Muqadimah:

Assalamu'alaikum wr.wb."Amal Ma'ruf nahi Mungkar" adalah Tujuan awal Saya membuat Blog ini.. Tanpa bermaksut Menggurui, ataupun merasa lebih suci.. Saya hanya Berharap banyak Pembaca yg mengambil manfaat dari Blog ini, sehingga menjadi ilmu dan Amal bagi Pembaca dan Jariah Ilmu buat saya. Tapi maaf karena saya bukan Ustad ataupun Kyai, dan karena dangkal nya ilmu Saya, postingan di Blog ini banyak saya ambil Dari Sumber yang lain, yang tentu Ilmu nya Lebih kopenten daripada saya. sekali lagi Semoga bermanfaat. Wassalam... Arief Apriyanto

JADWAL WAKTU SHALAT
PADANG :


Rabu, 27 Januari 2016

18. NABI SULAIMAN AS. (KIsah Para Nabi) bag:1

Istana Nabi Sulaiman
Haikal Sulaiman diduga berada di Masjid al-Aqsha.
Model Haikal Sulaiman
Nabi SulaimanAlaihisslam(AS) adalah putra dari Nabi Daud AS. Sulaiman dikenal sebagai nabi yang sangat kaya dan memiliki kelebihan yang sangat jarang dimiliki nabi-nabi sebelumnya. Kelebihannya itu antara lain ia bisa berbicara dengan seluruh binatang dan burung-burung, menaklukan angin, laut dan udara serta jin-jin pun tunduk dan patuh pada perintahnya. Kemuliaan dan kehebatan Nabi Sulaiman ini dapat dibaca pada surah An-Naml (semut [27] ayat 20-44).
Sebagaimana dikisahkan dalam AlQuran, Nabi Sulaiman adalah seorang raja yang memiliki kekuasaan sangat luas. Karenanya, ia terus berusaha memperluas wilayahnya. Suatu ketika saat ia mengumpulkan seluruh makhluk, ia tidak mendapati burung Hud-hud, sebab itu jika Hud-hud kembali ia harus bisa memberikan alasannya yang tidak memenuhi undangan dari Sulaiman. Tak berapa lama kemudian, datanglah burung Hud-hud dan memberikan sebuah kabar kepada Sulaiman, yaitu sebuah kerajaan yang besar yang dipimpin oleh seorang Ratu, namun tidak beriman kepada Allah. Kerajaan itu terletak di daerah Saba di Yaman Selatan.
Tertarik dengan cerita Hud-hud, Sulaiman kemudian meminta kepada salah satu diantara yang hadir untuk mengecek kebenaran kisah Hud-hud dan mengirimkan suratpada Ratu Sabayang bernama Bilqis. Singkat cerita, setelah menerima surat Sulaiman, ratu Saba pun kemudian mendatangi kerajaan Sulaiman yang terletak di Palestina. Sebelum ratu Saba tiba di kerajaannya, Sulaiman menanyakan kepada pembesarnya, siapa diantara mereka yang sanggup memindahkan istana Ratu Saba ke kerajaan Sulaiman, Jin Ifrit mengatakan bahwa dirinya sanggup melakukan sebelum Sulaiman beranjak dari tempat duduknya (QS An-Naml [27]: 39).
Lalu, salah seorang lainnya yang memiliki keluasaan ilmu pengetahuan menyatakan sanggup memindahkan istana ratu Saba sebelum Sulaiman mengedipkan matanya (QS An-Naml [27]: 40).Maka kemudian atas izin Allah, istana Ratu Bilqis berhasil dipindahkan. Sulaiman pun bersyukur atas karunia tersebut karena berhasil memindahkan istana Ratu Bilqis sebelum kedatangannya di kerajaan di kerajaan Sulaiman. Kemudian Sulaiman memerintahkan anak buahnya yang terdiri dari para jin untuk merubah sedikit bentuk istana ratu Saba tersebut.
Dan ketika ratu Saba tiba dan ditanyakan Sulaiman apakah istananya serupa dengan istana yang terletak di samping istana Sulaiman itu, Ratu Bilqis pun mengakuinya. Namun dengan adanya perubahan dan keindahan bangunan istana yang terbuat dari kaca, membuat ratu Bilqis mengangkat sebagian pakaianyya hingga terlihatlah kedua betisnya.
“Dikatakan kepadanya: “Masuklah ke dalam istana.” Maka tatkala dia melihat lantai istana itu, dikirinya kolam air yang besar, dan disingkapkannya kedua betisnya”. Berkatalah Sulaiman: “Sesungguhnya ia adalah istana licin terbuat dari kaca.” Berkatalah Bilqis: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam.”(QS An-Naml [27]: 44).
Yaman Selatan
Catatan sejarah mengungkapkan, Ratu Sababerasal dari negeri tua Saba di Yaman Selatan. Penelitian yang dilakukan terhadap reruntuhan kerajaan Saba terungkap bahwa ada seorang ratu yang pernah berada di kawasan ini hidup antara 1.000 hingga 950 SM dan melakukan perjalanan ke utara (ke Jerusalem). Dan menurut sebagian riwayat, Saba adalah julukan yang diberikan kepada raja-raja yang memerintah di Yaman Selatan.
Berdasarkan keterangan AlQuran maupun kisah-kisah yang terdapat dalam versi Yahudi dan Nasrani, Sulaiman (Solomon) memiliki kerajaan yang sangat istimewa. Kerajaannya dibangun dengan menggunakan ilmu teknologi yang sangat maju di masanya. Di istananya terdapat berbagai karya seni dan benda-benda berharga, yang mengesankan bagi semua yang menyaksikannya.
Wailing Wall (Tembok Ratapan)
Istana Nabi Sulaiman disebut dengan namaSolomon Temple(Istana atau Kuil Sulaiman) dalam literatur yahudi. Saat ini, keberadaan istana Sulaiman sudah tidak ada karena mengalami keruntuhan, kecuali hanya Tembok sebelah barat yang tersisa dari bangunan kuil atau istana yang masih berdiri. Oleh orang yahudi sisa bangunan kuil itu dinamakan denganWailing Wallatau Tembok Ratapan.
Dalam beberapa riwayat, hancurnya istana Sulaiman bukan karena runtuh tetapi diruntuhkan oleh orang-orangyahudi yang sombong dan angkuh. Hal ini dijelaskan dalam AlQuran surahAl-Isra [17] ayat 4-7.Dalam hikayat lain disebutkan, istana Sulaiman menempati area yang luas dan megah, konon pintu istananya terbuat dari kayu zaitun dan cemara, lantainya terbuat dari kaca dan emas, warna bangunannya berwarna-warni seperti biru, ungu, hijau, kuning dan lainnya. Dalam versi Yahudi disebutkan warna biru mewakili langit sedangkankan warna merah mewakili bumi, ungu kombinasi dua warna merupakan pertemuan dari langit dan bumi.
Selain istana Sulaiman, konon di lingkungan istana Haikal Sulaiman tedapat bangunan lainnya seperti gapura yang terletak di sebelah arah barat daya, istana ratu Bilqis, istana Sulaiman pintu gerbangnya memiliki 32 pilar. Selain itu ada pula ruang pengadilan, tempat tinggal para rahib, pintu masuk ke kuil lapangan atau alun-alun, dan lain sebagainya.
Dome of the RockMasjid Kubah Batu (Dome of Rock) di Palestina
Ada versi menarik mengenai keberadaan istana Sulaiman, konon, kekerasan sikap Yahudi untuk merebut Palestina dan menghancurkan Al-Aqsha, salah satunya adalah keberadaan istana Sulaiman tersebut. Menurut versi Yahudi, kuil Sulaiman merupakan lambang kekuatan, sehingga sangat berguna dalam situasi terkini di dunia internasional. Mereka meyakini kalau pondasi kuil Sulaiman berada di masjid Al-Aqsha. Namun karena sudah roboh maka kuil ini tidak bisa di restorasi lagi. Kenapa Yahudi ngotot ingin menghancurkan Al-Aqsha? Konon, bukan Al-Aqsha yang dijadikan persoalan melainkan simbol dari kuil Sulaiman itu sebelumnya.
Dan satu-satunnya tempat yang bagus untuk pembangunan kuil itu terletak di Bukit Zaitun, diantara Masjid Al-Aqsha danDome of the Rock. Di tempat ini pemandangannya sangat bagus dan pembangunan kuil itu dianggap sangat penting oleh pihak Yahudi terutama pengakuan atas bangsa Yahudi.
Konon, kuil Sulaiman terletak di sebelah selatanDome of the Rock, yaitu masjid yang dibangun oleh Khalifah Al-Walid dari Dinasti Umayyah. Tempat ini pernah dipakai shalat oleh Khalifah Umar bin Khattab. Ia kemudian meletakkan sebuah batu(the rock). Lalu oleh Abdul Malik diatas batu itu dibangun kubah yang kemudian dikenal dengan namaDome of the Rock.
Dikatakan kepadanya : " Masuklah ke dalam istana. Maka tatkala dia melihat lantai istana itu, dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya kedua betisnya". Berkatalah Sulaiman : " Sesungguhnya ia adalah istana licin terbuat dari kaca" Berkatalah Balqis :"Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam"."(QS An Naml 44)
Catatan sejarah mengungkapkan pertemuan antara Sulaiman dengan Ratu Saba berdasarkan penelitian yang dilakukan negeri tua Saba di Yaman Selatan. Penelitian yang dilakukan terhadap reruntuhan mengungkapkan bahwa seorang "ratu" yang pernah berada di kawasan ini hidup antara 1000 s/d 950 SM dan melakukanperjalanan ke Utara ( ke Jerusalem).
Keterangan lebih terperinci tentang apa yang terjadi diantara dua orang penguasa, kekuatan ekonomi dan politik dari dua negara ini, pemerintahan mereka dan hal lain yang lebih terperinci semuanya diterangkan dalam Surat An Naml. Kisah yang meliputi sebagian besar surat An Naml, memulai keterangannya tentang ratu Saba berdasarkan berita yang dibawa oleh seekor burung Hud, salah satu tentara nabi Sulaiman kepadanya :
Maka tidak lama kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata;"Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahinya; dan kubawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita penting yang diyakini.
Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar.
Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah; dan syaitan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka, lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak mendapat petunjuk, agar mereka tidak menyembah Allah Yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan di bumi dan Yang mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan.
Allah, tiada Tuhan Yang Disembah kecuali Dia, Tuhan Yang mempunyai Ársy yang besar". Berkata Sulaiman :"Akan kami lihat, apa kamu benar ataukah kamu termasuk orang-orang yangberdusta." ( QS An Naml 22-27).
Setelah menerima berita dari burung hud ini, Sulaimanpun memberikan perintah sebagai berikut :
Pergilah dengan (membawa) suratku ini, lalu jatuhkanlah kepada mereka kemudian berpalinglah dari mereka, lalu perhatikanlah apa yang mereka bicarakan".(QS. An Naml: 28).
Setelah ini, al-Qur'an mengemukakan kejadian yang berkembang setelah Ratu Saba menerima surat tersebut:
Berkata ia (Balqis) : "Hai pembesar-pembesar, sesunguhnya telah dijatuhkan kepadaku sebuah surat yang mulia. Sesungguhnya surat ini dari Sulaiman dan sesungguhnya (isinya): "Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri".
Berkata dia (Balqis) ; "Hai para pembesar berilah aku pertimbangan dalam urusanku (ini) aku tidak pernah memutuskan sesuatu persoalan sebelum kamu berada dalam majelis(ku)".
Mereka menjawab: "Kita adalah orang-orang yang memiliki kekuatan dan (juga) memiliki keberanian yang sangat (dalam peperangan), dan keputusan berada di tanganmu; maka pertimbangkanlah apa yang akan kamu perintahkan".
Dia berkata: "Sesungguhnya raja-raja apabila memasuki suatu negeri, niscaya mereka membinasakannya, dan menjadikan penduduknya yang mulia jadi hina; dan dan demikian pulalah apa yang akan mereka perbuat. Dan sesungguhnya aku akan mengirimkan utusan kepada mereka dengan (membawa) hadiah dan (aku akan) menunggu apa yang dibawa kembali oleh utusan-utusanku itu.
Maka tatkala utusan itu sampai kepada Sulaiman, Sulaimanpun berkata: Äpakah (patut) kamu menolong aku dengan harta? Maka apa yang diberikan oleh Allah kepadaku lebih baik daripada apa yang diberikan-Nya kepadamu; tetapi kamu merasa bangga dengan hadiahmu.
Kembalilah mereka sungguh Kami akan mendatangi mereka dengan bala tentara yang mereka tidak kuasa melawannya, dan pasti kami akan mengusir mereka dari negeri itu (Saba) dengan terhina dan mereka menjadi (tawanan-tawanan) yang hina dina".
Berkata Sulaiman: "Hai pembesar-pembesar siapakah diantara kamu sekalian yang sanggp membawa singgasananya kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri". Berkata Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin:"Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya".
Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab:"Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana tersebut terletak dihadapannya, iapun berkata :Ïni termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan ni'mat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia".
Dia berkata: "Robahlah baginya singgasananya; maka kia akan melihat apakah dia mengenal ataukah dia termasuk orang-orang yang tidak mengenali(nya)".
Dan ketika Balqis datang, ditanyakanlah kepadanya: "Serupa inikah singgasanamu?". Dia menjawab: "Seakan-akan singgasana ini singgasanaku, kami telah diberi pengetahuan sebelumnya dan kami adalah orang-orang yang berserah diri".
Dan apa yang disembahnya selama ini selain Allah, mencegahnya ( untuk melahirkan ke-Islamannya), karena sesungguhnya ia dahulunya termasuk orang-orang yang kafir. Dikatakanlah kepadanya: "Masuklah ke dalam istana". Maka tatkala dia melihat lantai istana itu, dikiranya kolam air yang besar dan disingkapkannya kedua betisnya". Berkatalah Sulaiman: "Sesungguhnya ia adalah istana licin terbuat dai kaca". Berkatalah Balqis: ¼a, Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam". (QS An Naml 29-44).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar