Muqadimah:
Assalamu'alaikum wr.wb."Amal Ma'ruf nahi Mungkar" adalah Tujuan awal Saya membuat Blog ini.. Tanpa bermaksut Menggurui, ataupun merasa lebih suci.. Saya hanya Berharap banyak Pembaca yg mengambil manfaat dari Blog ini, sehingga menjadi ilmu dan Amal bagi Pembaca dan Jariah Ilmu buat saya. Tapi maaf karena saya bukan Ustad ataupun Kyai, dan karena dangkal nya ilmu Saya, postingan di Blog ini banyak saya ambil Dari Sumber yang lain, yang tentu Ilmu nya Lebih kopenten daripada saya. sekali lagi Semoga bermanfaat. Wassalam... Arief Apriyanto JADWAL WAKTU SHALAT
Jumat, 11 Maret 2016
Al-Quran Sudah Berbicara tentang Kain Kosmis..
Oleh: Abduldaem Al-Kaheel
“Dan demi langit yang mempunyai jalan-jalan.”
SELAMA ribuan tahun banyak orang menganggap bahwa alam semesta ini adalah statis, dan mereka berpikir bahwa bumi ini adalah pusat alam semesta, berputar mengelilingi dan mengitari matahari, planet-planet dan bintang-bintang.
Dan pada awal abad kedua puluh ditemukan bahwa kebanyakan bintang yang terlihat dengan mata telanjang adalah hanya sebagian kecil dari galaksi “The Milky Way”, dan galaksi ini berisi lebih dari seratus ribu juta bintang, dan matahari adalah salah satu bintang dari galaksi. Namun, galaksi kita bukan satu-satunya yang ada di alam semesta ini, setelah itu para ilmuwan sadar bahwa alam semesta ini penuh dengan galaksi dan bintang-bintang.
Para ilmuwan telah mempelajari alam semesta ini dan berbagai hal yang teradapat di dalamnya seperti bintang-bintang, galaksi dan kosmis berdebu, dan mereka yakin bahwa makhluk ini tersebar dan tidak ada satu aturan pun yang mendistribusikannya. Namun ternyata kemudian ditemukan bahwa ada sistem kontrol yang ketat terhadap distribusi materi yang ada di alam semesta ini.
Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada ruang kosong di alam semesta ini, namun ia merupakan bangunan yang kokoh terdiri dari berbagai benda yang secara mayoritas berasal dari materi yang gelap dan energi gelap yang tidak tampak jelas. Adapun materi visual yang dapat terlihat dengan kasat mata di alam semesta ini jumlahnya hanya 4 persen saja.
Karena itulah, sejak beberapa tahun yang lalu minat para ilmuwan dalam mempelajari distribusi materi alam semesta mulai tampak, mereka memulainya dengan mengajukan pertanyaan: Apa bentuk alam semesta ini, terutama jika kita melihatnya dari luar angkasa? Atau dengan kata lain: Bagaimana mendistribusikan galaksi dan bintang-bintang di alam semesta yang luas ini?
Tentunya untuk memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut membutuhkan pembuatan komputer super canggih dan besar, bisa jadi beratnya lebih dari seratus ribu kilogram, dan proses yang dilakukan oleh komputer harus memiliki kecepatan satu detik, yang tentunya membutuhkan penghitungan digital biasa selama 10 juta tahun untuk menyelesaikannya. Yang mana komputer tersebut akan membuat sebuah gambar mikrokosmos yang ada pada alam semesta ini.
Setelah selesai memasukkan penyimpanan lebih dari sepuluh ribu juta informasi, termasuk informasi mengenai perluasan alam semesta, dan perilaku bintang-bintang dan galaksi, benda gelap, gas dan debu, serta informasi lainnya yang jumlahnya lebih dari 20 juta galaksi! Perangkat ini akan melakukan proses komputer terbesar yang dirancang untuk memetakan mikrokosmos alam semesta, namun, sekalipun berada dalam kecepatan tertinggi penggunaan perangkat ini tetap hanya dapat bekerja dalam pengolahan data selama 28 hari saja.
Ketika para ilmuwan menyaksikan gambar ini, maka mereka langsung menyadari bahwa galaksi-galaksi ini tidak terdistribusi secara acak, namun berbaris pada benang yang tipis dan panjang, dan benang ini terikat dengan kuat, seakan membentuk seperti permadani alam semesta yang hebat! Sebagaimana mereka juga menyadari bahwa setiap helai kain ini telah menjadi plot galaksi dalam bentuk yang kuat. Oleh karena itu, para ilmuwan menyebutnya dengan istilah baru “kain kosmik”.
Dalam gambar tersebut tampak dengan jelas benang alam semesta dan mewakili titik poin yang jelas di berbagai tempat berkumpulnya planet dan galaksi, yang juga seakan seperti kain kosmis.
Dan yang lebih mengejutkan lagi adalah bahwa Al-Quran sangat jelas telah memberikan petunjuk dan sempurna akan jaringan yang kuat dan yang dikelilingi oleh arbiter benang yang tersusun begitu rapi, Allah SWT berfirman:
“Dan demi langit yang mempunyai jalan-jalan” {Yang dimaksud adalah orbit bintang-bintang dan planet-planet). Bahwa kata Al-Hubuk mengungkapkan kerapian dan ketelitian akan hakikat benang alam semesta. Dan inilah yang telah ditegaskan oleh para ulama tafsir dan ahli bahasa.
* Imam Al-Qurthubi berkata pada kitab tafsirnya tentang kata (al-hubuk): «Apakah Anda tidak melihat para penenun pada saat menenun tenunan lalu baik dalam tenunannya, maka dikatakan kepadanya pemilik tenunan baju, tenunan yang sangat bagus atau ahli dalam tenunannya”.
* Adapun Imam Zamakhsyari dalam menafsirkan kata (al-hubuk) berkata: «Jika seorang penjahit bagus dalam tenunan dan jahitannya maka mereka akan berkata: betapa indahnya jahitan/tenunan tersebut”.
* Para ulama bahasa juga memperkuat akan makna ini dengan berkata: «al-hubuk adalah kekuatan dan ketepatan, dan baik dalam melakukan dampak pengerjaan pada baju”.
Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa para ahli tafsir dan ahli bahasa menunjukkan sejak berabad-abad yang lampau akan tenunan, kekuatan, dan ketetapan, dan demikianlah yang ditemukan oleh para ilmuwan saat ini dengan perangkat yang modern dan terus berkembang pada abad ke dua puluh satu. Subhanallah!
Ada hal lain yang menarik perhatian, para astronom mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya ditemukan di dalamnya kain kosmis, Profesor “Carlos Swiss” salah satu penemu tenunan berkata:
“Mungkin penemuan ini adalah hal terbesar yang telah kita lakukan dalam komputasi Fisika, bahwa kita dan untuk pertama kalinya memiliki replika alam semesta, yang terlihat cukup nyata seperti bumi yang sebenarnya”.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa konsep kosmik kain tidak diketahui selama turunnya Al-Quran. Ini berarti bahwa Al-Quran sudah mendahului penemuan para ilmuwan yang merujuk pada struktur kain kosmis. Dan menjadikan kemukjizatan ini sebagai bukti yang jelas bagi setiap orang yang memiliki keraguan terhadap Al-Qur’an, dan menjadi sarana yang lembut untuk menambah keimanan kepada Allah yang Maha Esa sesuai dengan firman Allah:
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar,” (Fushilat:53) []
——————– www.kaheel7.com/id
Senin, 07 Maret 2016
Misteri Tujuh Lapis Langit
“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu,” (QS. Al-Baqarah: 29)
“Lalu diciptaknNya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya…” (QS. Fussilat:12)
INI BERHUBUNGAN dengan perjalanan agung Rasullulah. Sebuah perjalanan spiritual lintas langit yang menakjubkan, dari bumi menembus tujuh lapis langit. Ya, apalagi kalu bukan peristiwa Isra’ dan miraj.
Lalu bagaimana persepsi anda tentang langit? Seberapa besar, seberapa jauh? Dimana letaknya? Berapa lama untuk mengarunginya? Nah, hikmah yang mesti kita ambil dari peristiwa isra miraj yang mengarungi tujuh langit adalah agar pemahaman kita lebih baik akan makna “Allah Maha Besar.” Langit adalah benda penuh misteri. Namun setidaknya, kita dapat menangkap sedikit informasi tentang langit sebagaimana yang tersebut oleh penciptanya dalam kitab suci.
Tentang Langit
Setidaknya ada dua buah versi pemahaman manusia tentang langit.
1. Langit Sughro (Langit Kecil)
2. Langit Kubro (Langit Besar)
Langit Sughro
Langit sughro adalah langit kecil, yaitu atmosfer yang menyelubungi bumi. Inilah pemahaman tentang langit versi pertama. Pemahaman ini berdasar pada ayat-ayat Al-Quran sbb:
“Dialah yang menurunkan air hujan dari langit,” (QS. Al-An’am:99).
“Demi langit, dzat yang mengembalikan,” (QS. At-Thariq: 11).
“dan langit sebagai atap…” (QS. Al-Baqarah: 22).
“yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis,” (QS. Al-Mulk: 3)
Keempat informasi tentang langit dalam ayat-ayat di atas, sama dengan ciri-ciri atmosfer bumi kita, yaitu:
1. Atmosfer terdiri atas 7 lapis yaitu: Troposfer, Stratosfer, Ozonosfer, Mesosfer, Termosfer, Ionosfer dan Eksosfer
2. Hujan turun dari awan yang membawa uap air. Ayat yang mengatakan “menurunkan air hujan dari langit”, menjelaskan bahwa posisi awan berada di langit, yaitu troposfer (lapisan atmosfer yang pertama)
3. Atmosfer juga berfungsi sebagai atap pelindung dari benda-benda asing seperti batu meteor yang jatuh ke bumi. Benda asing yang menuju bumi akan terbakar karena gaya gesek berkecepatan tinggi dengan atmosfer. Selain itu, atomosfer juga melindungi dari sinar UV yang berbahaya bagi manusia. Itulah fungsi atmosfer sebagai atap, persis seperti yang tertuang dalam ayat yang mengatakan bahwa langit sebagai atap
4. Atmosfer juga berfungsi sebagi dzat yang mengembalikan (QS. At-Thariq: 11). Ionosfer adalah lapisan atmosfer yang berfungsi untuk memantulkan gelombang radio. Gelombang pemancar radio dari bumi naik ke atas, dan oleh Ionosfer dikembalikan lagi ke bumi. Itulah mengapa kita dapat mendengarkan siaran radio dari belahan bumi lain seperti BBC London dsb. Hujan, juga pada dasarnya merupakan proses pengembalian air ke bumi. Uap air dari bumi naik ke atmosfer, lalu dikembalikan lagi ke bumi. Jelasnya, atmosfer berfungsi sebagai lapisan yang “mengembalikan” sebagaimana dalam ayat “Demi langit, dzat yang mengembalikan”.
Langit Kubro
Selain pemahaman tentang langit yang diartikan sebagai atmosfer bumi, langit adalah alam semesta yang lebih luas dari sekedar atmosfer. Hal ini tertuang dalam ayat sbb:
“Dan Kami hiasai langit yang dekat dengan bintang-bintang,” (QS. Al-Mulk)
“Demi langit yang mengandung bintang-bintang” (QS. Al-Buruj)
Bintang terletak di luar atmosfer bumi. Matahari adalah bintang yang paling dekat dengan bumi, dan jauh lebih besar dari bumi. Bintang-bintang di alam semesta membentuk kelompok bintang yang disebut dengan Galaksi. Galaksi kita bernama Bima Sakti yang memuat sekitar 100 milyard bintang-bintang. Bentuknya seperti cakram dengan diameter 80.000 tahun perjalanan cahaya. Kecepatan cahaya adalah 300.000 km/detik. Jadi, 80.000 tahun cahaya = 80.000 x 365 x 24 x 60 x 60 x 300.000 km, Subhanallah…
Lebih mengagumkan lagi, ternyata galaksi juga jumlahnya luar biasa banyak. Sekitar 100 milliar galaksi akan membentuk cluster galaksi. Bayangkan, betapa besarnya cluster galaksi ini! Anda bisa hitung berapa banyak bintang-bintang yang ada di sebuah cluster galaksi? Subhanallah… Inilah bukti kebesaran Allah.
Cluster galaksi pun banyak jumlahnya. Nah, bintang-bintang yang tak terhitung banyaknya itulah yang menempati langit (QS. Al-Buruj). Subhanallah, betapa luasnya langit…
Tentang Tujuh Langit
Sang Maha Pencipta secara tegas menginformasikan bahwa langit berjumlah tujuh. Untuk pemahaman langit versi pertama (Langit sughro), yang mendefinisikan langit adalah atmosfer, maka jelas bahwa yang dimaksud tujuh langit adalah lapisan-lapisan atmosfer yang berjumlah tujuh buah itu. Bagaimana dengan tujuh langit kubro? Inilah yang masih menjadi misteri besar bagi manusia. Ada beberapa pemahaman tentang ini. Ada yang memahami bahwa langit kubro ini juga secara fisik berlapis-lapis, sebagaimana langit sughro.
Ada juga yang memahaminya bukan sebagai lapisan fisik, tapi lapisan dimensi sebagaimana terdapat dalam buku Terpesona di Sidratil Muntaha, karya Agus Mustofa. Jika langit kubro pertama yang kita tempati berdimensi 3, maka langit ke-2, 3, 4 dst adalah alam berdimensi 4, 5, 6 dst. Pemahaman versi ini mengatakan bahwa manusia hidup di langit dimensi 3, jin hidup di alam langit dimensi 4, arwah orang awam hidup di alam langit dimensi 5, arwah para aulia, syuhada, malaikat, dan para nabi hidup di alam langit dimensi yang lebih tinggi tergantung kedudukannya. Waktu peristiwa isra miraj, nabi bertemu dengan beberapa nabi di berbagai lapisan langit. Nabi Muhammad bertemu Nabi Ibrahim di langit ke tujuh, bertemu Nabi Musa di langit ke enam. Juga bertemu dengan nabi Adam, Nabi Yusuf di lapisan langit-langit lainnya. (Agus Mustafa, Terpesona di Sidratil Muntaha).
Penghuni langit berdimensi lebih rendah tidak dapat melihat penghuni langit berdimensi lebih tinggi. Tapi penghuni langit berdimensi lebih tinggi dapat melihat penghuni langit yang berdimensi lebih rendah. Itulah sebabnya:
– Manusia tidak dapat melihat jin tapi jin dapat melihat manusia
– Kita tida bisa mendengar rintihan arwah yang sedang disiksa, tapi arwah dapat mendengar bunyi alas kaki para pengantar jenazahnya
Bagaimanapun, tentang tujuh langit adalah misteri. Hanya Sang Khalik yang tahu pasti. Wallahu alam bishowab.
Kamis, 03 Maret 2016
Akhir Dari Fitnah Dajjal.
Bagaimanapun dahsyatnya fitnah Dajjal nanti di dunia ini, namun Allah tidak menciptakannya untuk menjadi makhluk yang hidup abadi. Allah telah mentaqdirkan jadwal dan cara kematian Dajjal.
Dan sebelum Dajjal mati terbunuh, Allah telah memilih hamba-hamba Nya yang mempunyai keistimewaan iman dan keteguhan tauhid sehingga mereka berani melawan dan memerangi fitnah Dajjal. Inilah yang disebut thaifah manshurah (kelompok yang selalu menang).
Ilustrasi Perang Akhir Zaman.
Rasulullah SAW bersabda: "Akan senantiasa ada sekelompok dari umatku yang berperang di atas kebenaran. Mereka menang terhadap siapa saja yang menentang mereka, sampai yang terakhir dari mereka memerangi Al-Masih Ad-Dajjal." (HR Abu Dawud – Shahih)
Bukan sembarang muslim yang bisa bergabung ke dalam kelompok tersebut. Sebab kelompok itu terdiri dari muslim-mu’min - muwahhid yang telah berhasil lulus menghadapi berbagai ujian fitnah sebelum keluarnya fitnah Dajjal. Sehingga merekalah yang pantas berhadapan dengan fitnah paling dahsyat tersebut saat Dajjal akhirnya keluar. Thaifah manshurah inilah yang bakal memperoleh kehormatan mendampingi Nabi Isa bin Maryam berperang bahu-mambahu melawan Dajjal dan kaum yahudi yang menjadi pasukan inti pendukung Dajjal.
Nabi Muhammad SAW memang mengeluarkan larangan bagi kaum muslimin pada umumnya untuk mendekati Dajjal ketika fitnah paling dahsyat itu sudah keluar di tengah umat manusia. Namun bagi hamba-hamba Allah tertentu yang dipilih menjadi bagian dari thoifah manshurah, maka mereka justru akan maju untuk melawan dan memerangi Dajjal beserta pasukannya. Termasuk di antara yang mungkin akan memperoleh pengecualian dari larangan tersebut adalah Bani Tamim yang Nabi sebut memiliki sifat khusus dalam kaitan menghadapi fitnah Dajjal. Wallahu a’lam.
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata: Saya akan senantiasa mencintai Bani Tamim, karena tiga hal yang pernah saya dengar dari Rasulullah tentang mereka: Pertama, saya pernah mendengar Rasulullah bersabda: 'Mereka (Bani Tamim) adalah umatku yang paling gigih melawan Dajjal.' Kedua, ada seorang tawanan perempuan dari Bani Tamim di rumah Aisyah. Kemudian Rasulullah bersabda: 'Hai Aisyah, bebaskanlah ia! Karena ia adalah keturunan Ismail.' Ketiga, Rasulullah pernah bersabda ketika ada zakat dari Bani Tamim: 'Ini adalah zakat kaum kami.' (HR Bukhari – Shahih)
Dan sangat boleh jadi bahwa seorang lelaki mu’min -yang Dajjal perintahkan untuk digergaji dari ujung kepala sehingga berpisah antara kedua kakinya- termasuk bagian dari hamba Allah yang khusus dipilih Allah untuk secara aktif mendatangi Dajjal dalam rangka membuka mata manusia bahwa Dajjal sebenarnya tidaklah sedahsyat yang mereka kira. Pantaslah bila mu’min tersebut akhirnya dipuji Nabi Muhammad dengan sabdanya:
"Ini (mu’min) adalah manusia yang paling mulia (mati) syahidnya di sisi (Allah) Rabb seluruh alam semesta." (HR Muslim –Shahih)
Al-Masih Dajjal -laknatullahu ‘alaihi- merupakan makhluk Allah yang sangat buruk dan akan mati dibunuh oleh makhluk Allah yang sangat mulia yaitu Al-Masih ‘Isa ‘alaihis-salam.
Rasullah bersabda:
“Ketika Allah mengutus Al-Masih bin Maryam, maka dia (Isa) turun di dekat menara putih di wilayah sebelah timur Damaskus dengan mengenakan dua kain yang dicelup za'faran (warna kuning), dia (‘Isa) meletakkan kedua telapak tangannya pada sayap-sayap dua malaikat. Ketika dia (‘Isa) menundukkan kepalanya, maka kepalanya menetaskan air. Ketika dia (‘Isa) mengangkat kepalanya tercucurlah air bagaikan mutiara yang jernih. Tidak halal bagi seorang kafirpun yang mencium aromanya (‘Isa) kecuali si kafir itu pasti mati. Dan aroma nafasnya (‘Isa) dapat tercium sejauh pandangan matanya. ‘Isa bin Maryam mengejar Dajjal hingga dia (‘Isa) berhasil menangkapnya (Dajjal) di pintu Ludd, lalu dia (‘Isa) membunuhnya (Dajjal). Selanjutnya Isa bin Maryam mendatangi suatu kaum yang dilindungi Allah dari Dajjal. Kemudian dia (‘Isa) mengusap wajah-wajah mereka dan menceritakan kepada mereka tingkatan-tingkatan mereka di surga.” (HR Muslim –Shahih)
Dalam hadits yang lain Nabi Muhammad menceritakan bahwa sepertiga pasukan Imam Mahdi yang tersisa dari pasukan Islam yang berperang di dalam al-malhamah (perang besar) melawan pasukan Ruum (Romawi) akan membebaskan kota Konstantinopel (Istambul). Dan ketika pasukan itu sedang mengumpulkan ghanimah (harta rampasan perang) tiba-tiba terdengar berita (kabar bohong) bahwa fitnah Dajjal telah menimbulkan kekacauan di tengah keluarga-keluarga mujahidin itu. Maka merekapun bergegas mengkonsolidasi diri untuk pulang ke basis pertahanan sekaligus negeri asal mereka yaitu Syam. Dan sesudah mereka tiba di Syam, barulah Dajjal keluar. Selanjutnya ikutilah kelengkapan ceritanya di dalam hadits berikut:
“… Dan sepertiga lagi (dari pasukan Imam Mahdi) Allah memberikan kemenangan kepada mereka. Mereka tidak akan ditimpa sebuah fitnah untuk selamanya, lalu selanjutnya mereka menaklukkan kostantinopel. Dan ketika mereka (pasukan Imam Mahdi) sedang membagi-bagi harta rampasan perang dan tengah menggantungkan pedang-pedang mereka pada pohon zaitun, tiba-tiba syetan meneriaki mereka 'Sesungguhnya Al-Masih (Dajjal) telah muncul di tengah-tengah keluarga kalian, ' merekapun berhamburan keluar, dan ternyata itu hanyalah kebohongan belaka. Ketika mereka (pasukan Al-Mahdi) mendatangi Syam, barulah dia (Dajjal) muncul. Dan ketika mereka (pasukan Al-Mahdi) sedang mempersiapkan peperangan dan sedang merapihkan barisan, tiba-tiba datanglah waktu shalat, dan turunlah Nabi ‘Isa bin Maryam
mengimami mereka. Dan apabila musuh Allah (Dajjal) melihatnya (‘Isa bin Maryam), niscaya ia akan meleleh sebagaimana garam yang mencair di dalam air, meskipun seandainya saja dia (‘Isa bin Maryam) membiarkannya nantinya dia (Dajjal) juga akan meleleh lalu binasa, akan tetapi Allah menginginkan dia (‘Isa bin Maryam) membunuhnya (Dajjal) dengan tangannya (‘Isa bin Maryam) lalu (‘Isa bin Maryam) memperlihatkan kepada mereka darahnya (Dajjal) yang berada di ujung tombaknya (‘Isa bin Maryam)."(HR Muslim –Shahih)
“Berkatalah seseorang di antara kaum muslimin yang dikepung oleh pasukan Dajjal: ‘Apa yang kalian tunggu dari thaghut (Dajjal) ini? Hendaknya kalian membunuhnya (Dajjal) sehingga kalian bertemu Allah (mati syahid) atau Allah memberikan kemenangan kepada kalian?’ Kemudian mereka bersepakat untuk membunuh Dajjal di waktu pagi dan bersama mereka ada ‘Isa bin Maryam. Dia (‘Isa bin Maryam) dapat membunuh Dajjal dan menghabisi balatentaranya, sampai-sampai pohon, batu dan tanah berkata: ‘Hai orang beriman, ini ada orang yahudi di sisiku, bunuhlah dia!’” (HR Al-Hakim – Shahih)
‘Isa bin Maryam membunuh Dajjal. Sementara itu pasukan Islam dipimpin Imam Mahdi memerangi pasukan inti pendukung Dajjal, yaitu 70.000 kaum yahudi. Perang itu benar-benar merepresentasikan perang antara pasukan kebenaran (pasukan Islam pimpinan Imam Mahdi beserta Isa bin Maryam) melawan pasukan kebatilan (pasukan yahudi pimpinan Dajjal) sehingga pohon, batu dan tanahpun ikut berfihak kepada pasukan Islam memberitahu persembunyian tentara yahudi yang ada di sisinya dan di belakangnya, kecuali pohon Gharqad yang Nabi sebut sebagai pohon kaum yahudi.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah Bersabda:
Kiamat tidak akan terjadi hingga kaum muslimin memerangi kaum yahudi. Maka kaum muslimin membunuh mereka hingga orang yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon. Batu atau pohon berkata, ‘Hai Muslim, hai hamba Allah, ini ada orang yahudi di belakangku. Kemarilah, bunuhlah dia,’ kecuali pohon gharqad, karena sungguh dia adalah pohon yahudi'." (HR Muslim – Shahih)
Wallahu a’lam bish-shawwaab.
Dan sebelum Dajjal mati terbunuh, Allah telah memilih hamba-hamba Nya yang mempunyai keistimewaan iman dan keteguhan tauhid sehingga mereka berani melawan dan memerangi fitnah Dajjal. Inilah yang disebut thaifah manshurah (kelompok yang selalu menang).
Ilustrasi Perang Akhir Zaman.
Rasulullah SAW bersabda: "Akan senantiasa ada sekelompok dari umatku yang berperang di atas kebenaran. Mereka menang terhadap siapa saja yang menentang mereka, sampai yang terakhir dari mereka memerangi Al-Masih Ad-Dajjal." (HR Abu Dawud – Shahih)
Bukan sembarang muslim yang bisa bergabung ke dalam kelompok tersebut. Sebab kelompok itu terdiri dari muslim-mu’min - muwahhid yang telah berhasil lulus menghadapi berbagai ujian fitnah sebelum keluarnya fitnah Dajjal. Sehingga merekalah yang pantas berhadapan dengan fitnah paling dahsyat tersebut saat Dajjal akhirnya keluar. Thaifah manshurah inilah yang bakal memperoleh kehormatan mendampingi Nabi Isa bin Maryam berperang bahu-mambahu melawan Dajjal dan kaum yahudi yang menjadi pasukan inti pendukung Dajjal.
Nabi Muhammad SAW memang mengeluarkan larangan bagi kaum muslimin pada umumnya untuk mendekati Dajjal ketika fitnah paling dahsyat itu sudah keluar di tengah umat manusia. Namun bagi hamba-hamba Allah tertentu yang dipilih menjadi bagian dari thoifah manshurah, maka mereka justru akan maju untuk melawan dan memerangi Dajjal beserta pasukannya. Termasuk di antara yang mungkin akan memperoleh pengecualian dari larangan tersebut adalah Bani Tamim yang Nabi sebut memiliki sifat khusus dalam kaitan menghadapi fitnah Dajjal. Wallahu a’lam.
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata: Saya akan senantiasa mencintai Bani Tamim, karena tiga hal yang pernah saya dengar dari Rasulullah tentang mereka: Pertama, saya pernah mendengar Rasulullah bersabda: 'Mereka (Bani Tamim) adalah umatku yang paling gigih melawan Dajjal.' Kedua, ada seorang tawanan perempuan dari Bani Tamim di rumah Aisyah. Kemudian Rasulullah bersabda: 'Hai Aisyah, bebaskanlah ia! Karena ia adalah keturunan Ismail.' Ketiga, Rasulullah pernah bersabda ketika ada zakat dari Bani Tamim: 'Ini adalah zakat kaum kami.' (HR Bukhari – Shahih)
Dan sangat boleh jadi bahwa seorang lelaki mu’min -yang Dajjal perintahkan untuk digergaji dari ujung kepala sehingga berpisah antara kedua kakinya- termasuk bagian dari hamba Allah yang khusus dipilih Allah untuk secara aktif mendatangi Dajjal dalam rangka membuka mata manusia bahwa Dajjal sebenarnya tidaklah sedahsyat yang mereka kira. Pantaslah bila mu’min tersebut akhirnya dipuji Nabi Muhammad dengan sabdanya:
"Ini (mu’min) adalah manusia yang paling mulia (mati) syahidnya di sisi (Allah) Rabb seluruh alam semesta." (HR Muslim –Shahih)
Al-Masih Dajjal -laknatullahu ‘alaihi- merupakan makhluk Allah yang sangat buruk dan akan mati dibunuh oleh makhluk Allah yang sangat mulia yaitu Al-Masih ‘Isa ‘alaihis-salam.
Rasullah bersabda:
“Ketika Allah mengutus Al-Masih bin Maryam, maka dia (Isa) turun di dekat menara putih di wilayah sebelah timur Damaskus dengan mengenakan dua kain yang dicelup za'faran (warna kuning), dia (‘Isa) meletakkan kedua telapak tangannya pada sayap-sayap dua malaikat. Ketika dia (‘Isa) menundukkan kepalanya, maka kepalanya menetaskan air. Ketika dia (‘Isa) mengangkat kepalanya tercucurlah air bagaikan mutiara yang jernih. Tidak halal bagi seorang kafirpun yang mencium aromanya (‘Isa) kecuali si kafir itu pasti mati. Dan aroma nafasnya (‘Isa) dapat tercium sejauh pandangan matanya. ‘Isa bin Maryam mengejar Dajjal hingga dia (‘Isa) berhasil menangkapnya (Dajjal) di pintu Ludd, lalu dia (‘Isa) membunuhnya (Dajjal). Selanjutnya Isa bin Maryam mendatangi suatu kaum yang dilindungi Allah dari Dajjal. Kemudian dia (‘Isa) mengusap wajah-wajah mereka dan menceritakan kepada mereka tingkatan-tingkatan mereka di surga.” (HR Muslim –Shahih)
Dalam hadits yang lain Nabi Muhammad menceritakan bahwa sepertiga pasukan Imam Mahdi yang tersisa dari pasukan Islam yang berperang di dalam al-malhamah (perang besar) melawan pasukan Ruum (Romawi) akan membebaskan kota Konstantinopel (Istambul). Dan ketika pasukan itu sedang mengumpulkan ghanimah (harta rampasan perang) tiba-tiba terdengar berita (kabar bohong) bahwa fitnah Dajjal telah menimbulkan kekacauan di tengah keluarga-keluarga mujahidin itu. Maka merekapun bergegas mengkonsolidasi diri untuk pulang ke basis pertahanan sekaligus negeri asal mereka yaitu Syam. Dan sesudah mereka tiba di Syam, barulah Dajjal keluar. Selanjutnya ikutilah kelengkapan ceritanya di dalam hadits berikut:
“… Dan sepertiga lagi (dari pasukan Imam Mahdi) Allah memberikan kemenangan kepada mereka. Mereka tidak akan ditimpa sebuah fitnah untuk selamanya, lalu selanjutnya mereka menaklukkan kostantinopel. Dan ketika mereka (pasukan Imam Mahdi) sedang membagi-bagi harta rampasan perang dan tengah menggantungkan pedang-pedang mereka pada pohon zaitun, tiba-tiba syetan meneriaki mereka 'Sesungguhnya Al-Masih (Dajjal) telah muncul di tengah-tengah keluarga kalian, ' merekapun berhamburan keluar, dan ternyata itu hanyalah kebohongan belaka. Ketika mereka (pasukan Al-Mahdi) mendatangi Syam, barulah dia (Dajjal) muncul. Dan ketika mereka (pasukan Al-Mahdi) sedang mempersiapkan peperangan dan sedang merapihkan barisan, tiba-tiba datanglah waktu shalat, dan turunlah Nabi ‘Isa bin Maryam
mengimami mereka. Dan apabila musuh Allah (Dajjal) melihatnya (‘Isa bin Maryam), niscaya ia akan meleleh sebagaimana garam yang mencair di dalam air, meskipun seandainya saja dia (‘Isa bin Maryam) membiarkannya nantinya dia (Dajjal) juga akan meleleh lalu binasa, akan tetapi Allah menginginkan dia (‘Isa bin Maryam) membunuhnya (Dajjal) dengan tangannya (‘Isa bin Maryam) lalu (‘Isa bin Maryam) memperlihatkan kepada mereka darahnya (Dajjal) yang berada di ujung tombaknya (‘Isa bin Maryam)."(HR Muslim –Shahih)
“Berkatalah seseorang di antara kaum muslimin yang dikepung oleh pasukan Dajjal: ‘Apa yang kalian tunggu dari thaghut (Dajjal) ini? Hendaknya kalian membunuhnya (Dajjal) sehingga kalian bertemu Allah (mati syahid) atau Allah memberikan kemenangan kepada kalian?’ Kemudian mereka bersepakat untuk membunuh Dajjal di waktu pagi dan bersama mereka ada ‘Isa bin Maryam. Dia (‘Isa bin Maryam) dapat membunuh Dajjal dan menghabisi balatentaranya, sampai-sampai pohon, batu dan tanah berkata: ‘Hai orang beriman, ini ada orang yahudi di sisiku, bunuhlah dia!’” (HR Al-Hakim – Shahih)
‘Isa bin Maryam membunuh Dajjal. Sementara itu pasukan Islam dipimpin Imam Mahdi memerangi pasukan inti pendukung Dajjal, yaitu 70.000 kaum yahudi. Perang itu benar-benar merepresentasikan perang antara pasukan kebenaran (pasukan Islam pimpinan Imam Mahdi beserta Isa bin Maryam) melawan pasukan kebatilan (pasukan yahudi pimpinan Dajjal) sehingga pohon, batu dan tanahpun ikut berfihak kepada pasukan Islam memberitahu persembunyian tentara yahudi yang ada di sisinya dan di belakangnya, kecuali pohon Gharqad yang Nabi sebut sebagai pohon kaum yahudi.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah Bersabda:
Kiamat tidak akan terjadi hingga kaum muslimin memerangi kaum yahudi. Maka kaum muslimin membunuh mereka hingga orang yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon. Batu atau pohon berkata, ‘Hai Muslim, hai hamba Allah, ini ada orang yahudi di belakangku. Kemarilah, bunuhlah dia,’ kecuali pohon gharqad, karena sungguh dia adalah pohon yahudi'." (HR Muslim – Shahih)
Wallahu a’lam bish-shawwaab.
Ini Ciri-ciri Dajjal Dan Imam Mahdi.
Akhir-akhir ini banyak kaum muslimin yang tidak peduli dengan fitnah yang akan datang di akhir zaman. Dajjal dan Imam Mahdi hanya menjadi fenomena yang dianggap hanya sekedar mitos. Bahkan yang lebih parah banyak yang menganggap Dajjal dan Imam Mahdi itu tidak ada. Sehingga banyak sekali dari manusia yang melupakannya dan tidak pernah peduli untuk membicarakannya.
Ketika pengabaian ini terjadi di kalangan orang yang tidak paham ilmu syar'i saja sudah menjadi masalah yang serius. Namun kemyataannya bahkan lebih jauh dari itu. Karena kita sering melihat akhir-akhir ini para pemberi peringatan seperti para ustadz, da'i, muballigh, penceramah dan kebanyakan ulama' sudah tidak lagi peduli untuk memperingatkan umat islam akan bahaya fitnah akhir zaman.
Padahal bilamana perkara ini sudah tampak, maka Nabi shollallahu 'alaih wa sallam justru mengatakan bahwa pada saat seperti itulah Dajjal akan muncul.
"Dajjal tidak akan muncul sehingga manusia melupakannya dan para Imam meninggalkan untuk mengingatnya di atas mimbar-mimbar." (HR Ahmad)
Sabda Nabi Muhammad shollallahu 'alaih wa sallam diatas sudah sangat jelas, bahwa pada saat mayoritas manusia melupakan perkara Dajjal dan para Imam tidak lagi memperingatkan umat akan bahaya puncak fitnah Dajjal, maka ketika itulah justru Dajjal akan keluar.
Artinya, sudah saatnya kita waspada mengantisipasi kemunculan Dajjal yang bila-bila masa dewasa ini akan keluar...!
Dalam sebuah hadits riwayat Imam Ahmad, Nabi Muhammad SAW menjelaskan tentang ciri khas Dajjal kepada umatnya yang belum pernah dijelaskan oleh para Nabi sebelumnya kepada umatnya masing-masing. Beliau shollallahu 'alaih wa sallam menegaskan bahwa Dajjal itu bermata dua namun salah satunya cacat alias buta sehingga yang berfungsi hanyalah satu mata saja.
Ilustrasi Dajjal"Dan sesungguhnya Dajjal itu bermata satu; sebelah matanya tidak nampak. Di antara kedua matanya tertulis "kafir" yg terbaca oleh setiap mu'min yg mengerti baca-tulis ataupun tidak." (HR Ahmad)
Kapan sosok Dajjal akan muncul?
Sebenarnya Dajjal sudah ada sejak jaman Nabi Muhammad SAW. Hal ini diterangkan dalam sebuah hadits shohih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Fatimah binti Qais.
Ada seorang pengembara Nashrani yang terdampar di suatu pantai. Ia turun dari kapalnya dan kemudian bertemu binatang aneh. Binantang itu mengantarkannya ke sebuah biara. Di biara tersebut ada seorang pria terpasung. Dia bertanya, “Apakah Sungai Tiberia sudah mengering? Apakah muncul seorang lelaki yang bernama Muhammad yang disebut sebagai nabi akhir zaman? Apakah lelaki itu sudah diusir oleh penduduk di negerinya sendiri? ”
Pengembara Nashrani itu penasaran. Dia kemudian menelusuri jazirah Arab untuk mencari lelaki yang dimaksud. Dia kemudian bertemu Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam. Dia bertanya pada beliau, “Siapa orang yang dipasung itu?” Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam menyatakan bahwa lelaki itu adalah Dajjal. Namun Dajjal tidak akan muncul sebelum Imam Mahdi keluar.
Kapan Imam Mahdi keluar?
Menurut Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam, salah satu tanda Imam Mahdi akan muncul adalah meninggalnya atau terbunuhnya seorang khalifah. Namun sekarang sudah tidak ada sistem kekhalifahan. Menurut saya, khalifah yang dimaksud adalah seorang pemimpin negeri Muslim yang sangat nyata.
Amin Muhammad Jamaluddin, seorang penulis asal Mesir yang menulis buku “Umur Umat Islam”, menafsirkannya sebagai pemimpin Kerajaan Arab Saudi. Kalau memang benar seperti itu, berarti sudah sangat dekat.
Menurut hadits tersebut, kelak Imam Mahdi akan muncul lalu di-baiat oleh sekelompok pemuda di Ka’bah. Penguasa semenanjung Arab akan langsung mengirim pasukan untuk menangkap para pemuda itu. Tetapi tim itu akan dibenamkan ke bumi oleh Allah, kecuali dua orang saja.
Dua orang tersebut sengaja diselamatkan agar mereka bisa menceritakan pada publik bahwa teman-teman mereka telah tenggelam ke Bumi. Begitu kabar ini tersiar, semua Mukmin yang paham tentang munculnya Al-Mahdi akan sadar bahwa Imam Mahdi telah muncul. Mereka akan berbondong-bondong untuk ber-baiat.
Bagaimana bila dihubungkan dengan umur umat Islam?
Menurut Amin Muhammad Jamaluddin, ketika dia menafsirkan beberapa hadits mengenai umur umat Yahudi, Kristen, dan Islam, diisyaratkan bahwa umur umat Islam adalah 1500 tahun. Sekarang sudah 1424 Hijriah [tulisan ini dibuat pada 2003], jadi tinggal 76 tahun lagi. Itu belum dipotong waktu perjuangan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam ketika di Mekkah, yang memakan waktu 13 tahun. Jadi umur ummat Islam tinggal sekitar 63 tahun. (Berarti sekarang tinggal sekitar 54 tahun)
Masa kekhalifahan di akhir zaman menurut hadits akan berlangsung selama 40 tahun. maka huru-hara besar itu akan terjadi dalam kurun waktu kurang dari 23 tahun ke depan ini (sekarang berarti kurang dari 14 tahun ke depan). Kemunculan khilafah akan didahului oleh terjadinya huru-hara dan kaum Muslim akan di bawah komando Imam Mahdi.
Kemunculan Imam Mahdi juga akan ditandai dengan munculnya komet. Menurut yang saya tahu dari para astronom, komet akan muncul pada 2022. Jadi kalau saat itu Imam Mahdi muncul, maka perhitungan itu menjadi sangat mungkin. Atau bisa jadi kemunculan Imam Mahdi justru akan lebih cepat dari itu.
Apa ciri-ciri khusus Imam Mahdi?
Menurut Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam, namanya seperti nama Rasulullah shallallaahu’ alaihi wasallam dan nama ayahnya pun sama dengan nama ayah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam. Bicaranya kurang lancar, sehingga kalau bicara harus menepuk pahanya dulu. Apakah itu berarti dia gagap? Wallahu’alam.
Berapa usia Imam Mahdi ketika muncul?
Usia Imam Mahdi adalah seusia ketika Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam pertama kali berperang. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam pertama kali berperang di Perang Badar di usia 55 tahun.
Apakah itu berarti sebenarnya Imam Mahdi sudah ada?
Ya, sudah ada, tapi oleh Allah belum dimunculkan. Sekarang kita tidak tahu Imam Mahdi itu siapa. Dan hal itu bukan hal aneh, karena memang ia akan muncul mendadak.
Bukankah sudah ada beberapa orang yang mengaku sebagai Imam Mahdi?
Tidak bisa. Imam Mahdi di-baiat oleh 313 pemuda di Ka’bah. Jumlah itu sama dengan jumlah pasukan saat Perang Badar. Baiatnya terbuka meski sebenarnya Imam Mahdi enggan dijadikan pemimpin. Bila ada yang mengaku-ngaku Imam Mahdi, maka itu adalah omong kosong.
Apakah kelak Imam Mahdi akan memimpin kekhalifahan Islam?
Ya. Sebelum itu ia akan memimpin beberapa peperangan untuk meruntuhkan The New World Order ini. Perang meruntuhkan maalikan jabariyan ini dimaksudkan untuk mewujudkan The Next World Order .
Perang apa saja itu?
Ada 4 perang besar. Pertama, perang melawan penguasa semenanjung Arab. Kaum Muslim menang. Kedua adalah perang melawan penguasa dzalim Persia, Muslim juga menang. Perang selanjutnya adalah melawan Ruum atau Eropa, dan menang juga. Ke empat adalah perang melawan Dajjal dan 70.000 tentara Yahudi.Wallahu A'lam..
Ketika pengabaian ini terjadi di kalangan orang yang tidak paham ilmu syar'i saja sudah menjadi masalah yang serius. Namun kemyataannya bahkan lebih jauh dari itu. Karena kita sering melihat akhir-akhir ini para pemberi peringatan seperti para ustadz, da'i, muballigh, penceramah dan kebanyakan ulama' sudah tidak lagi peduli untuk memperingatkan umat islam akan bahaya fitnah akhir zaman.
Padahal bilamana perkara ini sudah tampak, maka Nabi shollallahu 'alaih wa sallam justru mengatakan bahwa pada saat seperti itulah Dajjal akan muncul.
"Dajjal tidak akan muncul sehingga manusia melupakannya dan para Imam meninggalkan untuk mengingatnya di atas mimbar-mimbar." (HR Ahmad)
Sabda Nabi Muhammad shollallahu 'alaih wa sallam diatas sudah sangat jelas, bahwa pada saat mayoritas manusia melupakan perkara Dajjal dan para Imam tidak lagi memperingatkan umat akan bahaya puncak fitnah Dajjal, maka ketika itulah justru Dajjal akan keluar.
Artinya, sudah saatnya kita waspada mengantisipasi kemunculan Dajjal yang bila-bila masa dewasa ini akan keluar...!
Dalam sebuah hadits riwayat Imam Ahmad, Nabi Muhammad SAW menjelaskan tentang ciri khas Dajjal kepada umatnya yang belum pernah dijelaskan oleh para Nabi sebelumnya kepada umatnya masing-masing. Beliau shollallahu 'alaih wa sallam menegaskan bahwa Dajjal itu bermata dua namun salah satunya cacat alias buta sehingga yang berfungsi hanyalah satu mata saja.
Ilustrasi Dajjal"Dan sesungguhnya Dajjal itu bermata satu; sebelah matanya tidak nampak. Di antara kedua matanya tertulis "kafir" yg terbaca oleh setiap mu'min yg mengerti baca-tulis ataupun tidak." (HR Ahmad)
Kapan sosok Dajjal akan muncul?
Sebenarnya Dajjal sudah ada sejak jaman Nabi Muhammad SAW. Hal ini diterangkan dalam sebuah hadits shohih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Fatimah binti Qais.
Ada seorang pengembara Nashrani yang terdampar di suatu pantai. Ia turun dari kapalnya dan kemudian bertemu binatang aneh. Binantang itu mengantarkannya ke sebuah biara. Di biara tersebut ada seorang pria terpasung. Dia bertanya, “Apakah Sungai Tiberia sudah mengering? Apakah muncul seorang lelaki yang bernama Muhammad yang disebut sebagai nabi akhir zaman? Apakah lelaki itu sudah diusir oleh penduduk di negerinya sendiri? ”
Pengembara Nashrani itu penasaran. Dia kemudian menelusuri jazirah Arab untuk mencari lelaki yang dimaksud. Dia kemudian bertemu Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam. Dia bertanya pada beliau, “Siapa orang yang dipasung itu?” Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam menyatakan bahwa lelaki itu adalah Dajjal. Namun Dajjal tidak akan muncul sebelum Imam Mahdi keluar.
Kapan Imam Mahdi keluar?
Menurut Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam, salah satu tanda Imam Mahdi akan muncul adalah meninggalnya atau terbunuhnya seorang khalifah. Namun sekarang sudah tidak ada sistem kekhalifahan. Menurut saya, khalifah yang dimaksud adalah seorang pemimpin negeri Muslim yang sangat nyata.
Amin Muhammad Jamaluddin, seorang penulis asal Mesir yang menulis buku “Umur Umat Islam”, menafsirkannya sebagai pemimpin Kerajaan Arab Saudi. Kalau memang benar seperti itu, berarti sudah sangat dekat.
Menurut hadits tersebut, kelak Imam Mahdi akan muncul lalu di-baiat oleh sekelompok pemuda di Ka’bah. Penguasa semenanjung Arab akan langsung mengirim pasukan untuk menangkap para pemuda itu. Tetapi tim itu akan dibenamkan ke bumi oleh Allah, kecuali dua orang saja.
Dua orang tersebut sengaja diselamatkan agar mereka bisa menceritakan pada publik bahwa teman-teman mereka telah tenggelam ke Bumi. Begitu kabar ini tersiar, semua Mukmin yang paham tentang munculnya Al-Mahdi akan sadar bahwa Imam Mahdi telah muncul. Mereka akan berbondong-bondong untuk ber-baiat.
Bagaimana bila dihubungkan dengan umur umat Islam?
Menurut Amin Muhammad Jamaluddin, ketika dia menafsirkan beberapa hadits mengenai umur umat Yahudi, Kristen, dan Islam, diisyaratkan bahwa umur umat Islam adalah 1500 tahun. Sekarang sudah 1424 Hijriah [tulisan ini dibuat pada 2003], jadi tinggal 76 tahun lagi. Itu belum dipotong waktu perjuangan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam ketika di Mekkah, yang memakan waktu 13 tahun. Jadi umur ummat Islam tinggal sekitar 63 tahun. (Berarti sekarang tinggal sekitar 54 tahun)
Masa kekhalifahan di akhir zaman menurut hadits akan berlangsung selama 40 tahun. maka huru-hara besar itu akan terjadi dalam kurun waktu kurang dari 23 tahun ke depan ini (sekarang berarti kurang dari 14 tahun ke depan). Kemunculan khilafah akan didahului oleh terjadinya huru-hara dan kaum Muslim akan di bawah komando Imam Mahdi.
Kemunculan Imam Mahdi juga akan ditandai dengan munculnya komet. Menurut yang saya tahu dari para astronom, komet akan muncul pada 2022. Jadi kalau saat itu Imam Mahdi muncul, maka perhitungan itu menjadi sangat mungkin. Atau bisa jadi kemunculan Imam Mahdi justru akan lebih cepat dari itu.
Apa ciri-ciri khusus Imam Mahdi?
Menurut Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam, namanya seperti nama Rasulullah shallallaahu’ alaihi wasallam dan nama ayahnya pun sama dengan nama ayah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam. Bicaranya kurang lancar, sehingga kalau bicara harus menepuk pahanya dulu. Apakah itu berarti dia gagap? Wallahu’alam.
Berapa usia Imam Mahdi ketika muncul?
Usia Imam Mahdi adalah seusia ketika Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam pertama kali berperang. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam pertama kali berperang di Perang Badar di usia 55 tahun.
Apakah itu berarti sebenarnya Imam Mahdi sudah ada?
Ya, sudah ada, tapi oleh Allah belum dimunculkan. Sekarang kita tidak tahu Imam Mahdi itu siapa. Dan hal itu bukan hal aneh, karena memang ia akan muncul mendadak.
Bukankah sudah ada beberapa orang yang mengaku sebagai Imam Mahdi?
Tidak bisa. Imam Mahdi di-baiat oleh 313 pemuda di Ka’bah. Jumlah itu sama dengan jumlah pasukan saat Perang Badar. Baiatnya terbuka meski sebenarnya Imam Mahdi enggan dijadikan pemimpin. Bila ada yang mengaku-ngaku Imam Mahdi, maka itu adalah omong kosong.
Apakah kelak Imam Mahdi akan memimpin kekhalifahan Islam?
Ya. Sebelum itu ia akan memimpin beberapa peperangan untuk meruntuhkan The New World Order ini. Perang meruntuhkan maalikan jabariyan ini dimaksudkan untuk mewujudkan The Next World Order .
Perang apa saja itu?
Ada 4 perang besar. Pertama, perang melawan penguasa semenanjung Arab. Kaum Muslim menang. Kedua adalah perang melawan penguasa dzalim Persia, Muslim juga menang. Perang selanjutnya adalah melawan Ruum atau Eropa, dan menang juga. Ke empat adalah perang melawan Dajjal dan 70.000 tentara Yahudi.Wallahu A'lam..
Apa Maksud Shalat Itu Tiang Agama?
“Shalat itu adalah tiang agama (Islam), maka barangsiapa mendirikannya maka sungguh ia telah mendirikan agama (Islam) itu dan barangsiapa merobohkannya maka sungguh ia telah merobohkan agama (Islam) itu,” (Baihaqi).
SEBUAH bangunan, setelah adanya pondasi yang merupakan asas sebuah bangunan berdiri, kebutuhan pokok setelah pondasi adalah tiang penyangga, penyokong, soko guru, yang akan menguatkan bangunan tersebut. Apabila sebuah bangunan memiliki 5 buah pilar penyangga, maka jika salah satu dari tiang tersebut roboh maka kekuatan atau kekokohan bangunan tersebut akan berkurang. Demikian seterusnya kekokohan suatu bangunan akan terus berkurang seiring dengan hilangnya pilar-pilar penyangganya satu persatu.
Demikian pula Islam, yang ibaratnya adalah sebuah bangunan dengan syahadat sebagai pondasinya, dakwah dan jihad sebagai atap pelindungnya, dan shalat yang merupakan cerminan syariat Islam sebagai pilar penyangganya. Bila kaum muslimin rajin mendirikan shalat yang 5 waktu secara berjamaah di masjid maka berarti mereka telah mengokohkan pilar-pilar Islam.
Sebaliknya, apabila kaum muslimin malas, ogah-ogahan mendirikan shalat fardhu yang 5 waktu secara berjamaah di masjid, maka berarti mereka telah melemahkan Islam itu sendiri dengan ‘merobohkan’ pilar-pilarnya. Mungkin ini salah satu maksud Islam itu terhalang oleh orang Islam sendiri, Allohu a’lam. Bila kita pandang dalam lingkup yang lebih kecil, dalam diri seseorang bisa kita lihat parameter “kekuatan” Islamnya.
Apakah ia rajin mendirikan shalat fardhu yang 5 waktu secara berjamaah di masjid, menambahi dengan mendirikan shalat sunnah, atau sebaliknya ia mengerjakan shalat fardhu 5 waktu namun tidak berjamaah dan hanya shalat sendirian di rumah, atau bahkan ia jarang melaksanakan shalat fardhu yang 5 waktu, atau bahkan yang paling parah ia tidak mengerjakannya sama sekali. Na’udzuu billahi min dzalik.
Bahkan secara tegas dalam sebuah hadist Rasulullah disebutkan bahwa pembeda antara seorang mukmin dan kafir adalah seorang tersebut meninggalkan shalat atau tidak, yang bisa kita maknai bahwa agama Islam telah roboh dari diri seseorang tersebut bisa seorang tersebut meninggalkan shalat, terlepas dari perbedaan pendapat tentang kafir tidaknya orang tersebut.
Oleh karena itu, ulama’ bersepakat bahwa hukuman seseorang yang meninggalkan shalat selama hidupnya adalah dipenggal. Sungguh amatlah berat hukuman ini tentunya sebanding dengan beratnya pelanggaran yang dilakukan seseorang tersebut.
Penyebutan shalat sebagai tiang Islam adalah tepat, dalam Al Quran kita akan menemukan kata-kata yang digunakan adalah aqaama – yuqiimu (mendirikan).
Pemilihan kata tersebut adalah untuk menegaskan bahwa shalat memang benar-benar sebagai pilar penyokong Islam yang dalam pelaksanaannya dihukumi wajib, 5 kali dalam sehari semalam, dan dilaksanakan secara bersama-sama (berjamaah) di tempat yang tertentu yaitu masjid. Kita masih ingat kisah isra’ mi’raj Nabi Muhammad SAW yang mendapatkan perintah shalat secara langsung dari Allah Azza wa Jalla yang pada awalnya dibebankan 50 kali dalam sehari semalam.
Tentunya ada maksud dari Allah Yang Maha Mengetahui mengenai jumlah shalat yang awalnya 50 waktu menjadi hanya 5 waktu dalam sehari semalam dalam waktu yang tertentu. Firman Allah Azza wa Jalla: “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar, dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain), dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan,” (Al ‘Ankabuut: 45).
Maka shalat yang merupakan salah satu komponen utama dalam bangunan Islam, hendaknya kita kuatkan, kokohkan, agar bangunan Islam yang kita bernaung di dalamnya tidak mudah roboh dan dirobohkan. Mari kita tingkatkan kebaikan-kebaikan dalam shalat kita dengan melaksanakannya secara khusyu’, berjamaah di masjid bagi laki-laki, dan tepat waktu.
Apa Itu Islam?
SEUMUR hidup, kita mungkin sudah memeluk agama Islam. Tapi ketika kita ditanya tentang apa itu Islam, mungkin kita juga agak sulit mendefinisikannya. Jawabannya mungkin, Islam ya Islam, agama yang kita anut.
Islam adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Dengan lebih dari satu seperempat miliar orang pengikut di seluruh dunia menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia setelah agama Kristen. Islam memiliki arti “penyerahan”, atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Allāh).
Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti “seorang yang tunduk kepada Allah”, atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.
Aspek kebahasaan
Islam berasal dari kata Arab Aslama-Yuslimu-Islaman yang secara kebahasaan berarti ‘Menyelamatkan’ misal teks ‘Assalamu Alaikum’ yang berarti Semoga Keselamatan menyertai kalian semuanya. Islam/Islaman adalah Masdar/Kata benda sebagai bahasa penunjuk dari Fi’il/Kata kerja yaitu ‘Aslama’ =Telah Selamat (Past Tense) dan ‘Yuslimu’ =Menyelamatkan (Past Continous Tense).
Kata triliteral semitik ‘S-L-M’ menurunkan beberapa istilah terpenting dalam pemahaman mengenai keislaman, yaitu Islam dan Muslim. Kesemuanya berakar dari kata Salam yang berarti kedamaian. Kata Islam lebih spesifik lagi didapat dari bahasa Arab Aslama, yang bermakna “untuk menerima, menyerah atau tunduk” dan dalam pengertian yang lebih jauh kepada Tuhan.
Aspek kemanusiaan
Dengan demikian, Islam berarti penerimaan dari dan penyerahan diri kepada Tuhan, dan penganutnya harus menunjukkan ini dengan menyembah-Nya, menuruti perintah-Nya, dan menghindari politheisme. Perkataan ini memberikan beberapa maksud dari al-Qur’an. Dalam beberapa ayat, kualitas Islam sebagai kepercayaan ditegaskan: “Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam…”.
Ayat lain menghubungkan Islām dan dīn (lazimnya diterjemahkan sebagai “agama”): “…Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” Namun masih ada yang lain yang menggambarkan Islam itu sebagai perbuatan kembali kepada Tuhan-lebih dari hanya penyataan pengesahan keimanan.
Kepercayaan
Kepercayaan dasar Islam dapat ditemukan pada dua kalimah shahādatāin (“dua kalimat persaksian”), yaitu “asyhadu an-laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadan rasuulullaah” – yang berarti “Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad saw adalah utusan Allah”. Esensinya adalah prinsip keesaan Tuhan dan pengakuan terhadap kenabian Muhammad. Adapun bila seseorang meyakini dan kemudian mengucapkan dua kalimat persaksian ini, ia dapat dianggap telah menjadi seorang muslim dalam status sebagai mualaf (orang yang baru masuk Islam dari kepercayaan lamanya).
Kaum Muslim percaya bahwa Allah mengutus Muhammad sebagai Nabi terakhir setelah diutusnya Nabi Isa 6 abad sebelumnya. Agama Islam mempercayai bahwa al-Qur’an dan Sunnah (setiap perkataan dan perbuatan Muhammad) sebagai sumber hukum dan peraturan hidup yang fundamental. Mereka tidak menganggap Muhammad sebagai pengasas agama baru, melainkan sebagai penerus dan pembaharu kepercayaan monoteistik yang diturunkan kepada Ibrahim, Musa, Isa, dan nabi oleh Tuhan yang sama. Islam menegaskan bahwa agama Yahudi dan Kristen belakangan setelah kepergian para nabinya telah membelokkan wahyu yang Tuhan berikan kepada nabi-nabi ini dengan mengubah teks dalam kitab suci, memperkenalkan intepretasi palsu, ataupun kedua-duanya.
Umat Islam juga meyakini al-Qur’an yang disampaikan oleh Allah kepada Muhammad. melalui perantara Malaikat Jibril adalah sempurna dan tidak ada keraguan di dalamnya (Al-Baqarah [2]:2). Di dalam al-Qur’an Allah juga telah berjanji akan menjaga keotentikan al-Qur’an hingga akhir zaman.
Adapun sebagaimana dinyatakan dalam al-Qur’an, umat Islam juga diwajibkan untuk beriman dan meyakini kebenaran kitab suci dan firman-Nya yang diturunkan sebelum al-Qur’an (Zabur, Taurat, Injil dan suhuf para nabi-nabi yang lain) melalui nabi dan rasul terdahulu sebelum Muhammad.Uma t Islam juga percaya bahwa selain al-Qur’an, seluruh firman Allah terdahulu telah mengalami perubahan oleh manusia. Mengacu pada kalimat di atas, maka umat Islam meyakini bahwa al-Qur’an adalah satu-satunya kitab Allah yang benar-benar asli dan sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya.
Umat Islam meyakini bahwa agama yang dianut oleh seluruh nabi dan rasul utusan Allah sejak masa Adam adalah satu agama yang sama dengan (tauhid|satu Tuhan yang sama), dengan demikian tentu saja Ibrahim juga menganut ketauhidan secara hanif (murni) yang menjadikannya seorang muslim. Pandangan ini meletakkan Islam bersama agama Yahudi dan Kristen dalam rumpun agama yang mempercayai Nabi Ibrahim as. Di dalam al-Qur’an, penganut Yahudi dan Kristen sering direferensikan sebagai Ahli Kitab atau orang-orang yang diberi kitab.
Islam adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Dengan lebih dari satu seperempat miliar orang pengikut di seluruh dunia menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia setelah agama Kristen. Islam memiliki arti “penyerahan”, atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Allāh).
Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti “seorang yang tunduk kepada Allah”, atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.
Aspek kebahasaan
Islam berasal dari kata Arab Aslama-Yuslimu-Islaman yang secara kebahasaan berarti ‘Menyelamatkan’ misal teks ‘Assalamu Alaikum’ yang berarti Semoga Keselamatan menyertai kalian semuanya. Islam/Islaman adalah Masdar/Kata benda sebagai bahasa penunjuk dari Fi’il/Kata kerja yaitu ‘Aslama’ =Telah Selamat (Past Tense) dan ‘Yuslimu’ =Menyelamatkan (Past Continous Tense).
Kata triliteral semitik ‘S-L-M’ menurunkan beberapa istilah terpenting dalam pemahaman mengenai keislaman, yaitu Islam dan Muslim. Kesemuanya berakar dari kata Salam yang berarti kedamaian. Kata Islam lebih spesifik lagi didapat dari bahasa Arab Aslama, yang bermakna “untuk menerima, menyerah atau tunduk” dan dalam pengertian yang lebih jauh kepada Tuhan.
Aspek kemanusiaan
Dengan demikian, Islam berarti penerimaan dari dan penyerahan diri kepada Tuhan, dan penganutnya harus menunjukkan ini dengan menyembah-Nya, menuruti perintah-Nya, dan menghindari politheisme. Perkataan ini memberikan beberapa maksud dari al-Qur’an. Dalam beberapa ayat, kualitas Islam sebagai kepercayaan ditegaskan: “Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam…”.
Ayat lain menghubungkan Islām dan dīn (lazimnya diterjemahkan sebagai “agama”): “…Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” Namun masih ada yang lain yang menggambarkan Islam itu sebagai perbuatan kembali kepada Tuhan-lebih dari hanya penyataan pengesahan keimanan.
Kepercayaan
Kepercayaan dasar Islam dapat ditemukan pada dua kalimah shahādatāin (“dua kalimat persaksian”), yaitu “asyhadu an-laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadan rasuulullaah” – yang berarti “Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad saw adalah utusan Allah”. Esensinya adalah prinsip keesaan Tuhan dan pengakuan terhadap kenabian Muhammad. Adapun bila seseorang meyakini dan kemudian mengucapkan dua kalimat persaksian ini, ia dapat dianggap telah menjadi seorang muslim dalam status sebagai mualaf (orang yang baru masuk Islam dari kepercayaan lamanya).
Kaum Muslim percaya bahwa Allah mengutus Muhammad sebagai Nabi terakhir setelah diutusnya Nabi Isa 6 abad sebelumnya. Agama Islam mempercayai bahwa al-Qur’an dan Sunnah (setiap perkataan dan perbuatan Muhammad) sebagai sumber hukum dan peraturan hidup yang fundamental. Mereka tidak menganggap Muhammad sebagai pengasas agama baru, melainkan sebagai penerus dan pembaharu kepercayaan monoteistik yang diturunkan kepada Ibrahim, Musa, Isa, dan nabi oleh Tuhan yang sama. Islam menegaskan bahwa agama Yahudi dan Kristen belakangan setelah kepergian para nabinya telah membelokkan wahyu yang Tuhan berikan kepada nabi-nabi ini dengan mengubah teks dalam kitab suci, memperkenalkan intepretasi palsu, ataupun kedua-duanya.
Umat Islam juga meyakini al-Qur’an yang disampaikan oleh Allah kepada Muhammad. melalui perantara Malaikat Jibril adalah sempurna dan tidak ada keraguan di dalamnya (Al-Baqarah [2]:2). Di dalam al-Qur’an Allah juga telah berjanji akan menjaga keotentikan al-Qur’an hingga akhir zaman.
Adapun sebagaimana dinyatakan dalam al-Qur’an, umat Islam juga diwajibkan untuk beriman dan meyakini kebenaran kitab suci dan firman-Nya yang diturunkan sebelum al-Qur’an (Zabur, Taurat, Injil dan suhuf para nabi-nabi yang lain) melalui nabi dan rasul terdahulu sebelum Muhammad.Uma t Islam juga percaya bahwa selain al-Qur’an, seluruh firman Allah terdahulu telah mengalami perubahan oleh manusia. Mengacu pada kalimat di atas, maka umat Islam meyakini bahwa al-Qur’an adalah satu-satunya kitab Allah yang benar-benar asli dan sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya.
Umat Islam meyakini bahwa agama yang dianut oleh seluruh nabi dan rasul utusan Allah sejak masa Adam adalah satu agama yang sama dengan (tauhid|satu Tuhan yang sama), dengan demikian tentu saja Ibrahim juga menganut ketauhidan secara hanif (murni) yang menjadikannya seorang muslim. Pandangan ini meletakkan Islam bersama agama Yahudi dan Kristen dalam rumpun agama yang mempercayai Nabi Ibrahim as. Di dalam al-Qur’an, penganut Yahudi dan Kristen sering direferensikan sebagai Ahli Kitab atau orang-orang yang diberi kitab.
Shalat Tarawih di Masa Abu Bakar dan Umar.
SHALAT tarawih adalah bagian dari shalat sunnah Al-Mu’akkadadah (shalat sunnah yang sangat disunnahkan). Sedangkan raka’at shalat tarawih adalah 20 rakaat tanpa witir, sebagaimana yang telah dikerjakan Umar dan mayoritas sahabat lainnya yang sudah disepakati oleh umatnya.
Bahkan ini sudah menjadi ijma’ sahabat dan semua ulama’ madzhab, Syafi’i, Hanafi, Hanbali dan mayoritas Madzhab Maliki. Karena dalam Madzhab Malikyi ini masih ada khilaf, seperti hadist yang diriwayatkan dari Imam Malik bin Anas ra, Imam darul Hijroh Madinah yang berpendapat bahwa shalat tararawih itu lebih dari 20 rakaat sampai 36 rakaat. Adapun hadist Malik bin Anas adalah sebagaimana berikut: Beliau berkata; “Saya dapati orang-orang melakukan ibadah malam di bulan Ramadhan ‘yakni shalat tarawih’ dengan tiga puluh sembilan raka’at yang tiga adalah shalat Witir.”
Imam Malik sendiri memilih 8 rakaat namun secara mayoritas Malikiyyah sesuai dengan pendapat mayoritas Syafi’iyyah, Hanabilah dan Hanafiyyah yang telah sepakat bahwa shalat tarawih adalah 20 raka’at, hal ini merupakan pendapat yang lebih kuat dan sempurna ijma’nya.
Shalat Tarawih Pada Masa Sahabat Abu Bakar
Umat Islam melaksanakan shalat tarawih sendiri-sendiri atau berkelompok sekitar 3, 4, dan atau 6 orang.
Pada masa Abu Bakar, shalat tarawih dengan satu imam di masjid belum ada, sehingga pada masa tersebut rakaat shalat tarawihpun belum ada ketetapan yang secara jelas, karena para shahabat ada yang melaksanakan shalat 8 rakaat kemudian menyempurnakan di rumahnya seperti pada keterangan di awal.
Shalat Tarawih Pada Masa Umar
Setelah Umar mengetahui umat Islam shalat tarawih sendiri-sendiri, barulah muncul dalam pikirannya untuk mengumpulkan para sahabat untuk melaksanakan shalat tarawih di dalam masjid dengan satu imam, sebagaimana keterangan di bawah ini:
“Dari Abi Hurairah ra, beliau berkata: “Rasulullah SAW keluar di bulan Ramadhan, beliau melihat banyak manusia yang melakukan shalat tarawih di sudut masjid, beliau bertanya, ‘Siapa mereka?’, kemudian dijawab: ‘Mereka adalah orang-orang yang tidak mempunyai al-Qur’an (tidak bisa menghafal atau tidak hafal al-Qur’an), dan sahabat Ubay bin Ka’ab shalat mengimami mereka’. Lalu Nabi berkata: ‘Benar mereka itu, dan sebaik-baiknya perbuatan adalah yang mereka lakukan’,” (HR: Abu Dawud).
Kemudian Umar berinisiatif mengumpulkan para sahabat shalat tarawih dalam satu Masjid dengan satu imam. Sebagaimana keterangan:
“Dari ‘Abdirrohman bin ‘Abdil Qori’ beliau berkata; ‘Aku keluar bersama Umar bin Khatthab ra ke Masjid pada bulan Ramadhan. (Didapati dalam masjid tersebut) orang yang shalat tarawih berbeda-beda. Ada yang shalat sendiri-sendiri dan ada juga yang shalat berjama’ah. Lalu Umar berkata: ‘Aku punya pendapat andai kata mereka aku kumpulkan dalam jama’ah satu imam, niscaya itu lebih bagus.’ Lalu beliau mengumpulkan mereka dengan seorang imam, yakni Ubay bin Ka’ab. Kemudian satu malam berikutnya, kami datang lagi ke masjid. Orang-orang sudah melaksanakan shalat tarawih dengan berjama’ah di belakang satu imam. Umar berkata: ‘Sebaik-baiknya bid’ah adalah ini (shalat tarawih dengan berjama’ah)’,” (HR: Bukhari).
Dari sini sudah sangat jelas bahwa pertama kali orang yang mengumpulkan para sahabat untuk melaksanakan tarawih dengan cara berjama’ah adalah Umar, sedangkan jama’ah shalat tarawih pada waktu itu dilakukan dengan 20 rakaat. Sebagaimana keterangan:
Dari Yazid bin Ruman telah berkata: “Manusia senantiasa melaksanakan shalat (tarawih) pada masa Umar ra di bulan Ramadhan sebanyak 23 rakaat,” (HR. Malik).
Yang dimaksud 23 rakaat adalah, melaksanakan shalat tarawih 20 rakaat dan witir. Dengan bukti hadist yang diriwayatkan Sa’ib bin Yazid:
“Dari Saaib bin Yazid berkata: “Para sahabat melaksanakan shalat (tarawih) pada masa Umar ra di bulan Ramadhan sebanyak 20 rakaat,” (HR. Al-Baihaqi).
Apakah Umar salah karena telah melakukan apa yang tidak dilakukan oleh Rasulullah?
“Sesungguhnya Allah telah menjadikan kebenaran melalui lisan dan hati Umar,” (HR. Turmudzi). “Dari Hudzaifah ra ia berkata, Rasulullah SAW telah bersabda; ‘Ikutilah dua orang setelahku, yakni Abu Bakar dan Umar,” (HR. Turmudzi).
15 Fakta tentang Nabi Muhammad SAW.
BETAPA lengkapnya sosok putra Abdullah. Ia menjadi paripurna bukan semata karena ia seorang Nabi akhir zaman, namun juga karena ia begitu manusiawi, kadang seperti malaikat amalannya, namun kesehariannya tak jarang seperti kita juga.
Coba kita selami fakta-fakta soal Nabi Muhammad SAW, Nabi kita semua.
1. Nabi SAW tidak melepaskan tangannya saat berjabat sebelum mitranya melepaskan terlebih dahulu.
2. Nabi SAW tidak pernah mengulurkan kaki di hadapan sahabat-sahabatnya.
3. Nabi SAW menoleh dengan seluruh badannya, menunjuk dengan seluruh jarinya.
4. Nabi SAW kalau berbicara sesekali menggigit bibir tanda berpikir, menepuk telapak kiri dengan jari telunjuk.
5. Cetusan yang paling buruk dalam percakapan Nabi SAW; “Apa yang terjadi pada orang itu? Semoga dahinya berlumur lumpur.”
6. Harta Nabi SAW yang paling mewah adalah sepasang alas kaki berwarna kuning, hadiah dari Negus, penguasa Abissinia.
7. Nabi SAW tinggal di pondok kecil beratap jerami yang kamar-kamarnya dipisahkan oleh batang-batang pohon yang direkat dengan lumpur bercampur kapur.
8. Nabi SAW sendiri yang menyalakan api, mengepel lantai, memerah susu dan menjahit alas kakinya yang putus.
9. Santapan Nabi SAW yang paling mewah, meski jarang dinikmatinya, adalah madu, susu dan lengan kambing.
10. Nabi SAW gagah berani, namun memiliki senyum yang sangat memikat dan malu mempermalukan orang.
11. Nabi SAW menghimpun dalam dirinya 4 tipe manusia secara sempurna, pekerja, pemikir, pengabdi Allah dan seniman.
12. Nabi SAW selalu memilih yang termudah, selama halal, bila berhadapan dengan pilihan.
13. Senyumnya menyejukkan, dilukiskan sebagai butir salju di oase.
14. Beliau tidak pernah sakit gigi. Beliau bersiwak tak kurang 10 kali sehari.
15. Warna kulit beliau putih kemerah-merahan.
Langganan:
Postingan (Atom)