Muqadimah:

Assalamu'alaikum wr.wb."Amal Ma'ruf nahi Mungkar" adalah Tujuan awal Saya membuat Blog ini.. Tanpa bermaksut Menggurui, ataupun merasa lebih suci.. Saya hanya Berharap banyak Pembaca yg mengambil manfaat dari Blog ini, sehingga menjadi ilmu dan Amal bagi Pembaca dan Jariah Ilmu buat saya. Tapi maaf karena saya bukan Ustad ataupun Kyai, dan karena dangkal nya ilmu Saya, postingan di Blog ini banyak saya ambil Dari Sumber yang lain, yang tentu Ilmu nya Lebih kopenten daripada saya. sekali lagi Semoga bermanfaat. Wassalam... Arief Apriyanto

JADWAL WAKTU SHALAT
PADANG :


Minggu, 31 Januari 2016

Fitnah Dajjal dan Keutamaan Membaca Surat Al Kahfi Pada Hari Jum’at

Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Sesungguhnya di antara hari kalian yang paling afdhal adalah hari Jum’at. Pada hari itu Adam diciptakan dan diwafatkan, dan pada hari itu juga ditiup sangkakala dan akan terjadi kematian seluruh makhluk.. . . ” (HR. Abu Dawud, an Nasai, Ibnu Majah, Ahmad, dan al Hakim dari hadits Aus bin Aus)
Amal Khusus di Hari Jum’at

Pada dasarnya, tidak dibolehkan menghususkan ibadah tertentu pada malam Jum’at dan siang harinya, berupa shalat, tilawah, puasa dan amal lainnya yang tidak biasa dikerjakan pada hari-hari selainnya. Kecuali, ada dalil khusus yang memerintahkannya. Hal ini berdasarkan hadits dari Abu Hurairahradliyallaahu ‘anhu, bahwa Nabishallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda;
“Janganlah menghususkan malam Jum’at untuk mengerjakan shalat dari malam-malam lainnya, dan janganlah menghususkan siang hari Jum’at untuk mengerjakan puasa dari hari-hari lainnya, kecuali bertepatan dengan puasa yang biasa dilakukan oleh salah seorang kalian.” (HR. Muslim, al-Nasai, al-Baihaqi, dan Ahmad)
Membaca Surat Al-Kahfi
Salah satu amal ibadah khusus yang diistimewakan pelakasanaannya pada hari Jum’at adalah membaca surat Al-Kahfi. Berikut ini kami sebutkan beberapa dalil shahih yang menyebutkan perintah tersebut dan keutamaannya.
1. Dari Abu Sa’id al-Khudriradliyallahu ‘anhu, dari Nabishallallahu ‘alaihi wasallambersabda:
“Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka akan dipancarkan cahaya untuknya di antara dua Jum’at.” (HR. Al-Hakim: 2/368 dan Al-Baihaqi: 3/249. Ibnul Hajar mengomentari hadits ini dalamTakhrij al-Adzkar, “Hadits hasan.” Beliau menyatakan bahwa hadits ini adalah hadits paling kuat tentang surat Al-Kahfi. Syaikh Al-Albani menshahihkannya dalam Shahih al-Jami’, no. 6470)
3. Dari Ibnu Umarradhiyallahu ‘anhuma, berkata: Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallambersabda,
“Siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka akan memancar cahaya dari bawah kakinya sampai ke langit, akan meneranginya kelak pada hari kiamat, dan diampuni dosanya antara dua jumat.”
Al-Mundziri berkata: hadits ini diriwayatkan oleh Abu Bakr bin Mardawaih dalam tafsirnya dengan isnad yang tidak apa-apa. (Dari kitab at-Targhib wa al- Tarhib: 1/298)”
Kapan Membacanya?
Sunnah membaca surat Al-Kahfi pada malam Jum’at atau pada hari Jum’atnya. Dan malam Jum’at diawali sejak terbenamnya matahari pada hari Kamis. Kesempatan ini berakhir sampai terbenamnya matahari pada hari Jum’atnya. Dari sini dapat disimpulkan bahwa kesempatan membaca surat Al-Kahfi adalah sejak terbenamnya matahari pada hari Kamis sore sampai terbenamnya matahari pada hari Jum’at.
Imam Al-Syafi’irahimahullahdalamAl-Ummmenyatakan bahwa membaca surat al-Kahfi bisa dilakukan pada malam Jum’at dan siangnya berdasarkan riwayat tentangnya. (Al-Umm, Imam al-Syafi’i: 1/237).
Mengenai hal ini, al-Hafidzh Ibnul Hajarrahimahullaahmengungkapkan dalamAmali-nya: Demikian riwayat-riwayat yang ada menggunakan kata “hari” atau “malam” Jum’at. Maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud “hari” temasuk malamnya. Demikian pula sebaliknya, “malam” adalah malam jum’at dan siangnya. (Lihat: Faidh al-Qadir: 6/199).
DR Muhammad Bakar Isma’il dalamAl-Fiqh al Wadhih min al Kitab wa al Sunnahmenyebutkan bahwa di antara amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan pada malam dan hari Jum’at adalah membaca surat al-Kahfi berdasarkan hadits di atas. (Al-Fiqhul Wadhih minal Kitab was Sunnah, hal 241).
Kesempatan membaca surat Al-Kahfi adalah sejak terbenamnya matahari pada hari Kamis sore sampai terbenamnya matahari pada hari Jum’at.
Keutamaan Membaca Surat Al-Kahfi di Hari Jum’at
Dari beberapa riwayat di atas, bahwa ganjaran yang disiapkan bagi orang yang membaca surat Al-Kahfi pada malam Jum’at atau pada siang harinya akan diberikan cahaya (disinari). Dan cahaya ini diberikan pada hari kiamat, yang memanjang dari bawah kedua telapak kakinya sampai ke langit. Dan hal ini menunjukkan panjangnya jarak cahaya yang diberikan kepadanya, sebagaimana firman Allah Ta’ala:
“Pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka.” (QS. Al-Hadid: 12)
Balasan kedua bagi orang yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at berupa ampunan dosa antara dua Jum’at. Dan boleh jadi inilah maksud dari disinari di antara dua Jum’at. Karenanurr(cahaya) ketaatan akan menghapuskan kegelapan maksiat, seperti firman Allah Ta’ala:
“Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.” (QS. Huud: 114)
Surat Al-Kahfi dan Fitnah Dajjal
Pada surah Al-Kahfi terdapat hikmah-hikmah yang patut kita ketahui. pada surah ini, terdapat empat kisah yang sangat terkenal yaitu : kisah Ashhabul Kahfi, Kisah pemilik dua kebun, kisah nabi Musa AS dengan nabi Khidir dan kisah Zulqarnain. Manfaat lain surat Al-Kahfi yang telah dijelaskan Nabishallallahu ‘alaihi wasallamadalah untuk menangkal fitnah Dajjal. Yaitu dengan membaca dan menghafal beberapa ayat dari surat Al-Kahfi. Sebagian riwayat menerangkan sepuluh yang pertama, sebagian keterangan lagi sepuluh ayat terakhir.
Imam Muslim meriwayatkan dari hadits al-Nawas bin Sam’an yang cukup panjang, yang di dalam riwayat tersebut Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallambersabda, “Maka barangsiapa di antara kamu yang mendapatinya (mendapati zaman Dajjal) hendaknya ia membacakan atasnya ayat-ayat permulaan surat al-Kahfi.”
Dalam riwayat Muslim yang lain, dari Abu Darda’radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabishallallahu ‘alaihi wasallambersabda, “Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat dari permulaan surat al-Kahfi, maka ia dilindungi dari Dajjal.” Yakni dari huru-haranya.
Imam Muslim berkata, Syu’bah berkata, “Dari bagian akhir surat al-Kahfi.” Dan Hammam berkata, “Dari permulaan surat al-Kahfi.” (Shahih Muslim, Kitab Shalah al-Mufassirin, Bab; Fadhlu Surah al-Kahfi wa Aayah al-Kursi: 6/92-93)
Imam Nawawi berkata, “Sebabnya, karena pada awal-awal surat al-Kahfi itu tedapat/ berisi keajaiban-keajaiban dan tanda-tanda kebesaran Allah. Maka orang yang merenungkan tidak akan tertipu dengan fitnah Dajjal. Demikian juga pada akhirnya, yaitu firman Allah:
“Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? . . .” QS. Al-Kahfi: 102. (Lihat Syarah Muslim milik Imam Nawawi: 6/93)
Siapakah Dajjal itu?
Dajjal adala mahluk yang telah diberi peluang oleh Allah swt utk menguji umat ini dengan bermacam-macam ujian. Oleh kerana itu, Allah memberikan kepadanya beberapa kemampuan yg luar biasa. Di antara kemampuan Dajjal tersebut adalah :
1. Segala kesenangan hidup akan ada bersama dengannya.
Benda-benda beku akan mematuhinya. Sebelum kedatangan Dajjal, dunia Islam akan diuji dahulu oleh Allah dengan kemarau yang panjang selama 3 tahun berturut-turut. Pada tahun pertama hujan akan kurang sepertiga dari biasa dan pada tahun kedua akan kurang 2/3 dari biasa dan pada tahun ketiga hujan tidak akan turun lagi. Umat akan dilanda bencana dan kekeringan. Di saat itu Dajjal akan muncul membawa ujian. Maka daerah mana yang percaya Dajjal itu Tuhan, ia akan berkata pada awan: Hujanlah kamu di daerah ini! Lalu hujan pun turunlah dan bumi menjadi subur. Begitu juga ekonomi, perdagangan akan menjadi makmur dan stabil pada orang yang mau bersekutu dengan Dajjal. Tetapi bagi penduduk yang tidak mau bersukutu dengan Dajjal, maka mereka akan tetap berada dalam kekeringan dan kesusahan.
Dan ada diriwayatkan Pengikut Dajjal akan memiliki segunung roti (makanan) sedangkan orang yang tidak percaya dengannya berada dalam kelaparan dan kebuluran.
Dalam hal ini, para sahabat Rasullullah s.a.w. bertanya: “Jadi apa yg dimakan oleh orang Islam yg beriman pada hari itu wahai Rasulullah?”Nabi menjawab:”Mereka akan merasa kenyang dengan bertahlil, bertakbir, bertasbih dan bertaubat. Jadi zikir-zikir itu yang akan menggantikan makanan.” (H.R IbnuMajah)
2. Seperti memiliki Syurga dan Neraka:
Di antara ujian Dajjal ialah kelihatan bersama dengannya seumpama syurga dan neraka dan juga sungai air dan sungai api. Dajjal akan menggunakan kedua-duanya ini untuk menguji iman orang Islam kerana hakikat yang benar adalah kebalikan dari apa yang kelihatan. Apa yang dikatakan Syurga itu sebenarnya Neraka dan apa yang dikatakannya Neraka itu adalah Syurga.
3. Kecepatan perjalanannya dan Negeri-Negeri yang tidak dapat dimasukinya:
Dajjal diberikan kelebihan dalam kecepatan langkah dan perjalanannya, sehingga dengan beberapa saat saja dia bisa berada disuatu tempat yang sangat jauh. Konon kecepatannya melebihi pesawat jet pada masa kini. Kami(sahabat) bertanya: Wahai Rasulullah! Bagaimana kecepatan perjalanannya diatas muka bumi ini? Nabi menjawab:”kecepatan perjalanannya adalah seperti kecepatan “Al Ghaist” (hujan atau awan) yang dipukul oleh angin yang kencang.” (H.R Muslim)
Namun demikian, Dajjal tetap tidak dapat memasuki dua Kota suci umat Islam yaitu Makkah Al Mukarramah dan Madinah Al Munawwarah.
4. Bantuan Syaitan-Syaitan untuk memperkukuhkan kedudukannya:
Syaitan juga akan berlomba-lomba untuk membantu Dajjal. Bagi syaitan, inilah waktu yang terbaik untuk menyesatkan lebih banyak lagi anak cucu Adam a.s.
karena itu, Rasulullah SAW bersabda :
“Antara penciptaan Adam sampai hari kiamat tidak ada ciptaan yang lebih besar dari pada Dajjal.” pada riwayat lain berbunyi ,” Tidak ada urusan yang lebih besar daripada Dajjal.” (H.R.Muslim).
Oleh karena itu, Rasulullah SAW selalu beristi’adzah (meminta perlindungan kepada Allah) dari fitnah-fitnah dari empat perkara dalam sholatnya, yaitu :
1. Fitnah agama (dalam kisah ashabul kahfi)
2. Fitnah harta (dalam kisah dua pemilik kebun)
3. Fitnah ilmu ( dalam kisah nabi Musa AS dengan nabi Khidir AS)
4. Fitnah kekuasaan (dalam kisah raja Zulqarnain)
Dan keempat kisah tersebut terdapat dalam surah Al-Kahfi. Oleh karena itu, marilah dari sekarang kita baca Al-Qur’an, Khususnya surah Al-Kahfi dan beramal shaleh dengan penuh keikhlasan kepada Allah SWT dengan harapan mudah-mudahan Allah SWT menjauhkan kita dari keempat fitnah tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar