apapun akhirnya hanya kebaikan bagi kita, kemenangan atau kesyahidan…”
Sebagian besar sahabat membenarkan pendapat Ibnu Rawahah, mereka bergerak mendekati posisi pasukan Romawi yang kemudian bertemu di daerah Mu’tah. Pertempuran tidak berimbang terjadi dengan sengitnya, tetapi itu tidak mengurangi semangat pasukan muslim untuk terus berjuang. Zaid gugur, panji diambil Ja’far bin Abu Thalib. Ketika Ja’far juga gugur, Abdullah bin Rawahah mengambil alih panji tersebut dan meneruskan pertempuran. Ia bergerak sambil bersyair untuk menyemangati diri dan anggota pasukannya.
Ketika pertempuran terhenti sejenak, seorang lelaki dari bani Murrah bin Auf mendekatinya dan memberikan sepotong tulang berdaging, sambil berkata, “Kuatkanlah punggungmu dengan daging ini, karena engkau telah mengalami kelaparan hari-hari ini.”
Ibnu Rawahah memakan sedikit dagingnya, kemudian terdengar suara menderu pertanda adanya serangan. Ia berseru, “Sesungguhnya engkau hanyalah dunia…”
Ia mencampakkan daging tersebut dan mengambil pedangnya kemudian berperang menghadang serangan musuh sehingga ia menemui syahidnya.
Tiga orang panglima perang yang ditunjuk Rasulullah SAW telah gugur. Sempat terjadi kebingungan dan hampir saja pasukan muslim ditumpas habis oleh pasukan Romawi. Kemudian komando pasukan diserahkan kepada Khalid bin Walid atas persetujuan dan kesepakatan para sahabat yang lebih senior dalam keislaman. Ketika itu Khalid bin Walid memang baru memeluk Islam. Dengan strategi dan keahliannya memimpin pasukan, ia berhasil lolos dari kepungan pasukan Romawi dan terhindar dari kemusnahan total (terbunuh semua).[]
Referensi:101 Sahabat Nabi/Hepi Andi Bustomi/Pustaka Al-Kautsar

Rabu, 24 Februari 2016

5 Anak Iblis ini Paling Berbahaya


IBLIS itu bapak dari segala jin. Iblis termasuk jenis mahluk gaib. Iblis memiliki sifat sombong. Ketika Allah memerintahkan para malaikat agar bersujud kepada Nabi Adam AS, semua malaikat menaatinya. Mereka semuanya bersujud kedapa Nabi Adam. Bahkan ia (Iblis) menyombongkan diri. Kemudian perintah Allah agar bersujud kepada Nabi Adam AS, karena ia di ciptakan dari api, sedangkan Adam diciptakan dari tanah. Oleh karena itu, menjadi mahluk terkutuk di sisi Allah SWT.
Iblis mempunyai kerajaan yang sangat besar. Ada pemerintahan, menteri, dan kantor-kantor yang besar. Iblis juga mempunyai wakil, dan lima di antaranya termasuk yang paling berbahaya. Mereka adalah lima anak Iblis.
1. Tsabar
Tsabar bertugas mendatangi orang yang sedang mengalami kesusahan atau tertimpa musibah, seperti kematian keluarga, bencana, dan semacamnya. Kemudian dia melancarkan bisikannya dan menyatakan permusuhan kepada Allah. Dia mendorong manusia untuk berkeluh kesah dan meratap-ratap. Untuk menghindarinya, hendaknya ucapkan doa:
A’ûdzubillâhi minassyaithôni tsabarirrojīmi wajundihi waabnâ ihi (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan, Tsabar, yang terkutuk, serta para pengikut dan anaknya).
2. Dâsim
Dâsim bertugas mencerai-beraikan ikatan pernikahan, mengobarkan rasa benci satu sama lain dalam kehidupan rumah tangga, dan mendorong seseorang untuk menyebarkan aib sehingga menyebabkan pertengkaran dan bahkan perceraian. Dâsim adalah anak kesayangan Iblis. Untuk menghadapinya, hendaknya mengucapkan doa:
A’ûdzubillâhi minassyaithôni dâsimirrojīmi wajundihi waabnâ ihi (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan, Dâsim, yang terkutuk, serta para pengikut dan anaknya).
3. Al-A’war
Al-A’war adalah spesialis dalam urusan mempermudah terjadinya perzinaan. Dia menjadikan indah bagian bawah tubuh wanita ketika mereka keluar rumah. Dia mendorong orang untuk melakukan zina dan memperlihatkan zina sebagai sesuatu yang menyenangkan. Semua hal yang berkaitan dengan zina dan penurunan moral menjadi tugas Al-A’war dan para anak buahnya.
4. Maswath
Tugas Maswath adalah membuat kebohongan-kebohongan, baik besar ataupun kecil. Bahkan kejahatan yang dia lakukan bersama anak buahnya termasuk memperlihatkan diri dalam bentuk seseorang yang duduk dalam suatu pertemuan yang diselenggarakan oleh manusia, kemudian menyebarkan kebohongan yang pada akhirnya disebarkan pula oleh manusia.
5. Zalnabûr
Tempat kerja Zalnabûr dan para anteknya adalah pasar-pasar. Mereka mengobarkan pertengkaran, caci maki, perselisihan, dan bahkan bunuh-membunuh.

Wallâhu ‘alam.

Selasa, 23 Februari 2016

Apabila Anda Ingin Shalat Malam, Disunahkan Melakukan 12 Hal Berikut Ini..

Etika Sholat Malam1. Apabila Anda ingin mengerjakan shalat malam -tentunya Anda sangat menginginkannya – maka Anda disunahkan melakukan hal-hal berikut.
1. Berniatlah untuk bangun malam saat hendak tidur agar Anda tetap mendapatkan pahalanya sekalipun malam itu tertidur pulas hingga pagi.
2. Ketika bangun malam, maka usaplah wajah Anda untuk menghilangkan rasa kantuk dan bersiwaklah. Lalu, bacalah sepuluh ayat terakhir dari Surat Ali ‘Imran, yakni mulai dari firman Allah SWT, “Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.…” (Ali Imran: 190), hingga akhir surat. Setelah itu ucapkanlah zikir berikut ini.

Allahumma lakalhamdu annta nuurussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna wa lakalhamdu annta, wa lakalhamdu annta qayyimussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna, wa lakalhamdu annta rabbussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna, wa lakalhamdu annta mulkussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna, wa lakalhamdu annta malikussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna, wa lakalhamdu anntalhaqq wa wa’dukalhaqq, wa liqaa’uka haqq, wa qauluka haqq, waljannatu haqq, wannaaru haqq, wannabiyuuna haqq, wa muhammadun shallallaahu ‘alaihi wa sallam haqq, wassaa’atu haqq. Allaahumma laka aslamtu wa ‘alaika tawakkaltu wa bika aamanntu wa ilaika anabtu wa bika khaashamtu wa ilaika haakamtu faghfirlii maa qaddamtu wa maa akhkhartu wa maa asrartu wa maa a’lantu, anntalmuqaddimu wa anntalmu’akhkhiru laa ilaaha illaa annta anta ilaahii laa ilaaha illaa annta.
Artinya:“Ya, Allah! Bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya. Bagi-Mu segala puji, Engkau benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, bertemu dengan-Mu benar, Surga adalah benar (ada), Neraka adalah benar (ada), (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (dari-Mu), peristiwa hari kiamat adalah benar. Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali (bertaubat), dengan pertolongan-Mu aku berdebat (kepada orang-orang kafir), kepada-Mu (dan dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum. Oleh karena itu, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau”.(Bukhari dan Muslim) 2
3. Mulailah shalat malam dengan dua rakaat yang pendek, lalu dilanjutkan rakaat-rakaat berikutnya sesuka hatimu. Ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW.,
“Apabila seorang di antara kalian shalat malam, maka mulailah dengan dua rakaat yang pendek.”(HR. Muslim)
4. Bangunkan pasangan Anda agar turut mengerjakan shalat malam. Rasulullah SAW bersabda, “Dan semoga Allah mengasihi seorang wanita yang bangun malam untuk mengerjakan shalat dan membangunkan suaminya. Jika suaminya menolak, maka dia mengusapkan air di wajahnya.”(HR. Abu Dawud, Ahmad dan Ibnu Majah).4
5. Jika tidak kuat menahan kantuk ketika sedang shalat, maka tidurlah untuk menghilangkan rasa kantuk tersebut, kemudian bangun dan shalat lagi setelah merasa segar. Rasulullah SAW bersabda,
“Jika seorang di antara kalian mengerjakan shalat malam lalu merasa lidahnya sudah terlalu berat membaca Al Qur’an sehingga tidak tahu apa yang sedang dibacanya, maka tidurlah.”(HR. Muslim)5
“Hendaknya seorang di antara kalian shalat ketika semangat, tapi jika tidak bersemangat atau lelah maka tidurlah.”(HR. Bukhari)6
6. Dianjurkan mengerjakan shalat malam dalam waktu yang lama dengan syarat tidak memberatkan diri Anda. Jabir meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Shalat yang paling baik adalah shalat yang disertai dengan bacaan doa yang panjang.” (HR. Muslim).7
Aisyah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW selalu mengerjakan shalat malam sehingga kulit kedua telapak kakinya pecah-pecah.(HR. Bukhari dan Muslim).8
Perlu diketahui, anjuran untuk memperlama shalat malam bukan dalam bacaan Al Qur’an dan berdirinya saja, melainkan juga dalam ruku, sujud, duduk, zikir, doa dan semua gerakan shalat. Dalam hadits Hudzaifah r.a yang meriwayatkan bahwa Nabi SAW membaca Surat Al Baqarah, An-Nisa’ dan Ali Imran dalam satu rakaat dinyatakan, “…..kemudian beliau ruku dan mengucapkan,‘Subhana rabbiyal ‘azhim.’ Beliau terus ruku’ hampir sama lamanya dengan ketika berdiri, lalu beliau mengucapkan,‘Sami’allahu liman hamidah’, dan berdiri hampir selama ruku’nya. Kemudian beliau sujud dan mengucapkan, ‘Subhana rabbiyal a’la’, dan terus bersujud hampir selama ketika berdiri.”(HR. Muslim).9
Namun demikian, itu tidak menjadi syarat melainkan cara shalat yang lebih utama saja. Sebaiknya, Anda memperlama shalat malam sesuai dengan kemampuan.
7. Boleh mengerjakan shalat malam sambil duduk ataupun berdiri. Ini berdasarkan hadits-hadits shahih bahwa Rasulullah SAW pernah mengerjakan shalat dengan tiga cara, yakni,
a. Berdiri sepanjang shalat yang dilakukannya.
b. Shalat sambil duduk dan ruku’ juga sambil duduk.
c. Membaca ayat-ayat Al Qur’am sambil berdiri, lalu ketika bacaannya tersisa sedikit lagi, beliau berdiri kemudian ruku’ sambil berdiri. Semua cara di atas boleh dikerjakan. Wallau’alam.
8. Boleh membaca dengan suara jelas maupun pelan-pelan. Aisyah r.a pernah ditanya, apakah Nabi SAW mengerjakan shalat (malam) dengan suara jelas atau pelan? Aisyah menjawab, “Terkadang beliau shalat dengan suara yang jelas tapi terkadang pula dengan suara pelan.” Abdullah bin Abu Qais, orang yang bertanya tersebut, berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah memberikan keleluasaan dalam masalah ini.”10
9. Dianjurkan menghayati setiap ayat yang dibaca; mengucapkan ta’awwudz dan tasbih selama membacanya, dan menangis dalam shalat. Dalam hadits Hudzaifah r.a di atas yang meriwayatkan tentang shalatnya bersama Nabi SAW dinyatakan, “….beliau membaca perlahan-lahan. Apabila melewati ayat yang mengandung tasbih, beliau bertasbih. Apabila melewati ayat doa, beliau berdoa; dan apabila melewati ayat yang pantas untuk mohon perlindungan, beliau memohon perlindungan…”. Abu Dzar r.a menyatakan, “Rasulullah SAW pernah shalat malam dengan hanya membaca satu ayat hingga subuh. Beliau selalu mengulang-ngulanginya, yaitu firman Allah SWT., “Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya, mereka adalah hamba-hamba Engkau. Dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya, Engkaulah yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” (Al-Maidah: 118)11
10. Perbanyak membaca doa pada waktu sahur (menjelang pagi) baik ketika sedang shalat maupun di luar shalat, karena itu merupakan masa terkabulnya doa, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
11. Dianjurkan tidur setelah shalat malam hingga menjelang fajar, karena hal itu akan membuat Anda lebih bersemangat dan khusyu’ dalam mengerjakan shalat subuh.
12. Jangan meninggalkan kebiasaan shalat malam. Rasulullah SAW bersabda kepada Abdullah bin ‘Amr,
“Hai Abdullah, jangan seperti Fulan. Tadinya dia biasa mengerjakan shalat malam tapi kemudian meninggalkannya.”(HR. Bukhari dan Muslim).12

Senin, 22 Februari 2016

23 Hadits Tentang Kiamat Dan Hisab...

ada banyak sekali hadits yang membicarakan tentang masalah kiamat, Dibawah ini adalah kumpulan hadits shahih yang kami ringkas untuk memudahkan para pembaca dalam mencari dalil tentang kiamat dari Nabi Muhammad SAW.
1. Seorang Arab Badui bertanya, "Kapankah tibanya kiamat?" Nabi Saw lalu menjawab, "Apabila amanah diabaikan maka tunggulah kiamat." Orang itu bertanya lagi, "Bagaimana hilangnya amanat itu, ya Rasulullah?" Nabi Saw menjawab, "Apabila perkara (urusan) diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah kiamat." (HR. Bukhari)
2. Mendekati kiamat akan terjadi fitnah- fitnah seolah-olah kepingan-kepingan malam yang gelap-gulita. Seorang yang pagi hari beriman maka pada sore harinya menjadi kafir, dan orang yang pada sore harinya beriman maka pada pagi harinya menjadi kafir, dia menjual agamanya dengan (imbalan) harta-benda dunia. (HR. Abu Dawud)
3. Belum terjadi kiamat sehingga orang- orang dari umatku kembali menyembah berhala-berhala selain Allah. (HR. Abu Dawud)
4. Belum terjadi kiamat sebelum seorang yang melewati kuburan berkata, "Alangkah baiknya sekiranya aku di tempat orang ini." (Maksudnya, dia ingin mati dan tidak ingin hidup karena beban berat yang selalu dihadapinya). (HR Bukhari)
5. Belum akan terjadi kiamat sehingga anak selalu menjengkelkan kedua orang tuanya, banjir di musim kemarau, kaum penjahat melimpah, orang-orang terhormat (mulia) menjadi langka, anak- anak muda berani menentang orang tua serta orang jahat dan hina berani melawan yang terhormat dan mulia. (HR. Asysyihaab).
6. Belum akan kiamat sehingga tidak ada lagi di muka bumi orang yang menyebut : "Allah, Allah." (HR. Muslim)
7. Belum akan datang kiamat sehingga seorang membunuh tetangganya, saudaranya dan ayahnya. (HR. Bukhari)
8. Belum akan datang kiamat sehingga manusia berlomba-lomba membangun dan memperindah masjid-masjid. (HR. Abu Dawud)
9. Di antara tanda-tanda kiamat ialah ilmu terangkat, kebodohan menjadi dominan, arak menjadi minuman biasa, zina dilakukan terang-terangan, wanita berlipat banyak, dan laki-laki berkurang sehingga lima puluh orang wanita berbanding seorang pria. (HR. Bukhari)
10. Belum akan datang kiamat sehingga manusia berlomba-lomba dengan bangunan-bangunan yang megah. (HR. Bukhari)
11. Belum akan tiba kiamat sehingga merajalela 'Alharju'. Para sahabat lalu bertanya, "Apa itu 'Alharju', ya Rasulullah?" Lalu beliau menjawab,"Pembunuhan... pembunuhan..." (HR. Ahmad)
12. Belum akan tiba kiamat melainkan matahari akan terbit dari Barat. Jika terbit dari Barat maka seluruh umat manusia akan beriman. Pada saat itu tidak bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia belum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya." (HR. Bukhari dan Muslim)
13. Belum akan tiba kiamat sehingga harta banyak dan melimpah, dan orang ke luar membawa zakat hartanya tetapi tidak ada yang mau menerimanya, dan negeri-negeri Arab kembali menjadi rerumputan hijau dengan sungai-sungai mengalir. (HR. Muslim)
14. Tibanya kiamat atas makhluk- makhluk yang jahat. (HR. Muslim)
Penjelasan:
Artinya : Saat kiamat tiba, tidak ada lagi orang yang beriman. Jadi yang ditimpa azab kiamat ialah orang-orang yang jahat.
15. Saat akan tiba kiamat, jaman saling mendekat. Satu tahun seperti sebulan, sebulan seperti seminggu, seminggu seperti sehari, sehari seperti satu jam dan satu jam seperti menyalakan kayu dengan api. (HR. Tirmidzi)
Penjelasan:
Jika kiamat tiba maka rotasi bumi makin cepat. Kalau rotasi sekarang 1000 mil per
jam, maka dapat diperkirakan pada hari kiamat tujuh kali atau dua belas kali bahkan lebih.
16. Demi yang jiwa Muhammad dalam genggaman-Nya. Tiada tiba kiamat melainkan telah merata dan merajalela dengan terang-terangan segala perbuatan mesum dan keji, pemutusan hubungan kekeluargaan, beretika (berakhlak) buruk dengan tetangga, orang yang jujur (amanat) dituduh berkhianat, dan orang yang khianat diberi amanat (dipercaya). (HR. Al Hakim)
17. Belum akan tiba kiamat sehingga kaum muslimin berperang dengan orang- orang Yahudi. Kaum muslimin membunuh mereka dan mereka bersembunyi di balik batu dan pohon-pohonan. Lalu batu dan pohon-pohon berkata, "Wahai kaum muslimin, wahai hamba Allah, ini orang Yahudi di belakang saya. Mari bunuhlah dia." Kecuali pohon "Gharqad" yang tumbuh di Baitul Maqdis. Itu adalah pohon orang-orang Yahudi. (HR. Ahmad)
18. Orang-orang ahli (Laailaaha illallah) tidak akan mengalami kesepian tatkala wafat, saat di kuburan dan ketika dibangkitkan. Seolah-olah aku melihat mereka ketika dibangkitkan (pada tiupan sangkakala yang kedua). Mereka sedang menyingkirkan tanah (pasir) dari kepala mereka seraya berkata, "Alhamdulillah, yang telah menghilangkan duka-cita dari kami." (HR. Abu Ya'la)
19. Kamu akan dibangkitkan pada hari kiamat tanpa sandal, telanjang bulat dan tidak dikhitan. Aisyah bertanya, "Ya Rasulullah, laki-laki dan perempuan saling melihat (aurat) yang lain?" Nabi Saw menjawab, "Pada saat itu segala urusan sangat dahsyat sehingga orang tidak memperhatikan (mengindahkan) hal itu." (Mutafaq'alaih)
20. Didatangkan kebaikan-kebaikan (pahala) dan kejahatan-kejahatan (dosa) seorang hamba, lalu saling mengikis dan bila masih tersisa kebaikan (pahala) itu Allah akan melapangkannya untuk masuk surga. (HR. Bukhari)
21. Seorang anak Adam sebelum menggerakkan kakinya pada hari kiamat akan ditanya tentang lima perkara: (1) Tentang umurnya, untuk apa dihabiskannya; (2) Tentang masa mudanya, apa yang telah dilakukannya; (3) Tentang hartanya, dari sumber mana dia peroleh dan (4) dalam hal apa dia membelanjakannya; (5) dan tentang ilmunya, mana yang dia amalkan. (HR. Ahmad)
22. Amal seseorang tidak dapat menyelamatkannya. Seorang sahabat lantas bertanya tentang sabda tersebut, "Termasuk engkau juga, ya Rasulullah?" Rasulullah lalu menjawab, "Ya, aku juga, kecuali dikarunia Allah dengan rahmat- Nya. Walaupun demikian kamu harus berbuat yang benar (baik)." (HR. Bukhari dan Muslim)
23. Yang pertama diadili antara manusia pada hari kiamat ialah kasus pembunuhan. (HR. Muslim)
Demikian kumpulan hadits tentang Kiamat, semoga bisa memperdalam ilmu kita agar selalu mendekatkan diri pada Allah SWT.

Amiin.